Metrotvnews.com, Jakarta: Pengamat Ekonomi, A. Prasetyantoko mengatakan, pelemahan rupiah yang saat ini terjadi benar-benar dipengaruhi oleh faktor eksternal. Oleh karena itu, semua pihak saat ini diminta tidak berharap adanya penguatan rupiah.

"Hari ini kita tidak boleh berharap bahwa rupiah akan menguat karena tidak mungkin terjadi," ujarnya di gedung MM UGM, Jalan Sahardjo, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (19/9/2015).

Dirinya menambahkan, pertumbuhan ekonomi dunia saat ini memang memasuki fase baru yang lebih rendah. Bahkan pertumbuhan ekonomi yang rendah terjadi secara global tanpa ada negara yang mampu tumbuh tinggi.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang lebih rendah dari prediksi sebelumnya juga menyebabkan pengaruh kepada Indonesia. Dampak tidak hanya untuk sektor keuangan tapi permintaan dari Tiongkok juga akan menurun.

"Jadi kalau Tiongkok tumbuh dalam fase rendah, dampaknya tidak hanya financing saja tapi juga demand dari Tiongkok akan turun drastis," jelas dia.

Meskipun Pemerintah Tiongkok mengklaim mampu tumbuh hingga tujuh persen tahun ini, akan tetapi Pras menilai hal tersebut sulit dibuktikan.

"Tapi banyak pihak yang sangsi kalau mereka (Tiongkok) hanya akan tumbuh sekira empat atau lima persen saja," pungkas dia.



sumur