Di Indonesia, atheis memiliki deskripsi sendiri sebagai sebuah posisi sosio ekonomi. Namun yang lucu bukan itu. Yang lucu, orang atheis di Indonesia dituduh sebagai dua kubu yang bertentangan sekaligus. Orang atheis disini dianggap sebagai komunis. Namun mereka juga dianggap sebagai antek-antek barat, kapitalis, dan liberalis. Macam mana ini? Ini kan seperti mengatakan bahwa FPI itu fundamentalis Islam sekaligus pengawalnya Obama? Atau memang demikian?

Anda suka menunjukkan agama Anda cocok dengan sains? Lalu kenapa ngambek kalau ada atheis yang “menyembah” sains? Inilah susahnya posisi atheis menghadapi theis mau menang sendiri seperti ini... Sains cuma bagus kalau ada yang cocok dengan agamanya atau mendukung “iman”-nya yang begitu lemah.

Suka mengejek atheis karena mereka mengisi kolom agama di KTP nya? Puas-puaskan saja. Tapi hendaknya Anda konsekuen kalau ada gerakan pembolehan pengosongan kolom agama di KTP. Soalnya atheis itu tidak punya pilihan. Kalau mereka bisa milih, mereka juga pasti sangat mau mengosongkan kolom agama di KTP nya. Memangnya Anda mau punya agama Islam atau Kristen tapi opsinya cuma Hindu dan Buddha? Belum lagi ancaman pemalsuan identitas diri seperti yang dialami Alexander Aan. Ini gimana???? Kan negara yang mengkondisikan para atheis untuk bohong?