- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Suami-Istri Dituduh Jual Bayi, Saking Miskinnya, Rumahnya...


TS
areola.69
Suami-Istri Dituduh Jual Bayi, Saking Miskinnya, Rumahnya...
Quote:

TEMPO.CO, Jakarta - Dedi Junedi, 19 tahun, dan Rani Suntika, 18 tahun, ditangkap Kepolisian Resor Jakarta Utara pada Sabtu, 12 September 2015, dengan tuduhan menjual anak mereka sendiri yang baru berusia 40 hari seharga Rp 7 juta. Dedi dan Rani ditangkap di rumah kontrakan yang baru dihuni selama tiga hari di Jalan Reformasi, Cilincing, Jakarta Utara. (Baca: Kisah Dedi-Rani Tak Mampu Bayar RS, Lalu Dituduh Jual Bayi)
"Mereka di sini baru tiga hari," tutur Reni, tetangga Rani dan Dedi, kepada Tempo, Rabu, 16 September 2015.
Rumah kontrakan itu terletak di permukiman kumuh dan padat penduduk. Saat Tempo menelusuri alamat tersebut, cukup sulit mencarinya. Sekitar 10 meter dari situ, tampak tumpukan sampah.
Rumah itu terdiri atas dua lantai dengan total empat kamar. Harga sewanya Rp 350 ribu per kamar per bulan. Dindingnya terbuat dari batako. Setiap pengontrak kamar harus membayarnya kepada Reni, yang kemudian menyerahkannya kepada pemilik rumah. Reni berujar, Dedi dan Rani baru membayar Rp 300 ribu dan berjanji akan melunasi sisanya.
Kamar yang ditempati Rani dan Dedi terletak di lantai 2, tepatnya di depan tangga. Ruangan yang terbuat dari kayu dan tripleks ini berukuran sekitar 3 x 4 meter tanpa fasilitas barang. Ventilasi hanya ada dua, yakni jendela di sebelah pintu, sedangkan jendela lain ada di kamar mandi yang mengarah ke luar rumah.
Selanjutnya, Dedi dan Rani hanya membawa satu koper ketika mengontrak...
Saat Tempo berkunjung, kamar yang disewa Dedi dan Rani terlihat kosong. Tak ada satu barang pun di sana. Bahkan lampu ruangan tidak ada, sehingga bila jendela dan pintu tidak dibuka, ruangan akan menjadi gelap. Di ruang depan dekat pintu masuk hanya ada tikar. Itulah yang menjadi alas tidur Dedi dan Rani, serta bayinya.
Reni menuturkan Dedi dan Rani hanya membawa satu koper berisi pakaian saat mengontrak. Koper itu diangkut saat polisi datang menangkap mereka. "Mereka datang cuma bawa koper," ucapnya.
Ruangan kedua, yang diapit ruang tidur dan kamar mandi, biasanya digunakan sebagai dapur. Ventilasi udara sangat minim di ruangan itu, sehingga udaranya pengap. Kamar mandinya tanpa pintu. Ruangan dengan luas sekitar 2 meter ini hanya berisi WC jongkok dengan drum besar untuk menampung air.
"Itu di pojok ada sampah bekas popok sama bekas makanan berantakan," kata Reni kepada Tempo sambil menunjuk ke arah kamar mandi. Sampah bekas makanan dan popok bayi itu terlihat masih menumpuk di dalam kamar mandi.
Reni menambahkan, pakaian bayi itu tidak pernah diganti, sampai- sampai ia pernah berkeliling untuk meminta pakaian bayi kepada tetangga lain. "Saya sampai keliling ke rumah warga untuk minta celana bayi. Bayangkan, celana saja dia tidak punya," ujarnya.
Kepada tetangga, pasutri ini kerap mengunci diri di dalam kamar karena mereka tidak memiliki pekerjaan. Komunikasi dengan tetangga pun tidak terbina sama sekali sehingga tak heran bila para tetangga tidak begitu mengenal sosok Dedi dan Rani. (Baca: Kusti Bantah Sindikat Bayi Jakarta Utara, Ini Kronologinya )


tien212700 memberi reputasi
1
2.1K
Kutip
12
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan