ketek..basahAvatar border
TS
ketek..basah
BI Rate & Fed Rate Tak Naik, Bawa Berkah Penguatan Rupiah ke Rp14.374/US$
Bisnis.com, JAKARTA—Setelah Bank Indonesia dan Federal Reserve memutuskan untuk tidak menaikkan suku bunga acuan, kurs rupiah pada perdagangan akhir pekan ini berhasil menguat dan ditutup terapresiasi.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan di pasar spot akhir pekan, Jumat (18/9/2015), kurs rupiah ditutup menguat 85 poin atau 0,59% ke level Rp14.374/US$ setelah sepanjang pekan ini terus tertekan.

Sepanjang hari ini, rupiah diperdagangkan di level terkuat Rp14.349/US$ dan terlemah Rp14.489/US$. Kendati hari ini menguat, kurs rupiah masih terdepresiasi selama sepekan hingga 0,36% atau 52 poin.

Sejak awal taun, mata uang Garuda juga masih terkoreksi 13,82% dan menempati posisi paling terpuruk kedua setelah ringgit Malaysia. Mata uang negeri jiran itu terkoreksi 16,66% sejak awal tahun ke level 4,19 ringgit per dolar AS.

Pada posisi berkebalikan, kurs tengah Bank Indonesia justru melemah ke level Rp14.463/US$ dari sebelumnya Rp14.452/US$. Begitu pula dengan kurs referensi Jakarta Interbank spot dollar rate (Jisdor).

Sementara kurs jual yang dipatok Bank Indonesia pada posisi Rp14.535/US$ dan kurs beli Rp14.391/US$.

Bank Indonesia selama ini berupaya intervensi agar rupiah tidak semakin terpuruk melalui kebijakan moneter. Cadangan devisa (cadev) Indonesia bahkan harus tergerus US$2,2 miliar setara dengan Rp31,2 triliun selama Agustus 2015.

Hingga 31 Agustus 2015, Cadev Indonesia melorot 2,05% menjadi US$105,34 miliar. Padahal, pada akhir Juli lalu, Cadev yang dicatat BI masih sebesar US$107,55 miliar.

sumur
0
2.2K
31
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan