Quote:
KABUT asap akibat kebakaran hutan dan lahan di sekitar Sumatera Selatan dan Kalimantan sudah dalam kondisi mengkhawatirkan dan merugikan. Tak hanya berdampak buruk bagi lingkungan, kabut asap juga menjadi ancaman serius bagi kesehatan.
Pasalnya, kabut asap mengandung gas beracun salah satunya karbonmonosida, yang mana gas beracun tersebut tak bisa difilter oleh tubuh.
"Belum lagi debunya, yang bisa memicu terganggunya saluran napas sehingga menimbulkan gejala seperti alergi dan penumpukan lendir. Kalau anak kecil reaksinya bisa muntah-muntah karena belum bisa keluarkan lendir sendiri, " ungkap Achmad Yurianto selaku Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Kemenkes dalam diskusi 'Senator Kita' di Gedung Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (17/9/2015).
Salah satu cara untuk menghindari asap kebakaran tersebut adalah dengan cara tinggal di rumah, kemudian anak sekolah diliburkan, serta penggunaan masker.
Menurut Achmad, penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) mulai meningkat di Sumatera dan Kalimantan pada bulan September, yakni sekitar 5-7 persen per minggu. Bahkan di Riau, ada 26 ribu kasus ISPA dalam minggu ini.
"ISPA kalau sudah kronis bukan ISPA lagi tapi bisa menjalar ke radang tenggorokan kronis, bahkan bisa menjalar ke radang paru-paru," tutupnya.
(yac)
http://lifestyle.okezone.com/read/20...a-ispa-meroket
walah efek september meroket nih

semuanya meroket termasuk ISPA