Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ical.daguAvatar border
TS
ical.dagu
Sindiran lucu politikus PDIP balas serangan Fadli Zon
Sindiran lucu politikus PDIP balas serangan Fadli Zon

Merdeka.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon tak mau diam saja disudutkan PDIP soal kunjungan ke Amerika dan bertemu dengan kandidat capres Amerika, Donald Trump. Bahkan Fadli menyerang balik PDIP.

Fadli memanfaatkan proses pergantian politisi PDIP di DPR yang ditunjuk menjadi menteri. Puan Maharani, Tjahjo Kumolo dan Pramono Anung yang belum mundur dari DPR jadi bahan Fadli Zon untuk menyerang balik.

Fadli Zon menegaskan, jika Puan sudah tidak lagi mempunyai hak apapun di DPR, apalagi jika dirinya ingin menjadi pimpinan DPR seperti isu yang berkembang belakangan. Bahkan menurutnya, putri dari Megawati Soekarnoputri itu dinilai sudah seperti 'Zombie', karena sudah puluhan kali tak menghadiri rapat apapun di kompleks parlemen Senayan tersebut.

"Kalau orang sudah tidak hadir di beberapa pertemuan, di sidang Paripurna, ini sudah puluhan kali enggak hadir. Maka enggak bisa, itu sudah jadi zombie," ujar Fadli di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (14/9).

Wakil Ketua Umum Gerindra itu pun meminta, agar Puan segera mengundurkan diri sebagai anggota DPR, karena ketidakjelasan statusnya di Senayan sampai saat ini berpotensi melanggar UU MD3.

Namun PDIP tak tinggal diam diserang balik. Bahkan Politikus PDIP Masinton Pasaribu menyindir kembali Fadli yang foto selfie bareng wanita saat hadir di kampanye capres Amerika Donald Trump.

Menurut Masinton anggota DPR yang ditunjuk jadi menteri sudah otomatis mundur dari parlemen, tak lagi ada rangkap jabatan. Masinton menyindir tak tahunya Fadli dengan aturan itu karena sibuk berfoto dengan dayang-dayang Donald Trump saat kampanye.

"Jika Fadli Zon masih menganggap masih adanya rangkap jabatan oleh menteri-menteri yang sebelumnya pernah dilantik sebagai anggota DPR, karena Fadli Zon lebih sibuk dengan urusan pribadinya yang lebih mengagumi gadis-gadis kelinci bule dayang-dayang kampanyenya Donald Trump di Amerika Serikat," kata Masinton saat dihubungi merdeka.com, Selasa (15/9).

"Fadli Zon lebih terkagum-kagum memandangi aksi foto-foto selfienya bersama gadis kelinci bule ketimbang membaca aturan perundang-undangan," lanjut Masinton.

Lebih jauh, Masinton menilai, Fadli Zon tidak memahami perundang-perundangan yang ada. Dia menyebut dalam UU 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara, pasal 23 yang berbunyi: "Menteri Negara dilarang merangkap jabatan sebagai: a) Pejabat negara lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan". Serta, dalam UU 17/2014 tentang MD3, pasal 236 ayat 1; "Anggota DPR dilarang merangkap jabatan; a) sebagai pejabat negara lainnya,".

"Padahal jika Fadli Zon sebagai pimpinan DPR membaca aturan perundang-undangan secara utuh, maka seharusnya tidak ada lagi keseleo lidah yang terucap dari Fadli Zon. Karena memang dalam perundang-undangan kita tidak mengenal adanya rangkap jabatan. Move on Zon!" tegas Masinton.

Tidak hanya Masinton, Politikus PDIP Adian Napitupulu juga kerap menyerang Fadli. Dia memanfaatkan kritik imam masjid New York Shamsi Ali terkait kasus Fadli itu.

Adian bingung dengan pujian yang diberikan Wakil Ketua DPR Fadli Zon kepada Donald Trump. Sementara Fadli mengecam Imam Masjid Raya Al Hikmah New York, Amerika Serikat, Shamsi Ali.

"Raja judi dipuji, imam masjid disomasi. Entah apa maksudmu Bung Fadli? Siapa Donald Trump? Donald Trump adalah orang kaya raya di dunia dan salah satu raja kasino yang saat ini jadi bakal calon presiden USA. Siapa Shamsi Ali? Shamsi Ali adalah Imam Masjid di New York yg kiprah ke Agamaannya di akui banyak media dalam dan luar negeri," kata Adian.

Adian mempertanyakan apa yang dilakukan Donald Trump, membuka kasino lengkap dengan hiburan pendukung mulai dari sexy dancer, bar dan beragam minuman keras, wanita penghibur dan sebagainya.

Sementara Shamsi Ali, kata Adian, mengutip pemberitaan berbagai media, adalah seorang ustaz muda yang berhasil meng-Islam kan banyak orang Amerika. Mengajak orang mereka meninggalkan dunia malam, meninggalkan minuman keras dan wanita penghibur.

"Antara Donald Trump dan Shamsi Ali seperti bumi dan langit, hitam dan putih, kotor dan bersih, sebuah kontradiksi abadi antara kejahatan versus kebaikan yang sudah ada sejak umat manusia ada," sambung Adian.

Dia mengaku miris melihat kritik terbuka terhadap Shamsi Ali terhadap pimpinan DPR. Sementara senyum dan puja puji Setya Novanto dan Fadli Zon saat bertemu Donald Trump harus membuat Shamsi Ali disomasi.

"Shamsi Ali bukan politikus. Kalau ia bicara bukan untuk kursi tapi karena agama mewajibkan ia berbicara benar tanpa harap imbalan. Apa salah Shamsi Ali? Kesalahan Shamsi Ali adalah karena ia mengecam ketua dan wakil ketua DPR hadir di kampanye raja judi," tegas dia.

Ia menambahkan, Shamsi Ali berbicara melawan sikap menghamba ketua dan wakil ketua DPR kepada Trump. Untuk itu kata Adian, Shamsi Ali harus dibela.

"Saya selalu bingung oleh sikap Fadli Zon. Dulu ia bilang anti PKI tapi ia bawa mawar merah ke kubur Karl Marx. Ia menebar senyum puja dan puji pada raja judi tapi imam masjid mau disomasi. Fadli memang aneh, kata dan perbuatannya tak pernah sama," ucap dia.

SUMBER

yah maklumin aja, si zonk jadi wakil ketua dpr kan dari hasil curang, seenaknya amandemen MD3. jadinya begini kan, boro2 mau wakilin rakyat emoticon-Cape d... (S)emoticon-Cape d... (S)
0
6.9K
52
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan