Nih GAN udah beberapa minggu kepikiran gak jelas gini, ini #RANDOM Banget tapi mau pinta pendapat agan / sista semua
KASUS
Quote:
Ketika ada cowo/cewe nembak (menyatakan perasaan nya) ke lawan jenis yang di suka / sayang / kagum bahkan cinta, lalu mengutarakan pertanyaan :
"Mau kah kamu jadi pacar ku?" / "Boleh kah aku jadi pacar mu? dan lain lain nya sesuai konteks
si lawan jenis pun biasanya menanyakan balik :
"apa alasan nya?" / "Apa yang kamu suka?" dan lain lain nya sesuai konteks
Lalu di utarakan alasan mengapa dia jatuh perasaan ke lawan jenis tersebut.
Maka muncul jawaban atas pertanyaan pertama tadi antara "iya / tidak" "di terima / di tolak"
Jika di terima ya maka mereka akan jadian, jika di tolak agan dan sista tau lah ...
Quote:
Nah kenapa tidak berlaku ke hal yang sebalik nya?
Maksudnya? gini nih..
Ketika ada cowo/cewe mau "putus hubungan"ke pacar nya, lalu dia bilang :
"Aku mau kita putus!"
si lawan jenis pun biasanya menanyakan balik :
"apa alasan nya?" / "Emang nya aku salah apa?" dan lain lain nya sesuai konteks
Di sini biasanya terutama "perempuan" #Maaf akan memberikan alasan nya secara emosional (nangis / marah) dll, lalu pergi meninggalkan pasangan nya. atau bahkan menggariskan keraskan "KITA PUTUS"
Spoiler for Pertanyaan? :
Ada yang aneh kah?
yang gw bingung itu, kenapa kalo menyatukan hubungan (pacar) harus ada kesepekatan di kedua belah pihak antara "Pembeli dan Penjual" / "Penembak dan Penerima" sedangkan saat MEMUTUSKAN hubungan (pacar) biasanya hanya di setujui oleh satu sisi yaitu si penggugat? tidak di setujui oleh kedua belah pihak? 0_o
Spoiler for MAAF:
Maaf sebelumnya kalo pertanyaan ini sudah ada yang menanyakan sebelumnya alias repost? Berkenan bila di hapus kok asal di kasi link pertanyaan ini sama ada jawabanya