Mengenal Para Kandidat Penantang Ahok di Pilkada 2017
Jakarta - Nama-nama calon penantang Gubernur DKI Jakarta incumbent Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilkada 2017 terus bermunculan dan digadang-gadang partai politik. Ada wajah baru, ada juga wajah lama.
Terhangat, Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail disebut sebagai bakal calon Gubernur DKI Jakarta dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Ada juga Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang namanya masuk ke dalam bursa pencalonan Gubernur DKI Jakarta oleh partai Gerindra. Namun, pria yang akrab disapa Kang Emil ini masih ingin fokus bekerja mengurus bandung.
Sandiaga Salahudin Uno juga kian santer digadang sebagai calon Gubernur DKI Jakarta 2017-2022. Sahabat Sandiaga mulai 'bergerilya' menggalang dukungan. Di dunia maya muncul poster bergambar Sandiaga Uno yang disandingkan dengan politisi Partai Keadilan Sejahtera Triwisaksana (Sani) dan ada juga poster Sandiaga dengan Ridwan Kamil.
Partai Golkar tidak mau ketinggalan. Partai berlambang beringin ini mengenalkan tiga nama yang cukup berpotensi diusung melawan Ahok yaitu Tantowi Yahya, Aziz Syamsuddin dan Idrus Marham.
Abraham 'Lulung' Lunggana juga mengaku siap bertarung memperebutkan kursi DKI 1 apabila dicalonkan oleh PPP. Demikian pula M Taufik dari Gerindra yang pede bisa mengalahkan Ahok nantinya jika dicalonkan partainya.
Perhelatan Pilkada DKI 2017 tidak melulu dihiasi wajah baru, Nachrowi Ramli yang tak lain tak bukan pernah dikalahkan Jokowi-Ahok di Pilgub 2012 lalu disebut-sebut bakal diusung Partai Demokrat.
Majunya para penantang Ahok masih digodok oleh partai pengusungnya. Sementara itu, Ahok justru senang dengan munculnya banyak kandidat. Dengan begitu, warga Ibu Kota punya banyak pilihan.
Berikut para penantang Ahok:
Spoiler for SI TANGAN SAKTI:
Nama Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail juga disebut sebagai bakal calon Gubernur DKI Jakarta. Jika tak ada halangan, politisi Partai Keadilan Sejahtera itu akan menjadi lawan tanding Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilgub DKI 2017 nanti.
"Nama yang muncul ada Ridwan Kamil, Sani (Triwisaksana, Wakil Ketua DPRD DKI), Slamet Nurdin. Kan ada juga Nur Mahmudi Ismail terus Pak Sandiaga Uno yang diusung Gerindra," kata Presiden PKS Sohibul Iman di sela pra Munas partai itu di Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (13/9/2015). Nur Mahmudi Ismail akan mengakhiri masa jabatannya pada 2016 nanti. Mantan Presiden Partai Keadilan itu sudah dua periode memimpin Kota Depok.
Meski dua kader PKS yakni Sani dan Nur Mahmudi juga santer disebut, namun Sohibul mengaku pihaknya belum membahas secara formal nama yang akan diusung untuk DKI 1. PKS, kata dia, tentu akan menyeleksi nama-nama potensial untuk diusung dalam Pilkada DKI 2017 nanti.
Spoiler for SANG ARSITEK:
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil kaget ketika ditanya soal namanya yang masuk ke dalam bursa pencalonan Gubernur DKI Jakarta oleh partai Gerindra.
"Ah, kabar darimana itu?" ujar pria yang akrab disapa Emil dengan ekspresi kaget saat dikonfirmasi wartawan di Lanud Husein Sastranegara, Jalan Pajajaran, Kamis (10/9/2015)
Emil meminta kepada Ketua Dewan Perwakilan Daerah Partai Gerindra DKI Jakarta Mohamad Taufik agar tidak membawa-bawa namanya sebelum Pilgub DKI Jakarta bergulir. Sebelumnya Taufik sempat sesumbar mengajak Emil duet di Pilkada DKI dan yakin bisa mengalahkan Gubernur incumbent Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). "Terserah Pak Taufik, tapi jangan bawa-bawa saya, itu saja," tegas Emil.
Bukan kali ini saja, mantan dosen arsitek ITB itu disebut-sebut sebagai calon Gubernur DKI Jakarta. Saat dimintai komentarnya, Emil kerap meyakini awak media bahwa dirinya tidak akan pergi dari Kota Bandung. "Nanti lah itu mah. Sekarang fokus dulu ngurus Bandung," tandasnya.
Spoiler for MASTER KUIS:
Partai Golkar juga mengajukan nama-nama untuk jadi lawan Ahok di Pilgub DKI 2017.
"Memang belum bisa kita tentukan sekarang siapa yang akan dicalonkan. Tapi ada tiga nama yang cukup berpotensi diusung yaitu Tantowi Yahya, Aziz Syamsuddin dan Idrus Marham," ujar Ketua DPD Golkar DKI Zainuddin saat dihubungi, Kamis (10/9/2015).
"Saya pikir ketiganya pantas. Mereka generasi muda, cerdas dan track record-nya juga bagus," sambungnya.
Zainuddin belum dapat memastikan siapa yang bakal benar-benar diajukan dari ketiga nama tersebut, termasuk partai yang bakal diajak koalisi nantinya. "Belum bisa ditentukan. Ini juga masih terus dalam pembicaraan," pungkasnya.
Menanggapi namanya disebut sebagai calon gubernur DKI, Tantowi mengaku tersanjung.
Spoiler for PENGUSAHA MUDA:
Nama Sandiaga Salahudin Uno kian santer digadang sebagai calon Gubernur DKI Jakarta 2017-2022. Sejumlah orang yang menamakan diri sebagai Sahabat Sandiaga pun mulai 'bergerilya' menggalang dukungan. Di dunia maya muncul poster bergambar Sandiaga Uno yang disandingkan dengan politisi Partai Keadilan Sejahtera Triwisaksana (Sani).
Pria kelahiran Pekanbaru 28 Juni 1969 itu mengaku kaget saat namanya disebut sebagai kandidat orang nomor 1 di Jakarta. "Saya kebetulan sedang di luar negeri menyelesaikan studi. Jadi kaget juga waktu mendengar isu ini makin ramai dibicarakan," kata Sandi saat berbincang dengan detikcom, Kamis (10/9/2015).
Apakah Sandi mau menerima seandainya diajukan menjadi calon gubernur Jakarta?
Pria yang gemar berolahraga itu menjawab diplomatis. Dia merasa masih awam di dunia politik. "Saya masih sangat awam di dunia politik dan belum seumur jagung full time menjadi politisi," kata Sandiaga yang saat ini berada di Boston Amerika Serikat.
Dia mengaku harus lebih banyak lagi belajar dari para tokoh-tokoh bangsa. Termasuk dengan rekan-rekannya di Partai Gerakan Indonesia Raya. Apalagi, kata Sandi, harapan masyarakat agar Jakarta menjadi lebih baik sangat tinggi.
Sandiaga belum lama terjun ke panggung politik. Namanya baru tercatat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) pada 8 April 2015.
Spoiler for SANG MANTAN (NAPI):
Gerindra belum memutuskan tokoh yang bakal diusung melawan Ahok di Pilgub DKI 2017. Ketua DPD Gerindra DKI M Taufik, meski sambil tertawa, terus bersuara soal kemungkinan dirinya yang dipilih DPP Gerindra menjadi cagub.
"Kalau saya terpilih, bisa saja nanti muncul nama Ridwan Kamil (jadi wakilnya)," kata Taufik di Gedung DPRD DKI, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (8/9/2015).
Taufik mengatakan Gerindra akan bergandengan dengan parpol lain di Pilgub DKI 2017. Salah satu yang hampir pasti digandeng adalah PKS.
"Ya, pastikan parta-partai lain minta. Untuk namanya ya PKS yang menentukan," terangnya.
Ia sesumbar akan mengalahkan Ahok jika dirinya ikut berlaga di Pilgub DKI. "Kalau saya maju, Ahok kalah, karena Ahok kan nggak pede," kata Taufik
Spoiler for JAWARA BETAWI:
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PPP Abraham 'Lulung' Lunggana mengaku siap maju di Pilkada 2017.
"Saya menunggu perintah. Salah satu syarat harus diusung parpol sendiri. Ada 2 mimpi, mimpi boleh dan mimpi tidak boleh," ujar Lulung dalam diskusi 'Menakar Peluang Ahok Maju Sebagai Calon Independen' di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (26/6/2015).
"Maunya mimpi boleh dong, kali kali saja saya diusulkan jadi gubernur," lanjutnya sambil tertawa.
Spoiler for KSATRIA HAIYA:
Partai Demokrat (PD) sudah mempersiapkan nama untuk menantang Gubernur DKI Jakarta incumbent Basuki T Purnama (Ahok) di Pilgub 2017. Adalah Nachrowi Ramli yang tak lain tak bukan pernah dikalahkan Jokowi-Ahok di Pilgub 2012 lalu.
"Kita mah santai kok. Santai artinya gini yang pasti Pak Nachrowi maju. Kalau tiket sudah di tangan karena dia sebagai anggota majelis tinggi, dia yang meng-acc siapa calon kepala daerah. Jadi untuk tiket dia nggak ada masalah," ujar Ketua Fraksi Demokrat DPRD DKI Lucky P Sastrawiria di kantornya, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (28/7/2015).
Lucky menyebut tidak ada alasan spesifik partainya mengajukan kembali Nachrowi. Menyoal calon wakil yang akan dipasangkan dengannya, dia membuka peluang untuk partai lain berkoalisi.
"Nggak ada alasan. Karena memang dia ini sudah diplot untuk menjadi Gubernur DKI oleh partai. (Pasangannya) mungkin dari partai politik lain, yang pasti sosok Pak Nachrowi akan kita majukan sebagai calon gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2017," lanjutnya.
Nachrowi sempat dipasangkan dengan Fauzi Bowo (Foke) dalam Pilgub 2012 lalu. Partai Demokrat kembali siap 'mempertemukan' dia dengan Ahok dalam kontestasi politik nanti.
Apakah ada strategi khusus untuk menantang Ahok? "Yang bilang siapa Pak Ahok kuat? Saya pikir semua sama, nggak ada yang berat dan nggak ada yang ringan. Jadi kita belum bisa memprediksi ke sana," jawab Lucky.
Menurutnya, apabila Nachrowi maju, seluruh tokoh Betawi tidak ada yang berani menantangnya. "Ahok juga nggak kuat-kuat amat, yang lain juga nggak kuat-kuat banget even itu Pak Nachrowi karena suara terpecah. Nggak ada yang dapat threshold 50 persen+1 ini pasti akan ada dua putaran," kata dia.
"Kalau pak Nachrowi maju, tokoh Betawi mundur. Yakin banget karena kan Pak Nachrowi itu yang dituakan. Saya tidak usah menyebut siapa yang mau maju karena kalau tokoh Betawi yang lain maju pasti mundur. Secara politis begitu dia (Nachrowi) karena sudah malang melintang lah," pungkasnya.