DEPOK – Karena lahannya dihargai seadanya oleh Panitia Pengadaan Tanaha (P2T), warga Kelurahan Kemiri Muka, Kota Depok yang tanahnya terkena pembangunan Tol Cinere-Jagorawi (Cijago) berniat membawa tim tersebut ke meja hijau.

Sudrajat, perwakilan warga, mengaku kesal dengan pihak P2T yang dengan seenaknya memberi patokan harga tanah. Sedangkan menurutnya, jika merunut pada UU No. 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum, proses penentuan harga harus dilakukan dengan musyawarah terhadap warga yang akan terkena ganti rugi.

“Saya punya bukti-bukti yang memberatkan pihak P2T, jangan seenaknya memberikan harga tanpa ada musyawarah. Pokoknya saya akan bawa ke pengadilan, kalo perlu ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),” ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (11/9/2015).

Sudrajat menambahkan, ia dan rekan-rekannya tidak merasa keberatan jika ada penggusuran untuk kepentingan umum. Namun, proses pembebasan lahan miliknya harus sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Lanjut Sudrajat, meskipun permasalahan pengadaan tanah sekarang sudah dipindah tangankan dari P2T ke Badan Pertanahan Negara (BPN) Kota Depok, dia berharap jangan ada kesalahan yang sama perihal pembebasan lahannya.

“Tolong BPN, kita warga negara yang baik, harus diperlakukan dengan baik pula. Jangan sampai BPN melakukan kesalahan seperti tim P2T,” tuntas Sudrajat, pria yang juga selaku ketua RT 2 RW 12, Kelurahan Kemiri Muka, Kecamatan Beji, Depok.

sumber: infonitas.com

sebenernya sih bukan P2T nya, tapi ketua P2T yang ga bener ( Sugandhi namanya).. info terakhir dia lagi kalang kabut tuh,,akal bulusnya ketawan sama warga..