- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Warga AS Prihatinkan Besarnya Utang AS ke Tiongkok


TS
jiu.gui
Warga AS Prihatinkan Besarnya Utang AS ke Tiongkok
WASHINGTON, (PRLM).- Sebuah jajak pendapat yang dilakukan Pew Research Center terhadap 1.003 warga Amerika dan dilangsungkan dari tanggal 13 April hingga 3 Mei menunjukkan, meski ekonomi Tiongkok melambat, mayoritas mereka yang disurvei memandang Tiongkok sebagai ancaman ekonomi bagi Amerika. Delapan puluh sembilan persen mengatakan, mereka menganggap utang Amerika sebesar 1,27 triliun dolar AS (Rp 18.111 triliun) kepada Tiongkok sangat serius.
Persentase yang sama meyakini Tiongkok mendapat keuntungan dari hilangnya banyak lapangan pekerjaan di Amerika. Sekitar setengahnya – atau 52 persen – menganggap surplus perdagangan Tiongkok terhadap Amerika, sebesar 31,2 miliar dolar AS (Rp 447 triliun) hingga Juli, masalah yang sangat serius.
Pakar masalah Tiongkok dari Universitas Chicago Dali Yang mengatakan, survei itu merupakan bukti lebih jauh adanya pandangan negatif warga Amerika terhadap Tiongkok yang sudah berlangsung lama.
"Jadi, ini sebetulnya biasa. Dalam banyak hal, tidak ada perubahan kecuali bahwa sejumlah isu adalah baru, khususnya serangan dunia maya. Secara keseluruhan, sejak 1989, pandangan publik Amerika terhadap Tiongkok negatif dan ini sudah berlangsung lebih dari dua dekade,” kata Dali.
Namun, Dali Yang mengatakan, jumlah warga Amerika yang memandang positif Tiongkok sesungguhnya sedikit meningkat, dari 35 persen menjadi 38 persen.
Ia mengatakan, survei itu menunjukkan, banyak warga Amerika, yang saat ini menikmati tingkat pengangguran yang relatif rendah, masih mengingat masa lalu sewaktu banyak lapangan pekerjaan beralih ke Tiongkok.
"Orang-orang Amerika ini berpendapat, ah… Tiongkok adalah tempat ke mana lapangan pekerjaan dialihkan. Ironisnya, Tiongkok saat ini sebetulnya kehilangan lapangan pekerjaan ke negara-negara berkembang lain karena biaya hidup dan upah buruh meningkat di Tiongkok,” tambahnya.
Menyangkut masalah utang, Dali Yang mengatakan, Tiongkok sebetulnya menaruh kepercayaan bahwa Amerika akan membayar utangnya, dan orang-orang Tiongkok, katanya, masih memandang Amerika sebagai ladang peluang.
Selain itu, mayoritas warga Amerika juga khawatir dengan keterlibatan Tiongkok dalam aksi peretasan dunia maya dan kekuatan militernya yang berkembang.
Survei Pew dilangsungkan sebelum terungkap adanya kasus peretasan Kantor Urusan Personalia Pegawai Negeri Amerika yang diduga dilakukan Tiongkok. Lima puluh empat persen mereka yang disurvei memandang serangan dunia maya dari Tiongkok sebagai masalah sangat serius.
Sekitar setengah jumlah responden mengungkapkan keprihatinan mereka mengenai catatan HAM Tiongkok, dampak lingkungan yang ditimbulkannya, dan kekuatan militernya yang berkembang.
Tiongkok telah menjadi isu hangat dalam pemilu presiden Amerika 2016, dan para pendukung partai Republik paling mengkhawatirkannya. Tujuh puluh tujuh persen respon dari Partai Republik memandang utang Amerika terhadap Tiongkok sebagai masalah sangat serius, sementara di kubu Demokrat, hanya 60 persen yang memiliki pandangan itu.
Enam puluh lima persen responden dari Partai Republik memandang serangan dunia maya dari Tiongkok sebagai masalah sangat serius, sementara di kubu Demokrat hanya 49 persen. Meski demikian, para Demokrat masih prihatin dengan catatan HAM Tiongkok dan dampak lingkungan yang ditimbulkannya.
Survei itu mendapati pandangan negatif mengenai Tiongkok lebih umum ditemukan di kalangan warga Amerika yang tergolong tua, 50 tahun dan lebih, sementara hanya 39 persen yang memiliki pandangan ini pada kelompok usia di bawah 30 tahun
Source .
Persentase yang sama meyakini Tiongkok mendapat keuntungan dari hilangnya banyak lapangan pekerjaan di Amerika. Sekitar setengahnya – atau 52 persen – menganggap surplus perdagangan Tiongkok terhadap Amerika, sebesar 31,2 miliar dolar AS (Rp 447 triliun) hingga Juli, masalah yang sangat serius.
Pakar masalah Tiongkok dari Universitas Chicago Dali Yang mengatakan, survei itu merupakan bukti lebih jauh adanya pandangan negatif warga Amerika terhadap Tiongkok yang sudah berlangsung lama.
"Jadi, ini sebetulnya biasa. Dalam banyak hal, tidak ada perubahan kecuali bahwa sejumlah isu adalah baru, khususnya serangan dunia maya. Secara keseluruhan, sejak 1989, pandangan publik Amerika terhadap Tiongkok negatif dan ini sudah berlangsung lebih dari dua dekade,” kata Dali.
Namun, Dali Yang mengatakan, jumlah warga Amerika yang memandang positif Tiongkok sesungguhnya sedikit meningkat, dari 35 persen menjadi 38 persen.
Ia mengatakan, survei itu menunjukkan, banyak warga Amerika, yang saat ini menikmati tingkat pengangguran yang relatif rendah, masih mengingat masa lalu sewaktu banyak lapangan pekerjaan beralih ke Tiongkok.
"Orang-orang Amerika ini berpendapat, ah… Tiongkok adalah tempat ke mana lapangan pekerjaan dialihkan. Ironisnya, Tiongkok saat ini sebetulnya kehilangan lapangan pekerjaan ke negara-negara berkembang lain karena biaya hidup dan upah buruh meningkat di Tiongkok,” tambahnya.
Menyangkut masalah utang, Dali Yang mengatakan, Tiongkok sebetulnya menaruh kepercayaan bahwa Amerika akan membayar utangnya, dan orang-orang Tiongkok, katanya, masih memandang Amerika sebagai ladang peluang.
Selain itu, mayoritas warga Amerika juga khawatir dengan keterlibatan Tiongkok dalam aksi peretasan dunia maya dan kekuatan militernya yang berkembang.
Survei Pew dilangsungkan sebelum terungkap adanya kasus peretasan Kantor Urusan Personalia Pegawai Negeri Amerika yang diduga dilakukan Tiongkok. Lima puluh empat persen mereka yang disurvei memandang serangan dunia maya dari Tiongkok sebagai masalah sangat serius.
Sekitar setengah jumlah responden mengungkapkan keprihatinan mereka mengenai catatan HAM Tiongkok, dampak lingkungan yang ditimbulkannya, dan kekuatan militernya yang berkembang.
Tiongkok telah menjadi isu hangat dalam pemilu presiden Amerika 2016, dan para pendukung partai Republik paling mengkhawatirkannya. Tujuh puluh tujuh persen respon dari Partai Republik memandang utang Amerika terhadap Tiongkok sebagai masalah sangat serius, sementara di kubu Demokrat, hanya 60 persen yang memiliki pandangan itu.
Enam puluh lima persen responden dari Partai Republik memandang serangan dunia maya dari Tiongkok sebagai masalah sangat serius, sementara di kubu Demokrat hanya 49 persen. Meski demikian, para Demokrat masih prihatin dengan catatan HAM Tiongkok dan dampak lingkungan yang ditimbulkannya.
Survei itu mendapati pandangan negatif mengenai Tiongkok lebih umum ditemukan di kalangan warga Amerika yang tergolong tua, 50 tahun dan lebih, sementara hanya 39 persen yang memiliki pandangan ini pada kelompok usia di bawah 30 tahun
Source .
0
3K
17


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan