- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ini Dia Patung Buddha Tidur Terbesar di Indonesia


TS
infonitascom
Ini Dia Patung Buddha Tidur Terbesar di Indonesia
Quote:

Agama Buddha adalah salah satu agama tertua di Indonesia. Jejak agama yang ini telah menyebar ke seluruh penjuru nusantara. Salah satu buktinya ada di Vihara Buddha & 8 Pho Sat di Kampung Jati, Desa Tonjong, Kecamatan Tajur Halang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.Ada nuansa berbeda yang ditampilkan di Vihara yang diberi nama Buddha Dharma ini,

Vihara Buddha & 8 Pho Sat di Kampung Jati, Desa Tonjong, Kecamatan Tajur Halang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Ketika sampai di vihara, sebuah stupa terletak di depan tembok hitam dengan motif pahatan orang Buddha sedang beribadah, stupa Sidharta Gautama, pohon-pohon, dan motif lain yang berwarna emas menyambut. Warna merah mendominasi bangunan peribadatan umat Buddha ini. Di bagian atas gapura, motif bunga-bunga terlukis. Biru, hijau, dan merah muda menemani warna merah.
Di vihara yang terletak di Desa Tonjong ini, terdapat patung Buddha Tidur yang berukuran sepanjang 18 meter dan setinggi 5 meter. Patung besar ini tampak tidur "nyenyak" di bawah lindungan atap salah satu bangunan vihara. Di sisi kiri dan kanan Buddha Tidur, miniatur Buddha duduk berjajar di dalam lemari kaca.

Patung Budha Sedang dibersihkan
Patung-patung kecil itu merupakan bentuk kenangan dari para penyumbang vihara ini. Sementara sang Buddha Tidur berbadan keemasan ini terlihat tidur tersenyum bertumpu dengan tangan kanannya. Di belakangnya, pemandangan gunung beserta pohon Bodhi terbentang.
Patung Buddha Tidur sepanjang 18 meter dan tinggi 5 meter ini merupakan patung Buddha terbesar di Jawa Barat, dan bahkan disebut-sebut terbesar di Indonesia. Patung Buddha ini dalam posisi tidur menghadap kanan dan kepala yang ditadah menggunakan telapak tangan kanan. Mata yang terpejam dan senyum yang terpancar di wajahnya melambangkan ketenangan serta kedamaian, dan melambangkan meditasi Sang Buddha saat mendapat pencerahan.
Pendiri sekaligus pembina Vihara Buddha Dharma, Ade Utju Dhanu, mengatakan, Patung Buddha Tidur dibangun pada 2010 bersamaan dengan viharanya. Dia juga mengungkapkan patung tersebut hanya tampak seperti tertidur, tetapi sebenarnya menandakan arti lain. " Patung Buddha Tidur ini sebenarnya tidak tidur melainkan sedang bermeditasi. Dikatakan Buddha Tidur karena Buddha tersebut dibangun dalam posisi tidur yang menghadap kanan. Uniknya, posisi tidur yang menghadap kanan ini mempunyai filosofi di baliknya. Tidur menghadap kanan adalah posisi terbaik untuk jantung karena tidak terbebani. Pembangunan patung sendiri butuh waktu dua tahun. Sangat sulit memang untuk membuat patung Buddha dengan posisi tidur ini," ujarnya saat ditemui pada Sabtu (13/6/2015).
Ia melanjutkan, butuh batu kali sebanyak 15 truk dan 500 sak semen untuk membuat patung Buddha tidur tersebut. Sebab di dalam bangunan patung Buddha sangat padat dan tidak kosong. Hal ini bertujuan agar patung Buddha tersebut kokoh dan tidak mudah rusak. “Bantalan patungnya juga sangat diperhitungkan. Pembuatannya sekokoh mungkin agar kuat menahan bebang patung Buddha tidur tersebut,” terangnya.
Ade juga menceritakan. Pada awal pembangunan vihara ini, ia sebelumnya mengaku mendapatkan wangsit dalam meditasinya. Kemudian keluarga, sahabat, dan teman-temannya sepakat untuk membangun Vihara Buddha Dharma & 8 Pho Sat beserta Patung Buddha Tidur. “Dinamakan "8 Pho Sat" karena di dalam vihara, selain Siddhartha Gautama ini terdapat 8 tokoh ajaran Buddha. Pho Sat berarti "Yang Tertinggi dan Yang Telah Mencapai Penerangan Sempurna", jelasnya.
Sebelum melakukan pembangunan patung, ia harus melakukan ritual terlebih dahulu. "Awalnya kita ingin patung terbuat dari batu utuh, tapi sangat sulit mencari batu sebesar itu. Lalu kita dapat petunjuk lagi untuk membuat patung dari rangka besi saja, baru kita isi dalamnya dengan material. Kita doa-doa dan sedekah dulu sebelum melakukan pembangunan," tutur Ade.
Selain bermakna sebagai meditasi sang Buddha dalam menerima pencerahan, Ade menuturkan bahwa posisi patung Buddha tidur juga sebagai contoh tidur yang baik dan berguna bagi kesehatan manusia. “Ini karena saya bilang tadi letak posisi tidur ke arah kanan seperti yang tampak terlihat di patung Buddha Tidur adalah posisi terbaik karena jantung tidak terbebani,”ujarnya.
Lebih lanjut, Ade pun berharap patung Buddha tidur ini bisa terus terpelihara dan menjadi salah satu kebanggaan dari Vihara Buddha Dharma dan umat Buddha sendiri.”Semoga patung ini bisa menjadi kebanggan dan semakin dikenal di masyarakat,” tandasnya.
Sebagai informasi, Berdasarkan catatan sejarah, Siddhartha Gautama dilahirkan pada tahun 563 SM (sebelum masehi) di Taman Lumbini, saat ibunya Ratu Maha Maya berdiri memegang dahan pohon sala. Dari sejak kecil sampai umur 10 tahun, Pangeran Siddhartha hidup dalam kesenangan duniawi. Pada umur 29 tahun, Sidharta meninggalkan istana, keluarga, kemewahan, untuk pergi berguru ilmu sejati yang dapat membebaskan manusia dari usia tua, sakit, dan mati. Siddhartha Gautama berkelana menyebarkan dharma selama 45 tahun lamanya kepada umat manusia dengan penuh cinta dan kasih sayang hingga akhirnya mencapai usia 80 tahun.
Sumber
Orang Bijaks Meninggalkan


0
15.9K
Kutip
59
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan