- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kalian Takut Jarum Suntik? Kami Para Dokter pun Takut!


TS
Danterrs
Kalian Takut Jarum Suntik? Kami Para Dokter pun Takut!
Misi Min Mod,
Izin sahare, mudah-mudahan bermanfaat.

Ketika ada seorang Pasien yang Mengatakan, “Dokter bagaimana rasanya di Suntik? Apakah itu Sakit?” Sang Dokter Menjawab, Kamu Pernah di Gigit Semut? “Si Pasien Menjawab” Ya Pernah Dokter. Sang Dokter Menjawab “Ya seperti itulah rasanya! Namun dalam lubuk hati yang paling dalam, Sang Dokter memiliki rasa takut yang amat sangat luar biasa terhadap resiko pekerjaannya.
Ketika seorang mahasiswa kedokteran yang masih muda berencana untuk mengambil spesialisasi bedah, apa yang harus dia pertimbangkan sebagai risiko pekerjaan nomor satu? Sebagaimana yang ditemukan oleh satu penelitian di John Hopkins University, mereka telah mensurvey ratusan peserta pelatihan bedah di lebih dari selusin institusi kesehatan di seluruh Amerika, tertusuk oleh jarum suntik secara tidak sengaja adalah yang paling banyak dipilih. Bagaimana bisa hal itu begitu dikhawatirkan?
Dapat dipastikan, baik bagi peserta pelatihan bedah dan bagi pasien, dia akan melihatnya sepanjang hari. Jarum suntik bisa mengandung penyakit menular yang dapat tertularkan ke para dokter ketika mereka tertusuk. Dan dalam kasus penyakit menular yang mungkin sudah dimiliki oleh dokternya, tusukan jarum suntik yang mengenai dokter terlebih dahulu kemudian baru ke pasien akan mentransfer penyakit dari dokter ke pasien.
Itu adalah cara yang manjur untuk menyebarkan hepatitis atau bahkan virus AIDS. Berapa banyak tusukan tidak disengaja yang kita bicarakan di sini? Penelitian menunjukkan angka -1 t pada sekitar angka satu juta per tahun. Namun itu baru jumlah yang resmi. Para dokter bedah yang sedang berlatih merasa bahwa jumlah sesungguhnya jauh lebh besar. Dan tentu saja, ini hanya untuk para dokter yang memiliki kualifikasi pelatihan untuk menjadi spesialis bedah. Mereka adalah para profesional yang terampil. Bagaimana dengan penyakit menular yang didapatkan dokter yang sedang pelatihan, ketika mereka baru memiliki pengalaman setahun atau dua tahun? Mereka tidaklah seterampil itu dan mereka belum punya banyak waktu untuk belajar bagaimana mekanisme kerjanya.
Jadi, kalau ada banyak dokter yang melaporkan tusukan tidak sengaja, apakah mereka memiliki alasan? Sebagaimana dengan semua hal tersebut, mereka khawatir waktunya akan terbuang dengan setumpuk kertas kerja. Bayangkan saja apa yang dialami oleh mahasiswa kedokteran di rumah sakit kampus. Dalam skema di kamar bedah, seorang mahasiswa kedokteran biasanya berada di rantai makanan terbawah. Mereka akan ditugasi semua pekerjaan yang membuat mereka menggerutu; menjahit luka dan membuat irisan, biopsi, injeksi, dan sebagainya. Itu adalah pengalaman paling tidak berarti bagi orang yang akan ditugasi dengan pekerjaan paling berbahaya menggunakan benda-benda tajam. Tidak peduli seberapa berhati-hatinya Anda, jika Anda sudah bekerja terlalu banyak dan berurusan dengan benda-benda tajam seumur hidup Anda, bukankah mungkin sesekali tertusuk secara tidak sengaja? Dan Anda bekerja dengan orang yang benar-benar sakit, yang bisa jadi tusukan itu berbahaya. Bahkan jika Anda mau melaporkannya, dan jika Anda tidak ada masalah dengan semua kertas kerjanya, mengapa Anda harus membuat laporan yang menunjukkan bahwa Anda melakukan sesuatu yang tidak kompeten?
Teknik-teknik pembedahan hari ini mencakup pembedahan yang tidak menggunakan benda tajam. Irisan dibuat dengan laser dan jahitan dilakukan dengan lem. Bahkan mereka menggunakan jarum tumpul untuk injeksi. Permasalahannya adalah, tidak banyak rumah sakit di negara ini yang menyadari bahwa sudah ada teknik-teknik baru yang bisa membantu.
SUMBER
Izin sahare, mudah-mudahan bermanfaat.

Ketika ada seorang Pasien yang Mengatakan, “Dokter bagaimana rasanya di Suntik? Apakah itu Sakit?” Sang Dokter Menjawab, Kamu Pernah di Gigit Semut? “Si Pasien Menjawab” Ya Pernah Dokter. Sang Dokter Menjawab “Ya seperti itulah rasanya! Namun dalam lubuk hati yang paling dalam, Sang Dokter memiliki rasa takut yang amat sangat luar biasa terhadap resiko pekerjaannya.
Ketika seorang mahasiswa kedokteran yang masih muda berencana untuk mengambil spesialisasi bedah, apa yang harus dia pertimbangkan sebagai risiko pekerjaan nomor satu? Sebagaimana yang ditemukan oleh satu penelitian di John Hopkins University, mereka telah mensurvey ratusan peserta pelatihan bedah di lebih dari selusin institusi kesehatan di seluruh Amerika, tertusuk oleh jarum suntik secara tidak sengaja adalah yang paling banyak dipilih. Bagaimana bisa hal itu begitu dikhawatirkan?
Dapat dipastikan, baik bagi peserta pelatihan bedah dan bagi pasien, dia akan melihatnya sepanjang hari. Jarum suntik bisa mengandung penyakit menular yang dapat tertularkan ke para dokter ketika mereka tertusuk. Dan dalam kasus penyakit menular yang mungkin sudah dimiliki oleh dokternya, tusukan jarum suntik yang mengenai dokter terlebih dahulu kemudian baru ke pasien akan mentransfer penyakit dari dokter ke pasien.
Itu adalah cara yang manjur untuk menyebarkan hepatitis atau bahkan virus AIDS. Berapa banyak tusukan tidak disengaja yang kita bicarakan di sini? Penelitian menunjukkan angka -1 t pada sekitar angka satu juta per tahun. Namun itu baru jumlah yang resmi. Para dokter bedah yang sedang berlatih merasa bahwa jumlah sesungguhnya jauh lebh besar. Dan tentu saja, ini hanya untuk para dokter yang memiliki kualifikasi pelatihan untuk menjadi spesialis bedah. Mereka adalah para profesional yang terampil. Bagaimana dengan penyakit menular yang didapatkan dokter yang sedang pelatihan, ketika mereka baru memiliki pengalaman setahun atau dua tahun? Mereka tidaklah seterampil itu dan mereka belum punya banyak waktu untuk belajar bagaimana mekanisme kerjanya.
Jadi, kalau ada banyak dokter yang melaporkan tusukan tidak sengaja, apakah mereka memiliki alasan? Sebagaimana dengan semua hal tersebut, mereka khawatir waktunya akan terbuang dengan setumpuk kertas kerja. Bayangkan saja apa yang dialami oleh mahasiswa kedokteran di rumah sakit kampus. Dalam skema di kamar bedah, seorang mahasiswa kedokteran biasanya berada di rantai makanan terbawah. Mereka akan ditugasi semua pekerjaan yang membuat mereka menggerutu; menjahit luka dan membuat irisan, biopsi, injeksi, dan sebagainya. Itu adalah pengalaman paling tidak berarti bagi orang yang akan ditugasi dengan pekerjaan paling berbahaya menggunakan benda-benda tajam. Tidak peduli seberapa berhati-hatinya Anda, jika Anda sudah bekerja terlalu banyak dan berurusan dengan benda-benda tajam seumur hidup Anda, bukankah mungkin sesekali tertusuk secara tidak sengaja? Dan Anda bekerja dengan orang yang benar-benar sakit, yang bisa jadi tusukan itu berbahaya. Bahkan jika Anda mau melaporkannya, dan jika Anda tidak ada masalah dengan semua kertas kerjanya, mengapa Anda harus membuat laporan yang menunjukkan bahwa Anda melakukan sesuatu yang tidak kompeten?
Teknik-teknik pembedahan hari ini mencakup pembedahan yang tidak menggunakan benda tajam. Irisan dibuat dengan laser dan jahitan dilakukan dengan lem. Bahkan mereka menggunakan jarum tumpul untuk injeksi. Permasalahannya adalah, tidak banyak rumah sakit di negara ini yang menyadari bahwa sudah ada teknik-teknik baru yang bisa membantu.
SUMBER
Diubah oleh Danterrs 11-09-2015 20:08
0
3.2K
17


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan