- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Inilah Para CEO BUMN di Indonesia


TS
scarlet.needle
Inilah Para CEO BUMN di Indonesia

Quote:
Peran BUMN atau Badan Usaha Milik Negara bagi bangsa ini sangatlah vital. Selain berperan memberikan setoran uang dalam bentuk dividen, BUMN-BUMN ini juga dapat mendukung pembangunan nasional, menggerakkan sektor ekonomi, dan sebagainya. BUMN juga diharapkan dekat dengan masyarakat dengan program CSR nya. Maju atau tidaknya sebuah BUMN tentu tergantung kepada nahkodanya. Para Nahkoda atau CEO atau Direktur Utama ini diharapkan punya kemampuan, kejujuran, dan inovasi agar BUMN yang dipimpinnya semakin berhasil. Ini dia para CEO yang menjadi tokoh kunci bagi kemajuan BUMN-BUMN di Indonesia. Cekidot:
Spoiler for 1. Asmawi Syam - Bank BRI:

Asmawi Syam dipercaya menggantikan posisi Sofyan Basir sebagai Dirut BRI yang ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 19 Maret 2015. Asmawi, 58 tahun, masuk jajaran direksi BRI pada September 2007. Memulai karir perbankan di BRI sejak 1980, ia telah menduduki berbagai jabatan manajerial.
Di antaranya adalah Kepala Divisi Bisnis Umum, Kepala Divisi Consumer Banking, Pemimpin Wilayah Bandung, dan Pemimpin Wilayah Denpasar. Saat ini, Asmawi menjabat sebagai Direktur Bisnis Kelembagaan BRI.
Asmawi meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Hasanuddin pada 1979 dan Magister Manajemen dari Universitas Padjadjaran pada 2003. Dia telah mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan di bidang perbankan seperti From State Owned Enterprise to World Class Competitors, Creative, Innovative, and State Owned Firms (Filipina), Card and Payment dari European Financial Management Marketing EFMA (Paris), Restrukturisasi dan Peningkatan Kinerja BUMN (Jakarta), Strategic Leadership dari Mastercard International (Bangkok), World Congress on IT Information (Australia), Asset and Liability Management, Credit Risk Management & International Banking (Brussel), serta SESPIBANK (Jakarta).

Spoiler for 2. Budi G. Sadikin - Bank Mandiri:

Lahir pada tahun 1964. Lulus dengan gelar BSc dan menyelesaikan pendidikan Sarjana Fisika Nuklir dari Institut Teknologi Bandung di tahun 1988. Setelah mengantongi Sertifikasi Chartered Financial Consultant dan Certified Life Underwriter dari Singapore Insurance Institute pada tahun 2004.
Budi yang kini berusia 49 tahun mengawali karier sebagai Information Technology Officer di IBM Asia Pacific Headquarter, Tokyo, Jepang pada tahun 1988, dengan jabatan terakhir sebagai Systems Integration & Professional Services Manager di tahun 1994.
Setelah itu, dia bergabung dengan PT Bank Bali Tbk (sekarang sudah mengalami restrukturisasi dan merger dengan bank lain menjadi PT Bank Permata Tbk) . Adapun jabatan yang pernah diemban antara lain General Manager Electronic Banking, Chief General Manager Wilayah Jakarta, dan Chief General Manager Human Resources hingga tahun 1999.
Selanjutnya, dia bergabung dengan ABN AMRO Bank Indonesia, dengan jabatan terakhir sebagai Senior Vice President, Director of Consumer & Commercial Banking ABN AMRO Indonesia & Malaysia hingga tahun 2004. Setelah itu melanjutkan karir di PT Bank Danamon Tbk sebagai Executive Vice President Consumer Banking dan Direktur Adira Quantum Multi Finance.
Pada 2006, Budi bergabung dengan Bank Mandiri sebagai Director Micro & Retail Banking. Selain itu, ia juga aktif di organisasi profesi sebagai Anggota Dewan Pengurus Ikatan Bankir Indonesia (IBI), anggota dari Acquiring Business Executive Council VISA Asia Pacific, dan anggota dari SWIFT Asia-Pacific Advisory Group (APAG), serta sebagai Ketua Asosiasi Pembayaran Indonesia (ASPI). Budi Gunadi Sadikin yang terpilih menjadi Direktur Utama melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) pada 2 April 2013.

Spoiler for 3.Dwi Soetjipto - Pertamina:

Berusia 59 tahun, lahir pada tanggal 10 November 1955 dan menjabat sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero) pada 28 November 2014 berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN No.SK-265/MBU/11/2014 tanggal 28 November 2014 hingga sekarang. Selain sebagai Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto menjabat sebagai Komisaris PT Bursa Efek Indonesia.
Dwi Soetjipto merupakan lulusan Sarjana Teknik Kimia dari Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya (1980), Program Magister Manajemen dari Universitas Andalas (1999), dan Program Doktor dari Universitas Indonesia (2009). Perjalanan karirnya dimulai sejak tahun 1981 di PT Semen Padang dan pernah dipercaya untuk memegang posisi Direktur R&D PT Semen Padang (1995-2003), Direktur Utama PT Semen Padang (2003-2005), Direktur Utama PT Semen Gresik (Persero) Tbk (2005-2013), dan Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (2013-2014).

Spoiler for 4. M. Arif Wibowo - Garuda Indonesia:

Ditunjuk sebagai Direktur Utama pada bulan Desember 2014.
Sebelumnya, beliau pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Citilink Indonesia, dan beberapa posisi strategis di Garuda Indonesia seperti EVP Marketing & Sales, Senior General Manager Area Indonesia Barat, Senior General Manager Area Jepang, Korea, China & USA, General Manager Fukuoka Jepang, dan General Manager Agency & Interline.
Saat ini, beliau juga menjabat sebagai Presiden Indonesia National Air Carriers Association (INACA).
M Arif Wibowo lahir di Purwokerto 19 September 1966, meraih gelar Sarjana Teknik Mesin dari Institut Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dan Master Management of Air Transportation dari Universitas Indonesia Jakarta.

Spoiler for 5. Alex Janangkih Sinaga - Telkom:

Alex J. Sinaga sebelumnya mendapat penugasan sebagai Executive General Manager, Fixed Wireless Division PT TELKOM Indonesia (2002-2005), Senior Manager, Business Performance Regional II Jakarta PT TELKOM Indonesia (2002-2002), Executive General Manager- Enterprise Services Division, PT TELKOM Indonesia (2005-2007), Direktur Utama PT Multimedia Nusantara (2007-2012) dan Direktur Utama PT Telekomunikasi Selular (TELKOMSEL), 2012 – 2014).
Pria kelahiran Pematang Siantar, 27 September 1961 ini menyelesaikan pendidikan S1 di teknik elektro Institut Teknologi Bandung (ITB) taun 1986 dan Master of Science in Telematics, University of Surrey, Guildford, United Kingdom, 1994.

Spoiler for 6. Sofyan Basir - PLN:

Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama BRI sejak tanggal 17 Mei 2005 dan terpilih kembali untuk periode jabatan kedua pada tanggal 20 Mei 2010. Sebelum bergabung dengan BRI, menjabat sebagai Direktur Utama Bank Bukopin. Karir perbankan dimulai pada tahun 1981 di Bank Duta, pada tahun 1986 bergabung dengan Bank Bukopin dan telah menduduki beberapa jabatan manajerial di Bank Bukopin termasuk Direktur Komersial, Group Head Line of Business, dan Pemimpin Cabang di beberapa kota besar Indonesia.
Meraih gelar Diploma dari STAK Trisakti, Jakarta (1980), gelar Sarjana Ekonomi dari STIE Ganesha, Jakarta (2010), dan gelar Doktor Kehormatan dari Universitas Trisakti, Jakarta (2012). Telah mengikuti berbagai pendidikan serta pelatihan di bidang perbankan baik di dalam maupun luar negeri, diantaranya Seminar Risk Management Certification Refreshment Program (Frankfurt); Eksekutif Manajemen Risiko, ABN Amro (Denpasar); Islamic Finance Forum (Swiss); Seminar Business Continuity Planning, Ernst & Young; SESPIBANK (Jakarta); Strategy Development Session, IBM; dan Structuring Loans & Short Term, The Institute Banking & Finance.

Spoiler for 7. Achmad Baiquni - BNI:

58 tahun, Direktur Utama BNI. Diangkat dalam RUPS tanggal 17 Maret 2015. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan PT BRI Tbk (2010 - 2015), Direktur Bisnis Usaha Kecil Menengah dan Syariah PT BNI Tbk (2008-2010), Direktur Korporasi PT BNI Tbk (2006 – 2008) dan Direktur Konsumer PT BNI Tbk (2003-2006).
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S1) dari Universitas Padjadjaran dan Sarjana (S2) dari Business Management, Asian Institute of Management, Makati, Filipina.

Spoiler for 8. Edi Sukmoro - KAI:

Edi, begitu panggilan akrabnya, bukanlah orang baru. Dia adalah orang dalam perusahaan pelat merah. Tidak hanya di KAI tetapi juga pernah menjabat di PT Perusahaan Listik Negara (PLN).
Pada KAI, Edi adalah Managing Director of Land and Building Assets atau Direktur Aset Pertanahan dan Bangunan KAI. Sebelumnya, dia sempat menjabat sebagai Head of General Affair & Head Office Management Division PLN.
Dia adalah alumni Institut Teknologi Bandung (ITB). Setelah itu, Edi melanjutkan pendidikan di The University of Melbourne, Australia.

Spoiler for 9. Suparni - Semen Indonesia:

Suparni, lahir pada tanggal 13 Desember 1958, diangkat sebagai Direktur Utama Perseroan pada RUPSLB 2015. Sebelumnya menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama berdasarkan surat keputusan Dewan Komisaris PT Semen Indonesia (Persero) tbk Nomor 017/SI/Kep.DK/12.2014. Sebelumnya beliau menjabat sebagai Direktur Produksi dan Litbang. Masa jabatan yang sekarang sebagai Direktur Perseroan akan berakhir pada 2017. Bergabung dengan Perseroan pada 1986. Sebelumnya menjadi Kepala Kompartemen Produksi Pabrik Tuban 2007 dan Kepala Departemen Pengembangan Perusahaan (2006-2007). Kepala Produksi II Pabrik Tuban (2002-2006). Lulusan Insinyur Listrik dari ITS Surabaya.

Spoiler for 10. Arifin Tasrif - Pupuk Indonesia:

Lahir 19 Juni 1953. Menjabat Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) sejak Agustus 2010. Meraih gelar Insinyur Teknik Kimia dari Institut Teknologi Bandung (1977). Sebelumnya menjabat Direktur Usaha PT Rekayasa Industri (1995-2001) dan Direktur Utama PT Petrokimia Gresik (2001-2010).

Spoiler for 11. Hendi Prio Santoso - PGN:

Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tanggal 5 Februari 1967 (44 tahun). Menjabat sebagai Direktur Utama sejak 13 Juni 2008. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Keuangan sejak 31 Mei 2007. Menyelesaikan pendidikan di bidang keuangan dan ekonomi dari University of Houston, Texas, dan Jurusan Ekonomi University of Texas Austin-USA. Sebelum bergabung dengan Perseroan, menjabat sebagai Direktur Investment Banking di PT JP Morgan Securities Indonesia 2004- 2007. Mengawali karir di Bank Niaga (1990- 1991) dan dilanjutkan di Citibank NA, Indonesia (1991-1996). Pada tahun 1996 ditunjuk menjadi Vice President PT Perdana Multi Finance, kemudian sebagai Direktur Pengembangan PT Perdana Inti Investama (1996-1998). Pada tahun 1998-2001 menjabat sebagai Associate Director di PT Bahana Securities, yang kemudian menjabat sebagai Direktur PT Anugra Cipta Investa (2001-2004).

Spoiler for 12. Maryono - BTN:

Maryono menjabat sebagai Direktur Utama Bank Tabungan Negara sejak Desember 2012. Maryono pernah menjabat sebagai Direktur Utama Mutiara Bank yang berhasil ia bawa keluar dari kondisi Bank Tidak Sehat menjadi Bank Sehat hanya dalam waktu satu tahun dan keluar dari status Bank Dalam Pengawasan Khusus menjadi Bank Dalam Pengawasan Normal dalam 2,5 tahun. Saat diambil alih LPS rasio kecukupan modal Bank Mutiara atau CAR (capital adequacy ratio) -23%. Namun 30 Juni 2012, CAR Bank Mutiara sudah mencapai 11,1 %. Kredit bermasalah atau NPL (non performing loan) pun turun dari 10,4% menjadi 3,4%. Sudah di bawah batas ketentuan Bank Indonesia yakni maksimal sebesar 5%.

Spoiler for 13. Budi Setyarso - Jasa Raharja:

Lahir di Madiun Jawa Timur tahun 1957. Meraih Strata Satu (S1) Ekonomi dari Universitas Brawijaya Malang pada tahun 1982, dan Magister Manajemen (S2) di Universitas Sriwijaya (Unsri), Palembang tahun 1997.
Bergabung dengan Jasa Raharja pada tahun 1984 di Cabang Surabaya, kemudian dipercaya sebagai Kepala Perwakilan Bondowoso tahun 1986, Kabag Klaim Cabang Medan tahun 1989-1992, Kabag Keuangan selanjutnya Kabag Asuransi Wajib Cabang Semarang tahun 1992-1993. Tahun 1993-2000 dipercaya sebagai Kepala Cabang Mataram, Yogyakarta, Sumatera Selatan dan Jawa Tengah. Sejak tahun 2000 menempati posisi sebagai Kadiv Pelayanan dilanjutkan sebagai Kadiv Litbang. Sejak tahun 2001-2003 menjabat Direktur PT Jasaraharja Putera, pada bulan Maret 2008 Beliau dipercaya sebagai Direktur Operasional dan pada bulan Januari 2013 Beliau menjabat Direktur Utama.

Spoiler for 14. Riswinandi - Pegadaian:
[CENTER]

Dia memulai karier sebagai Senior Assistant di SGV Utomo pada 1984. Lalu, pada 1986 Riswinandi memulai berkarier di PT Bank Niaga Tbk selama waktu 13 tahun, khususnya dalam pengelolaan kredit korporasi (Corporate Banking). Karirnya makin menanjak ketika dia juga menduduki posisi Kepala Cabang (General Manager) Bank Niaga di Los Angeles, Amerika Serikat (AS), serta menjabat sebagai Vice President Human Resources (Group Head).
Di tahun 1999, Riswinandi bekerja di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) menduduki posisi Senior Vice President Loan Work Out & Collection Division Head hingga 2001. Pada tahun yang sama, karirnya berlanjut di PT Bank Danamon Tbk sebagai Executive Vice President Corporate Lending Division. Hingga Juni 2003, Riswinandi menjabat sebagai Direktur PT Danamon Tbk hingga Juni 2003.
Kemudian pada September, Riswinandi ditunjuk sebagai Komisaris Independen PT Bank Mandiri Tbk sampai dengan Mei 2005. Selanjutnya terhitung sejak Oktober 2005, ia bertugas sebagai Executive Vice President-Credit Recovery II di Bank Mandiri. Pada Mei 2010 Riswinandi ditunjuk sebagai Wakil Direktur Utama Bank Mandiri sampai 2015. Pada Mei 2015, Riswinandi resmi ditunjuk menjadi Direktur Utama Pegadaian.

Spoiler for 15. Richard Joost Lino- Pelindo II:
[CENTER]

Richard Joost Lino, lahir pada 1953, adalah Direktur Utama PT Pelabuhan II sejak 2009. Lelaki dengan panggilan masa kecil “Manneke” (Bld: anak kecil) ini mendapat gelar insinyur (sipil) dari Institut Teknologi Bandung pada 1978. Dia memulai karirnya sebagai staf di Direktorat Jenderal Hubungan Laut, Departemen Perhubungan, pada tahun itu juga. Di sini Lino, pada 1978-1979, dipercaya menjadi manajer proyek pembangunan Pelabuhan Tanjung Priok atas dana Bank Dunia. Sejak itu hingga 1990 Lino membina karir di PT Pelindo II.
Antara 1978 dan 1989 Lino memperdalam pengetahuan teoretikal dan praktikal dalam bidang keahliannya. Pada 1978 Lino menyelesaikan studinya dalam hydraulic engineering di The International Institute for Hydralic and Environmental Engineering, Delft, Belanda. Setahun kemudian, dia mengikuti kursus internasional tentang sediment transport in estuarine and coastal engineering di Coastal Reserach Centre, Poona, India. Tak berhenti di sini, Lino mengikuti senior course tentang rekayasa pelabuhan (port and harbour engineering) di Tokyo, Jepang pada 1980.
Dahaganya tentang pengetahuan rupanya belum terpenuhi. Karena itu Lino mengikuti kursus-kursus manajemen proyek pada 1981 di Virginia Polytechnic Institute and State University, Virginia, Amerika Serikat. Akhirnya, pada 1989, Lino memperoleh gelar Master of Management dari Institute for Education and Development of Management (IPPM), di Jakarta.
Dengan latar belakang pendidikan semacam ini, tidak mengherankan jika Lino, dalam jabatan apa pun, memberikan kontribusi tersendiri. Ketika bertugas sebagai Managing Director of Port Guigang, Guangxi, Cina, misalnya, dia berhasil menjalin kerja sama dengan pemerintah lokal dalam mengakuisisi sebuah pelabuhan dan menyelesaikan persetujuan jual-beli. Karena itu pula, Lino berkesempatan dan berhasil memasarkan pelabuhan Guigang kepada pemerintah Provinsi Guangdong, Hong Kong, Senzhen, dan provinsi-provinsi land lock (Yunan, Guizhou, dan Sichuan). Dalam konteks ini, Lino telah memperlihatkan kinerja internasionalnya. Karena pengalaman dan prestasinya, Lino dipilih memimpin PT Pelindo II sejak 2009.


Yuk dibantu:
http://www.kaskus.co.id/thread/55c36...g-busung-lapar
Quote:
[CENTER]KASKUSER YANG BAIK MENINGGALKAN KOMEN YANG BAIK, LEBIH BAIK LAGI DI RATE, DAN PALING BAIK MEMBERI CENDOL






Diubah oleh scarlet.needle 11-09-2015 17:48
0
5.9K
Kutip
19
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan