MAAF kalau sebelumnya tulisan ane tidak beraturan.. (maklum hampir tidak pernah bikin Thread di Forum, biasanay FJB aja)

Tadi malam ane janjian CODan dengan salah seorang buyers ane.
Disaat ngetem menunggu buyers ane datang sambil asik otak atik HH, ane diperlihatkan salah satu pemandangan menarik di depan ane…

Ya pemulung itu yang berkaki satu dan memakai tongkat,

Ane perhatikan terus pergerakannya.. bagaimana dia jalan dengan telaten memungut satu persatu sampah berbahan plastic atau kertas/kardus yang ia jumpai di sepanjang jalan.
Anepun tertegun.. dan terdorong untuk mengikutinya.
Ane yang sedang duduk di atas motor perlahan lahan menjalankan motor ane dalam keadaan mesin mati, dan berhenti saat si bapak ini berhenti mungut sampah
Lalu ketika bapak tsb jalan, ane jalan lagi.
Dan berhenti lagi ketika si bapak tertarik dengan seonggokan trash bag hitam besar.


Kemudian bapak tersebut menaruh kedua tongkatnya , dan duduk bersila menyortir isi trash bag hitam besar tersebut.
Dengan telaten dia pisahkan antara kertas dan barang berbahan plastik.


Ane tidak bisa menahan rasa penasaran ane…
Akhirnya ane samperin itu bapak …
Ane sapa 3 x tidak di jawab-jawab..
Ah ane piker.. mungkin dia sedang asyik bekerja..
Ane tunggu beberapa menit sampai dia selesai menyortir dan tiba2 dia menoleh kea ne dengan kaget nya..
Ane sapa lagi.. Assalamualikum pak..
Dan dia menjawab dengan gerakan bibir yang tidak jelas suaranya…Waalaikumsalam

O rupanya beliau tidak bisa berbicara normal..
Akhirnya banyak obrolan ane dibalas dengan gerakan tangan dan suara seadanya.
Singkatnya ane pun larut dalam obrolan dengannya di pinggir jalan.
Dia menceritakan bahwa dulunya adalah buruh bangunan,
Tahun 2005 ketika sedang asyik bekerja, tiba-tiba ada musibah datang, saya tidak jelas pasti maksud dari musibah yang diterangkan pakai gerakan isyarat itu namun yang saya tangkap dia ketindhian batu besar dan jatuh dari ketinggian yang menyebabkan kaki kirinya harus diamputasi.
Lepas dari sembuhnya, dia tidak bisa kerja lagi sebagai buruh bangunan, dia bingung mau cari kerja apa karena keadaannya, sekali lagi dengan bahasa tangannya dia mengatakan anti untuk meminta minta dan hanya ingin bekerja untuk mendapatkan rejeki dan shalat untuk kelancaran rejekinya.
Satu yang dia sesalkan, dia masih merokok 1 bungkus sehari.. susah untuk berhenti.. pusing katanya.
Allahu Akbar.. bagai disambar petir.. ucapannya bagai teguran bagi saya yang hanya kerja, dagang dan memikirkan penghasilan semata tanpa pernah meminta serius kepada Allah akan kemudahan rejeki.
Shalat 5 waktu yang selama ini saya jalankan semata-mata hanya untuk menggugurkan kewajiban saja.
Yang bikin kaget lagi adalah ketika beliau menceritakan bahwa beliau ini mampu kredit motor dengan uang muka 2 juta rupiah dan cicilan700 ribu rupiah per bulannya sudah jalan 2 tahun 6 bulan, (ditunjukin stnk motornya ke saya) seakan-akan ia takut dicap orang tak mampu yang butuh belas kasihan.
Pada saat menunjukkan STNK itu terlihat di dompetnya foto beliau dan istrinya dalam busana adat pernikahan.

Melihat saya melirik foto itu, beliau cerita lagi tentang istri dan anaknya. Rupanya istrinya juga tuna rungu dan tuna wicara, namun Alhamdulillah putrinya yang saat ini berusia 2 tahun setengah lahir dengan normal dan lincah berbicara. Saat ini istri dan putrinya ada di kampong di Cirebon sementara beliau ini tinggal di salah satu kolong jembatan di daerah cibubur. Setiap hari senin sampai dengan kamis dimanfaatkan untuk memulung. Setiap hari Jumat sampai minggu dimanfaatkan untuk menerima pijat panggilan atau pulang kampung (ternyata bisa pijat juga)
Kemudian beliau mengeluarkan HPnya menunjukkan orderan pijat dan menunjukan foto-foto putrinya.
Sekali lagi saya merasa kagum dengan beliau.
Seolah-olah beliau ini benar-benar tidak mau terlihat untuk dikasiani.
Beliau ini seakan ingin menunjukkan bahwa saya adalah orang yang masih mampu bekerja, masih mampu untuk membeli motor, hp dan tidak kalah dengan kalian2 yang berbadan sehat, yang mencari uang dengan kondisi lingkungan yang bersih. Dsb.

Akhirnya saya berpamitan dan meminta ijin kepada beliau utk share foto dan kisah ini guna memotivasi generasi muda lewat media social. Beliau mengangguk tanda setuju.
Setelah meminta foto close up, akhirnya saya pamit melanjutkan COD an dengan buyers saya.



O iya, dari ceritanya yang semangat tentang kemampuan memijitnya sepertinya beliau ingin menunjukkan bahwa beliau ini bisa memijat, namun kondisi beliau yang tidak memiliki tempat layak utk memijat mengakibatkan belum ada orang yang bisa mempekerjakannya.
(Yang saya tangkap dari ceritanya kelihatannya beliau ini ingin berlaih profesi dari pemulung sebagai pemijat tetap, karena belau cerita seharian memulung dapatnya kecil.)
Rencana berikutnya saya ingin mengunjungi kediaman bapak Jabar di kolong jembatan tsb, siapa tau ada kaskuser yg berkenan untuk meningkatkan derajat hidup bapak Jabar, saya bisa dengan jelas menunjukkan dimana beliau bisa ditemui.