Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sancimeleketeAvatar border
TS
sancimelekete
(No SARA) Menyambut Era Baru di Ranah Nusantara.
MASA SILAM


Jauh ke abad 13 silam, sebuah ekspedi militer besar dari Mongol menjelajahi selatan China menuju Nusantara ; tujuannya satu, yakni Memberi pelajaran Kerajaan Singosari (Jawa Timur) yg kala itu dikepalai Raja Kertanegara. Sang raja dianggap telah lancang karena menolak permintaan tunduk kepada Kubilai Khan (selaku penguasa imperium Mongol). Boro-boro tunduk, Raja Kertanegara malah memulangkan utusan kiriman Khan dalam keadaan muka "berstempel besi panas" dan sebuah daun telinga yg terpotong. Masih untung pulang hidup-hidup.

Untuk diketahui, Kerajaan Mongol adalah Adidaya Baru dipercaturan politik Internasional abad ke 13 - 14. Mereka menguasa Daratan Cina, Timur Tengah, Sebagian Besar daratan Asia Tenggara, hingga merangsek ke daratan Polandia sekarang (Eropa). Ini adalah kerajaan Superpower. Nah, Pemimpin negara superpower mana yang tak panas bila diplomatnya dipulangkan dalam keadaan seperti itu? Amarah membuncah hingga Kubilai Khan merasa perlu menampar Kerajaan Kecil Singosari dengan operasi militer. Sepertiga daratan dunia telah dikuasainya, mengapa kerajaan kecil di pulau Jawa ini tidak bisa? Maka merangseklah sekitar 20.000 tentara gabungan dari Cina Selatan, Dai Viet, dan Champa (Vietnam) ke Pulau Jawa.

Spoiler for Emperium Kerajaan Mongol:


Spoiler for Tentara Mongolia yang menundukkan daerah jajahannya:



Operasi ini awalnya berjalan mulus dimana tentara Mongol beraliansi dengan faksi lokal yg dipimpin Raden Wijaya yang tidak senang pula dengan Kerajaan Singosari. Namun setelah Singosari berhasil ditaklukkan, giliran Raden Wijaya yang menikam tentara Mongol dari belakang. Balatentara Mongol-pun kocar kacir keluar dari Pulau Jawa dan pulang ke kampung halaman di daratan Cina-Mongol. Operasi penaklukan Singosari (Jawa) oleh kerajaan yg legendaris ini tinggal kenangan kala itu.

Spoiler for Raden Wijaya:



Kemudian dizaman kolonialisme Eropa di Nusantara, sekalipun masih belum berhasil menaklukkan wilayah kepulauan ini, setidaknya ras yang berkelopak mata unik ini (bermata sipit) berhasil menjadi Kolaborator para kolonialis Eropa. Tak ada akar rotanpun jadi, tak menjadi penguasa utama tak mengapalah, etnis China tetap setingkat diatas mayoritas pribumi nusantara. Begitupun pasca lahirnya Negara Indonesia, di era Presiden Soeharto, pergerakan etnis China sangat dibatasi hingga pemberian nama pun harus disesuaikan dengan nama Indonesia.

Spoiler for Presiden Soeharto:


Spoiler for Soeharto dan Sahabatnya Lim Soe Liong:


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


SEKARANG



Tapi itu dulu, angan2 ras dari utara ini untuk kembali menguasai Nusantara tinggal beberapa langkah lagi. Besarnya kekuatan uang dan perekonomian etnis ini di Indonesia merupakan faktor paling positif. Lihat saja dari 20 pengusaha terkaya di Indonesia, hanya segelintir yang benar2 keturunan melayu nusantara – bahkan yang segelintir itupun ada yang begitu bergantung dalam jaringan pengusaha Cina. Pamor merekapun melesat tajam setelah media-media informasi dikuasai. Sadari bagaimana baiknya imej beberapa tokoh TiongHoa seperti Ahok, keluarga Salim, keluarga Riadi, dan Harry Tanoe S. Yang teranyar adalah menyisipnyaAdik Ahok yg bernama Basuri Cahya Purnama dalam iklan Alang Sari (aji mumpungkah?). Proses perkenalan dan pembentukan pamor si Adik Ahok telah tercipta. Chinese brotherhood menjalin kekuatan agar otoritas dan perekonomian domestik tetap didekapan mereka.

Spoiler for Dynasti of Ahok?:


Spoiler for Akurnya Presiden RI dengan Taipan Keturunan Cina ; James Riady:


Lalu kedatangan imigran China yang bermodus pekerja asing yang konon jumlahnya hingga jutaan orang, dari jumlah mereka yang datang, belum tentu sebanyak itu pula mereka pulang setelah "pekerjaan" mereka selesai. Ada yang ditempatkan ke Papua, ada yang disebar di Kalimantan, dan ada yang ditempatkan di Jakarta (bahkan kabarnya mereka diberi kemudahan visa dan sebagiannya diberi KTP). Bahkan beberapa korporasi besar seperti Sinarmas, Wilmar, Agung Sedayu Group, Podomoro tengah bekerjasama untuk mengimigrasi puluhan ribu penduduk Cina ke Indonesia dengan motivasi menjadi pekerja, bahkan mereka yang WNI tapi kental berdarah Cina akan ditempatkan sebagai pekerja level menengah keatas (sekelas perwira).

Lihatlah bagaimana kawasan pesisir utara pantai Jawa, terutama Jakarta Utara, dikuasai oleh konglomerat yg hartanya ratusan Millyar rupiah yg berdarah Cina (atau jangan2 memang WNA Cina??). Kalian pikir mengapa mereka memilih untuk berdomisili disana? Apalagi jika bukan karena keuntungan untuk memasukkan barang dari laut (sejenis penyelundupan), atau jika nanti ada hal2 buruk terjadi didaratan, mereka bisa melarikan diri ke laut dengan boat atau kapal pribadi mereka, dan jangan lupakan fakta bahwa kebanyakan konglomerat ini memiliki senjata api pribadi. Chinese brotherhood dalam mengubah haluan politik juga begitu kuat, dimana mereka mensponsori tokoh2 politik dan sosial budaya pilihan mereka untuk duduk didepan kamera. Dengan begitu secara angka kemakmuran, pencitraan, dan populasi, etnis ini meningkat pesat di ranah Nusantara. Fenomena-fenomena yang ane uraikan diatas adalah pertanda nyata bahwa peralihan hegemoni tengah "diserahterimakan". Now Loading 85%.
Spoiler for Tokoh Berdarah Cina dan Pemukiman Elit Warga Keturunan Cina di Jakarta Utara:



Spoiler for Kesepakatan Kerjasama Indonesia dan Cina (mendatangkan pekerja Cina?):


Tak ada yang perlu diherankan memang.
Dunia erat hubungannya dengan peralihan dominasi dan hegemoni. Jika dulu Indian, Maya, Aztec, dan Inca bertindak sebagai tuan rumah benua Amerika Utara- Selatan, maka sekarang para Migran Eropa yang berbalik menguasai tanah mereka. Jika dulu suku aborigin (ras melanesia-polinesia) menguasai benua Australia dan Selandia Baru, maka sekarang migran Eropa pula yang menjadi tuan rumah didaratan tersebut. Mereka pemegang otoritas disana. Bahkan dalam beberapa episode sejarah, Pembantaian Etnis Pribumi dibiarkan hanyut ditelan waktu. Sejarah biasanya disetir oleh kalangan yg menghegemoni.

Spoiler for Kolonialisme perebut hegemoni:

Sekali lagi tidak perlu bingung, heran, atau cemas. Karena memang begitulah dinamika peradaban ; selalu silih berganti. Tidak usah berbicara tentang suatu kaum (karena cakupannya begitu luas), cukup kaji secara personal saja. Mereka yang siap membangun akan benar-benar membangun, mereka yang tidak well-prepared bersiaplah menduduki strata yang lebih rendah. Takdir memang ditentukan oleh usaha yg bersangkutan juga. Yang penting ; mari saling melengkapi kelebihan dan kekurangan demi membawa kemajuan bersama., Nantikan episode Dinasti Cina modern yang berbasis di Nusantara – Indonesia ini (mungkin tidak genap satu dasawarsa kedepan). Bersiap siaplah akan era baru dengan sistem negara, dinamika sosial budaya, dan hukum yang baru. Agan2 yang non-China silakan mulai sekarang merebut hati calon pemegang tahta "kerajaan Nusantara Indonesia", yaitu Etnis China. emoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Indonesia (S)

Spoiler for Welcoming The Chinese Ruling in Indonesia:

emoticon-I Love Indonesia (S)
Diubah oleh sancimelekete 24-10-2015 02:49
0
8.5K
93
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan