Rabu 09 Sep 2015, 09:17 WIB
Golkar Minta Maaf karena Novanto Temui Trump, Gerindra Bela Fadli Zon
Indah Mutiara Kami - detikNews

Foto: Raymond Hall
Jakarta - Ada perbedaan sikap antara Fraksi Golkar dan Fraksi Gerindra dalam menyikapi kontroversi pertemuan pimpinan DPR, Setya Novanto dan Fadli Zon dengan capres AS, Donald Trump. Golkar minta maaf sedangkan Gerindra membela kadernya.
Ketua DPR Setya Novanto yang berasal dari Partai Golkar dikritik oleh koleganya, Bambang Soesatyo yang merupakan Sekretaris F-Golkar. Sikap Novanto menemui Trump dianggap tidak elok.
"Harus diakui kunjungan ke salah satu balon presiden AS tersebut kurang elok karena masih ada calon atau kandidat lainnya. Lebih dari itu, yang juga patut disesalkan adalah profil Trump sendiri yang bagi masyarakat Indonesia kurang positif. Yakni raja judi, rasis dan di-stigma anti islam," kata Bambang dalam siaran pers, Selasa (8/9/2015).
Bambang menilai Novanto dan Fadli masih belajar sebagai pimpinan DPR oleh sebab itu masih melakukan kesalahan. Bambang yang juga merupakan Bendum Golkar ini pun minta maaf.
"Maklumlah para pimpinan DPR itu belum satu tahun menjabat. Mungkin masih mencari bentuk dan format. Jadi, kalau ada salah-salah kata atau salah-salah langkah, dengan segala kerendahan hati mohon dimaafkan," sambungnya.
Bila Bambang mengkritik Novanto, sikap berbeda disampaikan oleh Ketua Fraksi Gerindra Ahmad Muzani terhadap Fadli Zon. Muzani membela Waketum Gerindra itu.
"Kalau saya lihat pertemuan itu karena Donald Trump akan berinvestasi," kata Muzani kepada wartawan di Gedung DPR, kemarin.
Muzani juga bicara soal aturan kunker ke luar negeri di F-Gerindra. Dulu, Prabowo pernah melarang anggota DPR dari Gerindra untuk ikut kunker ke luar negeri.
"Saya kira kan yang berkunjung pimpinan, tidak ada anggota yang ikut. Fadli kan ikut dalam kapasitas wakil ketua DPR. Di sana tidak ada anggota Gerindra yang ikut," ucap Sekjen Gerindra ini.
Muzani mengaku belum mengetahui sikap Ketum Gerindra Prabowo Subianto atas kontroversi ini. Dia baru akan bertemu dengan mantan Danjen Kopassus itu.
"Saya belum bertemu beliau (Prabowo) untuk sampaikan ini. Saya pasti akan sampaikan ini," ungkapnya.