- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Siswi SMP di Nunukan Dicabuli Dua Remaja di Ruang Tamu


TS
aceminus
Siswi SMP di Nunukan Dicabuli Dua Remaja di Ruang Tamu
Quote:
Siswi SMP di Nunukan Dicabuli Dua Remaja di Ruang Tamu
Minggu, 6 April 2014 15:50 WIB

Ilustrasi korban pencabulan.
TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN – Santi (14)-bukan nama sebenarnya-seorang siswi SMP di Nunukan harus kehilangan masa depannya. Dua pria yaitu Jy (18) dan S (21), telah bergantian mencabulinya saat sedang menginap di rumah seorang warga.
Kapolsek Nunukan Iptu Syahrir Bajeng menjelaskan, seorang pemilik rumah di Jalan Persemaian, Kelurahan Nunukan Tengah, Kecamatan Nunukan seringkali memanggil Santi maupun Jy dan S menemani pada malam hari untuk membantu menjaga anak-anaknya, saat sang suami tidak berada di rumah.
Pada Januari lalu, suatu malam Santi dan Jy diminta menemani di rumah itu. Karena sudah dianggap satu keluarga, keduanya dibiarkan tidur di ruang tamu. Sementara pemilik rumah dan anaknya berada di kamar.
“Sebagai seorang remaja yang mempunyai niat jahat, anak yang berusia 14 tahun ini tidak merasa curiga. Namun pelaku ini melakukan kegiatannya sekitar jam 1 malam,” ujarnya.
Pada hari yang berbeda, giliran Santi dan S yang diminta menemani di rumah tersebut. Tanpa curiga, pemilik rumah juga membiarkan keduanya menginap di ruang tamu.
“Akhirnya dibiarkan sehingga terjadi juga hal yang sama,” katanya, “Jadi kedua pelaku melakukanmya di tempat yang sama yang tidak diketahui pemilik rumah. Mereka melakukan dengan waktu yang berbeda,” ujarnya.
Meskipun kejadian ini sudah dilakukan sejak Januari, keluarga korban sendiri baru mengetahuinya pada April ini. Awalnya keluarga korban merasa curiga, lalu menanyai Santi. Korban akhirnya mengakui telah dicabuli kedua pria dimaksud.
Keluarga korban yang tidak terima, lalu melaporkan kasus pencabulan itu ke Polsek Nunukan. Kini kedua pengangguran tersebut telah ditahan. “Dan sekarang ini dalam rangka menghadapi Pemilu, kita titipkan di Lapas Kelas II Sungai Jepun, supaya tidak kehilangan hak pilihnya,” ujarnya.
Dengan kejadian ini, Syahrir menghimbau kepada orang tua, agar tidak mudah percaya dengan orang-orang yang ada di sekitarnya. “Jangan kita anggap keluarga atau teman atau sahabat dibiarkan saja sehingga merugikan kita. Mohon kepada masyarakat yang mempunyai anak yang sudah beranjak remaja, SMP, tolonglah mungkin diawasi dalam hal tempat beristirahat anaknya,” ujarnya.
Minggu, 6 April 2014 15:50 WIB

Ilustrasi korban pencabulan.
TRIBUNNEWS.COM, NUNUKAN – Santi (14)-bukan nama sebenarnya-seorang siswi SMP di Nunukan harus kehilangan masa depannya. Dua pria yaitu Jy (18) dan S (21), telah bergantian mencabulinya saat sedang menginap di rumah seorang warga.
Kapolsek Nunukan Iptu Syahrir Bajeng menjelaskan, seorang pemilik rumah di Jalan Persemaian, Kelurahan Nunukan Tengah, Kecamatan Nunukan seringkali memanggil Santi maupun Jy dan S menemani pada malam hari untuk membantu menjaga anak-anaknya, saat sang suami tidak berada di rumah.
Pada Januari lalu, suatu malam Santi dan Jy diminta menemani di rumah itu. Karena sudah dianggap satu keluarga, keduanya dibiarkan tidur di ruang tamu. Sementara pemilik rumah dan anaknya berada di kamar.
“Sebagai seorang remaja yang mempunyai niat jahat, anak yang berusia 14 tahun ini tidak merasa curiga. Namun pelaku ini melakukan kegiatannya sekitar jam 1 malam,” ujarnya.
Pada hari yang berbeda, giliran Santi dan S yang diminta menemani di rumah tersebut. Tanpa curiga, pemilik rumah juga membiarkan keduanya menginap di ruang tamu.
“Akhirnya dibiarkan sehingga terjadi juga hal yang sama,” katanya, “Jadi kedua pelaku melakukanmya di tempat yang sama yang tidak diketahui pemilik rumah. Mereka melakukan dengan waktu yang berbeda,” ujarnya.
Meskipun kejadian ini sudah dilakukan sejak Januari, keluarga korban sendiri baru mengetahuinya pada April ini. Awalnya keluarga korban merasa curiga, lalu menanyai Santi. Korban akhirnya mengakui telah dicabuli kedua pria dimaksud.
Keluarga korban yang tidak terima, lalu melaporkan kasus pencabulan itu ke Polsek Nunukan. Kini kedua pengangguran tersebut telah ditahan. “Dan sekarang ini dalam rangka menghadapi Pemilu, kita titipkan di Lapas Kelas II Sungai Jepun, supaya tidak kehilangan hak pilihnya,” ujarnya.
Dengan kejadian ini, Syahrir menghimbau kepada orang tua, agar tidak mudah percaya dengan orang-orang yang ada di sekitarnya. “Jangan kita anggap keluarga atau teman atau sahabat dibiarkan saja sehingga merugikan kita. Mohon kepada masyarakat yang mempunyai anak yang sudah beranjak remaja, SMP, tolonglah mungkin diawasi dalam hal tempat beristirahat anaknya,” ujarnya.
Tanaman makan pagar
ini sih si santi yang doyan kali

0
2K
Kutip
11
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan