Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mengeluarkan 'jurusnya' untuk memperbaiki kondisi perekonomian Indonesia, yang diberi nama paket kebijakan ekonomi. Paket kebijakan ekonomi ini merupakan jawaban dari pemerintah, guna mengatasi permasalahan ekonomi yang ada, termasuk anjloknya nilai tukar Rupiah menembus level Rp14.000 per USD.


Rencananya, paket kebijakan ekonomi akan dikeluarkan pada Rabu, 9 September 2015. Hal ini disampaikan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki.

"Dalam waktu bersamaan akan ada paket kebijakan ekonomi pada Rabu besok, untuk arah pembangunan ekonomi kedepan," kata Teten di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (7/9/2015).

"Intinya paket kebijakan ini untuk mendorong investasi infrastrukur dan labour market, pajak, dan lain sebagainya," sambungnya.

Menurut Teten, pembicaraan paket kebijakan ekonomi ini disampaikan ketika makan siang bersama dengan 19 dekan fakultas ekonomi, baik perguruan tinggi negeri dan swasta. Selain membicarakan paket kebijakan ekonomi, Jokowi kata Teten menjelaskan kondisi ekonomi Indonesia saat ini dan langkah-langkah ekonominya.

"Presiden juga menjelaskan bagaimana stabilitas harga kebutuhan pokok lalu juga daya beli masyarakat, juga penyerapan anggaran yang terus digenjot lalu pembangunan infrastruktur dan capital inflow," sebut Teten.

Teten menambahkan, Jokowi juga sedang melobi ke beberapa negara untuk mendatangkan dolar AS masuk ke Indonesia dan juga substitusi barang-barang impor dengan produk lokal.

"Seperti sekarang, ekonomi Indonesia di tengah dolar kurang karena ekspor mengecil karena komoditas primer turun perlambatan ekonomi dunia juga turun sehingga kita kesulitan dapat dolar, sehingga jalan tercepat adalah melakukan capital inflow," kata Teten.

Lanjut Teten mengungkapkan, kedepannya pemerintah akan memperkuat industrialisasi untuk mengkapitalisasi industri yang sudah tumbuh sejak 1980an seperti manufaktur di Jawa dan luar Jawa seperti pengolahan makanan.


http://economy.okezone.com/read/2015...ijakan-ekonomi