- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Ketika Seorang Sahabat Berkhianat


TS
furydiningrat
Ketika Seorang Sahabat Berkhianat
Selamat datang di Thread petama gw gan.. langsung ke intinya aja yaaa.. cekidoot !!!
Sahabat. Apa makna sahabat menurutmu?
Sahabat menurut kepribadianku, menurut kehidupan sehari-hariku sahabat adalah sosok seorang yang selalu ada saat suka maupun duka, selalu saling menguatkan satu sama lain, selalu mengingatkan di mana letak kesalahan yang ada dalam diri ini, yang selalu mampu membuat kita tersenyum dan sahabat adalah yang tetap ada, walau seluruh dunia berkata kita tidak lagi berharga.
Tapi apa makna sahabat untukmu, apakah seseorang yang bisa kau manfaatkan, kau gunakan ketika kau butuh dan setelah itu kau buang, apakah seperti tisu bekas? Astagfirullah, jika iya semoga kau disadarkan.
Di saat yang lain menjauh aku mendekatimu, di saat yang lain tidak ingin berteman denganmu aku mulai beradaptasi denganmu, kuberikan semangat untukmu, kuingatkan kau untuk salat, kuhapus air mata yang mengalir dari mata indahmu, kubuat sebisa yang kumampu untukmu tersenyum, kuingatkan kau untuk tidak lupa mengerjakan tugas sekolah, kuingatkan kau untuk jangan sering membolos, karena kutahu kau orang yang pintar.
Di saat mereka berkhianat denganmu aku mencoba untuk selalu ada untukmu dan berusaha untuk tak berkhianat seperti mereka. Kan kupinjamkan bahuku untuk tempatmu menangis, tempatmu bercerita, meskipun dekapanku tak senyaman dekapan Ibumu dan kekasihmu tapi kan kulakukan supaya kau nyaman bersahabat denganku.
Kita berjanji untuk saling ada untuk selalu bersama dengan sebutan persahabatan, kau berjanji untuk selalu ada untukku, kau berjanji kan menghapus air mataku seperti aku menghapus air matamu, kau berjanji tak akan berkhianat dariku, kau berjanji untuk tak meninggalkanku, kau berjanji untuk mendengarkan semua cerita sedih dan bahagiaku.
Tapi mana janjimu itu, kutagih janjimu itu sekarang, di mana dirimu saat aku membutuhkanmu, membutuhkan pelukanmu, membutuhkan semangat darimu, membutuhkan kau untuk menghapus air mataku. Di mana janjimu dulu, kini kau berkhianat, kau kembali ke dalam dekapan mereka orang-orang yang telah mengkhianatimu. Kau berkhianat sahabat. Aku tak mempermasalahkan jika kau kembali kepada mereka karena aku tahu itu pasti terjadi dan kini telah terjadi. Tapi aku ingin kau membuktikan janjimu dulu sahabat.
Bukan kau yang menguatkanku di saat aku jatuh, bukan kau yang memberikan semangat untukku di saat aku kehilangan arah, bukan kau yang menghapuskan air mata yang mengalir dari mataku, bukan kau yang memelukku saat aku membutuhkan dekapan seorang sahabat, bukan kau yang mengingatkanku untuk salat meskipun kan kulakukan tanpa kau ingatkan tapi aku butuh kau perhatikan bukan hanya aku yang memperhatikanmu.
Bukan kau yang melakukan itu semua tapi mereka orang-orang yang baru kukenal, memberikan semangat untukku, mampu membuatku tersenyum kembali dan mampu membuatku mengerti arti kasih sayang yang tulus. Mereka yang ternyata menyayangiku dengan tulus yang tak berjanji apapun tapi mampu membuat aku nyaman berteman dengannya dan mampu membuktikan bahwa mereka menyayangiku, tak seperti kau yang mampu berjanji tapi tak mampu membuktikannya.
Aku tidak membutuhkan janji-janjimu sahabat. Astagfirullah. Apa itu yang disebut sahabat, yang berjanji selalu ada? Aku merasa seperti selember tisu yang digunakan jika dibutuhkan saja dan setelah itu dibuang begitu saja. Ku tahu manusia tempat yang memiliki dosa paling banyak, aku menyadari bahwa aku tak sempurna, aku memiliki banyak dosa yang belum sepenuhnya kutebus tapi aku berusaha merubahnya.
Tapi kau selalu menyalahkanku, kau juga memiliki dosa, bukan hanya aku tapi semua orang memiliki dosa. Aku hanya mampu mendoakan yang terbaik untukmu, sahabatku. Aku telah memaafkanmu jauh sebelum kau minta maaf, jika kau mengutarakan permintaan maaf karena kau telah berkhianat. Jika tidak aku akan tetap memaafkanmu sahabat.
Semoga pilihanmu saat ini adalah keputusan yang benar, semoga dia mampu memenuhi apa yang kau inginkan sahabat dan mereka tak lagi mengkhianatimu. Jika mereka mengkhianatimu lagi dan lagi aku minta maaf jika aku tidak bisa menerimamu menjadi sahabatku lagi. Karena aku melihat kau bahagia bersama mereka sahabat lamamu, aku tak akan merusaknya tenanglah. Karena kini aku sudah menemukan mana sahabat sejatiku, yang selalu ada untukku yaitu mereka.
Jangan khianati sahabat yang tulus menyanyangimu, sungguh jika kau merasakannya itu amat sangat sakit.

Sahabat. Apa makna sahabat menurutmu?
Sahabat menurut kepribadianku, menurut kehidupan sehari-hariku sahabat adalah sosok seorang yang selalu ada saat suka maupun duka, selalu saling menguatkan satu sama lain, selalu mengingatkan di mana letak kesalahan yang ada dalam diri ini, yang selalu mampu membuat kita tersenyum dan sahabat adalah yang tetap ada, walau seluruh dunia berkata kita tidak lagi berharga.
Tapi apa makna sahabat untukmu, apakah seseorang yang bisa kau manfaatkan, kau gunakan ketika kau butuh dan setelah itu kau buang, apakah seperti tisu bekas? Astagfirullah, jika iya semoga kau disadarkan.
Di saat yang lain menjauh aku mendekatimu, di saat yang lain tidak ingin berteman denganmu aku mulai beradaptasi denganmu, kuberikan semangat untukmu, kuingatkan kau untuk salat, kuhapus air mata yang mengalir dari mata indahmu, kubuat sebisa yang kumampu untukmu tersenyum, kuingatkan kau untuk tidak lupa mengerjakan tugas sekolah, kuingatkan kau untuk jangan sering membolos, karena kutahu kau orang yang pintar.
Di saat mereka berkhianat denganmu aku mencoba untuk selalu ada untukmu dan berusaha untuk tak berkhianat seperti mereka. Kan kupinjamkan bahuku untuk tempatmu menangis, tempatmu bercerita, meskipun dekapanku tak senyaman dekapan Ibumu dan kekasihmu tapi kan kulakukan supaya kau nyaman bersahabat denganku.
Kita berjanji untuk saling ada untuk selalu bersama dengan sebutan persahabatan, kau berjanji untuk selalu ada untukku, kau berjanji kan menghapus air mataku seperti aku menghapus air matamu, kau berjanji tak akan berkhianat dariku, kau berjanji untuk tak meninggalkanku, kau berjanji untuk mendengarkan semua cerita sedih dan bahagiaku.
Tapi mana janjimu itu, kutagih janjimu itu sekarang, di mana dirimu saat aku membutuhkanmu, membutuhkan pelukanmu, membutuhkan semangat darimu, membutuhkan kau untuk menghapus air mataku. Di mana janjimu dulu, kini kau berkhianat, kau kembali ke dalam dekapan mereka orang-orang yang telah mengkhianatimu. Kau berkhianat sahabat. Aku tak mempermasalahkan jika kau kembali kepada mereka karena aku tahu itu pasti terjadi dan kini telah terjadi. Tapi aku ingin kau membuktikan janjimu dulu sahabat.
Bukan kau yang menguatkanku di saat aku jatuh, bukan kau yang memberikan semangat untukku di saat aku kehilangan arah, bukan kau yang menghapuskan air mata yang mengalir dari mataku, bukan kau yang memelukku saat aku membutuhkan dekapan seorang sahabat, bukan kau yang mengingatkanku untuk salat meskipun kan kulakukan tanpa kau ingatkan tapi aku butuh kau perhatikan bukan hanya aku yang memperhatikanmu.
Bukan kau yang melakukan itu semua tapi mereka orang-orang yang baru kukenal, memberikan semangat untukku, mampu membuatku tersenyum kembali dan mampu membuatku mengerti arti kasih sayang yang tulus. Mereka yang ternyata menyayangiku dengan tulus yang tak berjanji apapun tapi mampu membuat aku nyaman berteman dengannya dan mampu membuktikan bahwa mereka menyayangiku, tak seperti kau yang mampu berjanji tapi tak mampu membuktikannya.
Aku tidak membutuhkan janji-janjimu sahabat. Astagfirullah. Apa itu yang disebut sahabat, yang berjanji selalu ada? Aku merasa seperti selember tisu yang digunakan jika dibutuhkan saja dan setelah itu dibuang begitu saja. Ku tahu manusia tempat yang memiliki dosa paling banyak, aku menyadari bahwa aku tak sempurna, aku memiliki banyak dosa yang belum sepenuhnya kutebus tapi aku berusaha merubahnya.
Tapi kau selalu menyalahkanku, kau juga memiliki dosa, bukan hanya aku tapi semua orang memiliki dosa. Aku hanya mampu mendoakan yang terbaik untukmu, sahabatku. Aku telah memaafkanmu jauh sebelum kau minta maaf, jika kau mengutarakan permintaan maaf karena kau telah berkhianat. Jika tidak aku akan tetap memaafkanmu sahabat.
Semoga pilihanmu saat ini adalah keputusan yang benar, semoga dia mampu memenuhi apa yang kau inginkan sahabat dan mereka tak lagi mengkhianatimu. Jika mereka mengkhianatimu lagi dan lagi aku minta maaf jika aku tidak bisa menerimamu menjadi sahabatku lagi. Karena aku melihat kau bahagia bersama mereka sahabat lamamu, aku tak akan merusaknya tenanglah. Karena kini aku sudah menemukan mana sahabat sejatiku, yang selalu ada untukku yaitu mereka.
Jangan khianati sahabat yang tulus menyanyangimu, sungguh jika kau merasakannya itu amat sangat sakit.


anasabila memberi reputasi
1
2.1K
5
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan