ts4l4saAvatar border
TS
ts4l4sa
MENKO Rizal Perkenalkan 1 spesies baru MAFIA, ialah Mafia Token/Pulsa Listrik
Rizal Ramli: Ada mafia, pulsa listrik Rp 100.000 dapatnya Rp 73.000
Senin, 7 September 2015 14:23


Rizal Ramli

Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli menyentil kebijakan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang menjual listrik dengan voucher atau pulsa token.

Menurut Rizal, kebijakan ini tidak adil karena masyarakat dibebani harga administrasi dalam penggunaannya. Selain itu, PLN juga terkesan memaksa masyarakat untuk beralih menggunakan listrik pulsa.

"Kami minta lakukan kajian. Agar beban masyarakat terbebaskan," kata Rizal di Jakarta, Senin (7/9).

Rizal menjelaskan, untuk pembelian pulsa token Rp 100.000, masyarakat ternyata hanya mendapatkan aliran listrik sebesar Rp 73.000. Untuk itu, pihaknya meminta Direktur Utama PLN Sofyan Basyir segera merevisi aturan tersebut.

Rizal juga meminta PLN segera mengubah kebijakan dengan membebaskan masyarakat untuk memilih listrik secara meteran ataupun pulsa.

"Provider pulsa listrik itu setengah mafia," ujarnya.

Sentilan Menko Rizal itu langsung ditanggapi bos PLN, Sofyan Basyir. Pihaknya berjanji akan memaksimalkan daya untuk masyarakat dengan memotong biaya administrasi jadi Rp 5.000. "Kami usahakan, jadi beli Rp 100.000, listriknya bisa 95.000," terang Sofyan.
http://www.merdeka.com/uang/rizal-ra...-rp-73000.html





Rizal Ramli 'Mencium' Banyak Makelar di Proyek Listrik
Senin, 07/09/2015 14:41 WIB

Jakarta -Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli menyinggung praktik nakal dalam pemberian izin konsesi proyek pembangkit listrik. Rizal mencium ada praktik makelar konsesi, di mana banyak para pemenang tender listrik namun perusahaanya tak punya modal bahkan pengalaman membangun pembangkit listrik.

Akibatnya, banyak proyek pembangkit listrik mangkrak bertahun-tahun tidak dikerjakan.

"Di masa lalu. Orang-orang diberi konsesi listrik tapi dia nggak punya uang, nggak ada jaringan listrik dan pengalaman. Mereka hanya dagang konsesi," kata Rizal usai rapat koordinasi kelistrikan, di Kementerian Maritim dan Sumber Daya, Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (7/9/2015).

Rizal menyebut 'makelar' konsesi pembangkit listrik mirip dengan 'makelar' konsesi jalan tol. Ada pemenang tender yang tidak memiliki modal dan pengalaman. Akibatnya, proyek tersebut menjadi mangkrak.

"Presiden Jokowi waktu masih Wali kota Solo menyebut ada proyek jalan tol Semarang-Solo selama 20 tahun nggak diapa-apain, kemudian setelah dia jadi presiden. Ia menegaskan BUMN untuk mengambil alih konsesi, jalan tol-nya akhirnya bisa jadi. Sama kayak listrik, banyak yang dapat konsesi tapi dia nggak punya pengalaman, modal, dan jaringan," ujarnya.

Belajar dari itu, pemerintah akan tegas terhadap pemenang konsesi, khususnya pada proyek 35.000 megawatt (MW). Bila pemenang konsesi sudah menandatangani Power Purchase Agreement (PPA), namun tidak ada pembangunan proyek listrik dalam periode 6 bulan, maka PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) akan mencabut konsesi pembangkit listrik. Konsesi akan diserahkan kepada investor baru yang kompeten.

"Semua dikasih waktu 6 bulan. Nggak ada kemajuan maka konsesi dicabut. Ini cukup banyak," ujarnya.

Rizal mengaku, banyak investor dan perusahaan berpengalaman dari dalam dan luar negeri yang sekarang melirik proyek listrik di Indonesia. Sayangnya, investor perpengalaman dan padat modal kalah oleh makelar konsesi.

"Sekarang banyak tertarik karena harga listrik sudah bagus. Dulu, US$ 5,5 sen per kWh. Sekarang lebih menarik karena US$ 8-8,5 sen per kWh. Itu menarik," tuturnya.
http://finance.detik.com/read/2015/0...proyek-listrik


Rizal Ramli Sebut Ada Mafia di Bisnis Pulsa Listrik PLN, Benarkah?
Senin, 07/09/2015 15:29 WIB

Jakarta -Menko Matirim dan Sumber Daya Rizal Ramli menyebut ada permainan mafia di pulsa listrik (token) atau listrik pintar PT PLN (Persero). Permainan mafia ini dirasakan Rizal karena ketika membeli pulsa listrik Rp 100.000 namun nilai listrik yang didapat hanya setara Rp 70.000. Benarkah?

"Ini kecil tapi penting. Rakyat sekarang pakai pulsa listrik. Ini dimonopoli. Dia beli Rp 100.000, tapi isinya hanya Rp 73.000. Ini Kejam sekali. Di sini ada mafia besar karena kalau beli pulsa telepon Rp 100.000, paling dipotong tinggal Rp 95.000," kata Rizal usai rapat koordinasi kelistrikan di Kemenko Maritim dan Sumber Daya, Jakarta, Senin (7/9/2015). Rapat ini juga dihadiri Direktur Utama PLN Sofyan Basir.

Selain ada selisih, warga juga tidak mudah membeli pulsa elektronik. Apalagi, ketika pulsa habis di tengah malam.

"Misal kalau anak lagi belajar jam 8 malam. Listriknya padam karena pulsa habis. Isi pulsa listrik nggak semudah cari pulsa telepon," ujarnya.

Belajar dari kelemahan listrik pasca bayar (token), Rizal meminta PLN membuat 2 opsi. PLN disarankan tidak memaksa pemasangan listrik baru menggunakan listrik pulsa.

"Kami ingin, nggak boleh monopoli. Konsumen bisa pilih mau pakai meteran atau pulsa. Kalau ada potongan, maksimum misal Rp 100.000. Potongan administrasi hanya Rp 5.000," tuturnya.

Mendapat tudingan adanya mafia di bisnis pulsa listrik ini, Direktur Utama PLN Sofyan Basir membantah. Ia menjelaskan, adanya potongan listrik tersebut karena ada biaya administrasi dan Pajak Penerangan Jalan (PPJ)

"Misal dia beli listrik pasca bayar. Rp 100.000, dia belinya 2 sampai 3 kali bayar. Kadang-kadang harga pulsa listrik terpotong biaya administrasi," sanggahnya.

Seperti dikutip dalam situs PLN, besaran pulsa listrik (listrik pintar) antara golongan berbeda-beda. nilai Rp 100.000 untuk beli pulsa listrik untuk golongan rumah tangga 450-900 volt ampere (VA) dengan golongan 1.300 sampai 3.500 VA nilai kilo Watt hour (kWh) atau pulsa listriknya pasti berbeda-beda. Karena tarifnya berbeda-beda, tarif 2.200 VA bahkan yang 3.500 VA jauh lebih mahal dibandingkan golongan 1.300 VA.

Dalam transaksi pembelian pulsa listrik, ada potongan biaya administrasi, ada juga biaya PPJ yang masing-masing daerah berbeda-beda. Besaran biaya PPJ pun berbeda-beda ketika membeli pulsa listrik Rp 100.000-Rp 1.000.000.

Bagaimana bila malam hari kehabisan pulsa listrik?

Sistem pulsa listrik PLN, bila pulsa tersisa hanya 5-20 kWh, maka pada meteran listrik akan bunyi alaram (bip-bip), alaram ini akan terus berbunyi terus selama pulsa listrik tidak di isi dan sisa pulsanya cukup untuk satu-dua hari penuh. Sehingga masyarakat punya waktu untuk mengisi pulsa.

Susahkah membeli pulsa listrik?

Saat ini PLN memudahkan masyarakat untuk mengisi pulsa listrik, bisa di koperasi, bisa di ATM di banyak bank, bisa melalui provider telekomunikasi, sampai di minimarket.
http://finance.detik.com/read/2015/0...k-pln-benarkah

---------------------------

Negeri mafioso pada berkuasa ...

emoticon-Turut Berduka
0
8K
62
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan