- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- Lounge Pictures
[WARNING !!!] FOTO2 KEKERRASAN PEMILU 1982 JAKARTA (awas DP)


TS
baba.bubu417
[WARNING !!!] FOTO2 KEKERRASAN PEMILU 1982 JAKARTA (awas DP)
MAAF gans langsung ajah, msh merinding disko nihh 
maaf juga bila
karena ane jg baru tau..
Dicopas dr blog sang pemoto.. Bapak A.Haryandoko D
Minggu, 25 April 1982 09.00.
Saya keluar dari rumah, di Cempaka Putih, membawa kamera Yashica SLR dengan lensa telezoom 75-300mm ,siap dengan film. Naik bemo ke Paseban, depan Universitas Indonesia di Salemba, saya jalan kaki menuju Pasar Senen. Hari ini adalah hari giliran Partai Golkar berkampanye. Di depan bioskop Grand, banyak orang berkelompok menunggu sesuatu di tepi jalan. Perasaan saya mengatakan, akan terjadi sesuatu disitu. Hal ini terlihat dari gelagat dan gerak orang-orang yang bergerombol disitu. Kemudian saya berpindah tempat ke jembatan penyeberangan di dekat bioskop GRAND.
![[WARNING !!!] FOTO2 KEKERRASAN PEMILU 1982 JAKARTA (awas DP)](https://dl.kaskus.id/1.bp.blogspot.com/_GqjjXLbsZeU/SDprLsji-WI/AAAAAAAAABI/OJZ8Jlmu6Lc/s1600/pemilu1982_03.jpg)
(sekarang sudah tak ada lagi bioskop itu, lihat gambar) Dari jembatang penyeberangan ini saya ambil gambar pertama. Dia atas truk itu adalah masa pendukung Golkar, sedang yang menonton di tepi jalan adalah masa dari PDI dan PPP. Mereka saling ejek mengejek. Disitu juga sudah bersiaga tentara dan polisi. Truk yang pertama lewat, kemudian disusul truk berikutnya. Masa PDI dan PPP dengan yang di truk saling mengejek. Sopir truk berikutnya ini terpancing emosi dan menghentikan kendaraannya yang penuh dengan masa pendukung Golkar.
Lihat foto disebelah ini, karena merasa bersama dengan masa pendukung yang cukup banyak maka sopir truk yang terdepan berhenti ketika diejek olah masa yang menonoton di tepi jalan (PDI dan PPP). Masa yang didepan bioskop ini semakin mengejek masa yang di truk( dengan bendera Merah Putih), bahkan mulai ada yang melemparkan batu ke arah masa yang berada di atas truk.
![[WARNING !!!] FOTO2 KEKERRASAN PEMILU 1982 JAKARTA (awas DP)](https://dl.kaskus.id/1.bp.blogspot.com/_GqjjXLbsZeU/SDpxnsji-YI/AAAAAAAAABY/kG7zc_E-PVQ/s1600/pemilu1982_02.jpg)
Tentara dan polisi mulai bertindak, karena lempar melempar bertambah seru. Polisi menyuruh truk untuk berjalan terus. Lemparan-lemparan batu masih terus berlangsung. Kebetulan disebelah bioskop Grand, ada pembangunan ruko, jadi cukup tersedia banyak batu-batu untuk dilemparkan. Kerusuhan mulai terjadi ditengah masa yang saling melempar batu. Kemudian terdengar bunyi letusan-letusan senapan!
![[WARNING !!!] FOTO2 KEKERRASAN PEMILU 1982 JAKARTA (awas DP)](https://dl.kaskus.id/3.bp.blogspot.com/_GqjjXLbsZeU/SDpxnMji-XI/AAAAAAAAABQ/NeUKfWhIDcQ/s1600/PEMILU1982_05.jpg])
Saya terus mengambil foto, sambil bertiarap diatas jembatan penyeberang, beluru banyak berdesingan ke jembatan seberang, dan terdengar juga peluru mengenai besi-besi jembatan penyeberang. Foto ketiga memperlihatkan masa yang sudah berlari-lari kocar kacir menjauh menyelamatkan diri 3.
Namun.....
Setelah bunyi rentetan senjata sudah tak terdengar, pelahan saya bangkit dan turun dari jembatan penyeberangan. Di dekat ujung jembatan penyeberangan, sebelah bioskop Grand, depan gedung yang baru dibangun, bergelimpangan korban peluru tajam dari aparat bersenjata. Saya ambil foto secara cepat, beberapa kali. Pada foto yang lain pria yang berbaju putih masih tampak berubah posisi, bergerak. Juga Pemuda yang berkaos garis-garis, kepalanya berdarah dan masih bergerak. (Lihat pada gambar tangan, menunjukkan masih hidup).
![[WARNING !!!] FOTO2 KEKERRASAN PEMILU 1982 JAKARTA (awas DP)](https://dl.kaskus.id/1.bp.blogspot.com/_GqjjXLbsZeU/SDqZAsji-bI/AAAAAAAAABw/qChonUm4dIU/s1600/PEMILU82_09.jpg])
![[WARNING !!!] FOTO2 KEKERRASAN PEMILU 1982 JAKARTA (awas DP)](https://dl.kaskus.id/4.bp.blogspot.com/_GqjjXLbsZeU/SDqZAcji-aI/AAAAAAAAABo/cJrulCOjibc/s1600/PEMILU82_06.jpg)
Foto berikut saya ambil dari atas jembatan penyeberangan sebelum turun. Seorang pemuda terkapar di sebelah dalam pagar bangunan. Punggungnya tertembus peluru, jelas bukan peluru karet.
Polisi melarang saya mengambil foto-foto. (mengapa?). Mungkin mau menutupi kekerasan yang merenggut jiwa ini? Saya tetap terus mengambil foto-foto, bahkan foto polisi yang melarang saya memotret. Saya dikejarnya, tentu saja saya tak mau diam, lari sambil jepretkan kamera sana-sini.
![[WARNING !!!] FOTO2 KEKERRASAN PEMILU 1982 JAKARTA (awas DP)](https://dl.kaskus.id/4.bp.blogspot.com/_GqjjXLbsZeU/SDtyMMji-eI/AAAAAAAAACI/yXfd4upOUT4/s1600/PEMILU82_08.jpg)
![[WARNING !!!] FOTO2 KEKERRASAN PEMILU 1982 JAKARTA (awas DP)](https://dl.kaskus.id/1.bp.blogspot.com/_GqjjXLbsZeU/SDtuicji-dI/AAAAAAAAACA/AlAtQ2eQkyM/s1600/PEMILU82_10.jpg)
Ketika saya berlalri turun dari jembatan penyeberangan. Seseorang berambut gondrong dengan pakaian safari biru, memegang lengan saya dari belakang sambil bertanya apakah saya mengetahui kejadian awalnya. Saya mencium gelagat tidak baik, langsung saya jawab saya tidak tahu sambil menepis tangan orang itu dan berlari meninggalkan tempat itu.
Sambil berjalan cepat saya masih sempatkan mengambil foto-foto insiden sekitar Salemba dan Kramat. Terus saya ke monas dan ke harmoni (Naik turun bis, sambil melihat ada tidak yang mengikuti saya! )
HARI-HARI PENUH KEKHAWATIRAN
Hari berikutnya saya cetak foto-foto di Jakarta foto. teman-teman di kantor sangat surprise atas hasil pemotretan saya. Mereka sekaligus mengingatkan saya hendaknya hati-hati dengan foto-foto yang sangat sensitif itu.
Melalui atasan saya yang punya hubungan dekat dengan perusahaan yang bergerak dibidang industri peternakan unggas milik PROBOSUTEDJO, (saudara tiri H.M. Suharto) pt Mercu Buana, akhirnya datang 4 orang yang mengaku kurir dari Bapak HM Suharto. Mereka mengatakan: Bapak (Presiden) hanya mau melihat foto-foto yang saya ambil........
Mereka meminta untuk mencetak dengan ukuran 10R foto2 yang mereka pilih, yang saya tampilkan dalam blog ini. Mereka juga meminta film negatif dari foto2 saya ini. Waktu itu masih belu ada kamera digital seperti sekarang ini. Saya mengatakan jika menghendaki negatifnya semua saya meminta imbalan 1 juta (1 US$=Rp 2000, kalau saya tak keliru). Mereka mengatakan tak membawa duit sebanyak itu, akhirnya 5 foto yang saya cetak mereka hargai Rp50.000 per lembar jadi total Rp 250.000,- tanpa disertai film negatifnya. Namun demikian mereka memberi "catatan" kepada saya untuk TIDAK MENGIRIMKAN FOTO2 ITU KE MEDIA/PERS ! Entah bagaimana jalurnya ada satu atau dua teman orang wartawan yang mengetahui saya punya foto itu (saya sudah lupa.....) mengatakan supaya hati2 dengan tawaran wartawan asing, mereka mau memberi tawaran tinggi untuk foto2 seperti itu ( $2000 {Rp 4 juta } ) dikatakannya juga bahwa saya tidak akan bisa menikmati uang itu karena keburu di"ciduk"............. foto2 sensitif tetap tersimpan dalam album sampai tahun 1986, saya pindah profesi jadi guru di Jambi saya tunjukkan kepada murid2 saya SMA swasta di Jambi pada pelajaran ketrampilan fotografi......... dan kemudian pada tahun 2008 baru berani saya publikasikan ketika Suharto telah dimakamkan di Imogiri.
SUMUR

maaf juga bila

Dicopas dr blog sang pemoto.. Bapak A.Haryandoko D
Quote:
Minggu, 25 April 1982 09.00.
Saya keluar dari rumah, di Cempaka Putih, membawa kamera Yashica SLR dengan lensa telezoom 75-300mm ,siap dengan film. Naik bemo ke Paseban, depan Universitas Indonesia di Salemba, saya jalan kaki menuju Pasar Senen. Hari ini adalah hari giliran Partai Golkar berkampanye. Di depan bioskop Grand, banyak orang berkelompok menunggu sesuatu di tepi jalan. Perasaan saya mengatakan, akan terjadi sesuatu disitu. Hal ini terlihat dari gelagat dan gerak orang-orang yang bergerombol disitu. Kemudian saya berpindah tempat ke jembatan penyeberangan di dekat bioskop GRAND.
![[WARNING !!!] FOTO2 KEKERRASAN PEMILU 1982 JAKARTA (awas DP)](https://dl.kaskus.id/1.bp.blogspot.com/_GqjjXLbsZeU/SDprLsji-WI/AAAAAAAAABI/OJZ8Jlmu6Lc/s1600/pemilu1982_03.jpg)
(sekarang sudah tak ada lagi bioskop itu, lihat gambar) Dari jembatang penyeberangan ini saya ambil gambar pertama. Dia atas truk itu adalah masa pendukung Golkar, sedang yang menonton di tepi jalan adalah masa dari PDI dan PPP. Mereka saling ejek mengejek. Disitu juga sudah bersiaga tentara dan polisi. Truk yang pertama lewat, kemudian disusul truk berikutnya. Masa PDI dan PPP dengan yang di truk saling mengejek. Sopir truk berikutnya ini terpancing emosi dan menghentikan kendaraannya yang penuh dengan masa pendukung Golkar.
Lihat foto disebelah ini, karena merasa bersama dengan masa pendukung yang cukup banyak maka sopir truk yang terdepan berhenti ketika diejek olah masa yang menonoton di tepi jalan (PDI dan PPP). Masa yang didepan bioskop ini semakin mengejek masa yang di truk( dengan bendera Merah Putih), bahkan mulai ada yang melemparkan batu ke arah masa yang berada di atas truk.
![[WARNING !!!] FOTO2 KEKERRASAN PEMILU 1982 JAKARTA (awas DP)](https://dl.kaskus.id/1.bp.blogspot.com/_GqjjXLbsZeU/SDpxnsji-YI/AAAAAAAAABY/kG7zc_E-PVQ/s1600/pemilu1982_02.jpg)
Tentara dan polisi mulai bertindak, karena lempar melempar bertambah seru. Polisi menyuruh truk untuk berjalan terus. Lemparan-lemparan batu masih terus berlangsung. Kebetulan disebelah bioskop Grand, ada pembangunan ruko, jadi cukup tersedia banyak batu-batu untuk dilemparkan. Kerusuhan mulai terjadi ditengah masa yang saling melempar batu. Kemudian terdengar bunyi letusan-letusan senapan!
![[WARNING !!!] FOTO2 KEKERRASAN PEMILU 1982 JAKARTA (awas DP)](https://dl.kaskus.id/3.bp.blogspot.com/_GqjjXLbsZeU/SDpxnMji-XI/AAAAAAAAABQ/NeUKfWhIDcQ/s1600/PEMILU1982_05.jpg])
Saya terus mengambil foto, sambil bertiarap diatas jembatan penyeberang, beluru banyak berdesingan ke jembatan seberang, dan terdengar juga peluru mengenai besi-besi jembatan penyeberang. Foto ketiga memperlihatkan masa yang sudah berlari-lari kocar kacir menjauh menyelamatkan diri 3.
Namun.....
Setelah bunyi rentetan senjata sudah tak terdengar, pelahan saya bangkit dan turun dari jembatan penyeberangan. Di dekat ujung jembatan penyeberangan, sebelah bioskop Grand, depan gedung yang baru dibangun, bergelimpangan korban peluru tajam dari aparat bersenjata. Saya ambil foto secara cepat, beberapa kali. Pada foto yang lain pria yang berbaju putih masih tampak berubah posisi, bergerak. Juga Pemuda yang berkaos garis-garis, kepalanya berdarah dan masih bergerak. (Lihat pada gambar tangan, menunjukkan masih hidup).
Spoiler for AWAS DP:
![[WARNING !!!] FOTO2 KEKERRASAN PEMILU 1982 JAKARTA (awas DP)](https://dl.kaskus.id/1.bp.blogspot.com/_GqjjXLbsZeU/SDqZAsji-bI/AAAAAAAAABw/qChonUm4dIU/s1600/PEMILU82_09.jpg])
![[WARNING !!!] FOTO2 KEKERRASAN PEMILU 1982 JAKARTA (awas DP)](https://dl.kaskus.id/4.bp.blogspot.com/_GqjjXLbsZeU/SDqZAcji-aI/AAAAAAAAABo/cJrulCOjibc/s1600/PEMILU82_06.jpg)
Foto berikut saya ambil dari atas jembatan penyeberangan sebelum turun. Seorang pemuda terkapar di sebelah dalam pagar bangunan. Punggungnya tertembus peluru, jelas bukan peluru karet.
Polisi melarang saya mengambil foto-foto. (mengapa?). Mungkin mau menutupi kekerasan yang merenggut jiwa ini? Saya tetap terus mengambil foto-foto, bahkan foto polisi yang melarang saya memotret. Saya dikejarnya, tentu saja saya tak mau diam, lari sambil jepretkan kamera sana-sini.
Spoiler for AWAS DP:
![[WARNING !!!] FOTO2 KEKERRASAN PEMILU 1982 JAKARTA (awas DP)](https://dl.kaskus.id/4.bp.blogspot.com/_GqjjXLbsZeU/SDtyMMji-eI/AAAAAAAAACI/yXfd4upOUT4/s1600/PEMILU82_08.jpg)
![[WARNING !!!] FOTO2 KEKERRASAN PEMILU 1982 JAKARTA (awas DP)](https://dl.kaskus.id/1.bp.blogspot.com/_GqjjXLbsZeU/SDtuicji-dI/AAAAAAAAACA/AlAtQ2eQkyM/s1600/PEMILU82_10.jpg)
Ketika saya berlalri turun dari jembatan penyeberangan. Seseorang berambut gondrong dengan pakaian safari biru, memegang lengan saya dari belakang sambil bertanya apakah saya mengetahui kejadian awalnya. Saya mencium gelagat tidak baik, langsung saya jawab saya tidak tahu sambil menepis tangan orang itu dan berlari meninggalkan tempat itu.
Sambil berjalan cepat saya masih sempatkan mengambil foto-foto insiden sekitar Salemba dan Kramat. Terus saya ke monas dan ke harmoni (Naik turun bis, sambil melihat ada tidak yang mengikuti saya! )
HARI-HARI PENUH KEKHAWATIRAN
Hari berikutnya saya cetak foto-foto di Jakarta foto. teman-teman di kantor sangat surprise atas hasil pemotretan saya. Mereka sekaligus mengingatkan saya hendaknya hati-hati dengan foto-foto yang sangat sensitif itu.
Melalui atasan saya yang punya hubungan dekat dengan perusahaan yang bergerak dibidang industri peternakan unggas milik PROBOSUTEDJO, (saudara tiri H.M. Suharto) pt Mercu Buana, akhirnya datang 4 orang yang mengaku kurir dari Bapak HM Suharto. Mereka mengatakan: Bapak (Presiden) hanya mau melihat foto-foto yang saya ambil........
Mereka meminta untuk mencetak dengan ukuran 10R foto2 yang mereka pilih, yang saya tampilkan dalam blog ini. Mereka juga meminta film negatif dari foto2 saya ini. Waktu itu masih belu ada kamera digital seperti sekarang ini. Saya mengatakan jika menghendaki negatifnya semua saya meminta imbalan 1 juta (1 US$=Rp 2000, kalau saya tak keliru). Mereka mengatakan tak membawa duit sebanyak itu, akhirnya 5 foto yang saya cetak mereka hargai Rp50.000 per lembar jadi total Rp 250.000,- tanpa disertai film negatifnya. Namun demikian mereka memberi "catatan" kepada saya untuk TIDAK MENGIRIMKAN FOTO2 ITU KE MEDIA/PERS ! Entah bagaimana jalurnya ada satu atau dua teman orang wartawan yang mengetahui saya punya foto itu (saya sudah lupa.....) mengatakan supaya hati2 dengan tawaran wartawan asing, mereka mau memberi tawaran tinggi untuk foto2 seperti itu ( $2000 {Rp 4 juta } ) dikatakannya juga bahwa saya tidak akan bisa menikmati uang itu karena keburu di"ciduk"............. foto2 sensitif tetap tersimpan dalam album sampai tahun 1986, saya pindah profesi jadi guru di Jambi saya tunjukkan kepada murid2 saya SMA swasta di Jambi pada pelajaran ketrampilan fotografi......... dan kemudian pada tahun 2008 baru berani saya publikasikan ketika Suharto telah dimakamkan di Imogiri.
SUMUR
Diubah oleh baba.bubu417 04-09-2015 21:02






prabas dan 11 lainnya memberi reputasi
12
197.4K
Kutip
537
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan