- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
LSM Perintis: Pecat Oknum Polisi Arogan


TS
hmtambunan
LSM Perintis: Pecat Oknum Polisi Arogan
http://bareskrim.com/2015/09/06/lsm-...polisi-arogan/
MEDAN | Sikap arogansi petugas Polsek Medan Timur, Brigadir DS terhadap Wakil Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Bukhari saat hendak meliput seorang tersangka kasus penganiayaan di Mapolsek Medan Timur, mendapat kecaman keras dari Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Perintis, Hendra Silitonga.
Hendra meminta kepada Kapoldasu dan Kapolresta Medan, untuk memecat oknum polisi arogan tersebut. “Kita minta kepada Kapoldasu dan Kapolresta Medan untuk memecat polisi yang bergaya ala premanisme seperti itu,” katanya via seluler, Sabtu (5/9/2015), di Medan
Namun, lanjut Hendra, jika tidak ada penyelesaian, pihaknya akan melakukan aksi solidaritas ke Polsek Medan Timur dan Polresta Medan.
Selain itu, Hendra menyatakan, aksi yang dilakukan petugas Polsek Medan Timur tersebut sangat tidak boleh dilakukan. “Citra polisi itu sudah buruk, jadi jangan diperburuk lagi. Tidak boleh polisi berbuat semena-mena seperti itu. Seharusnya ia bekerja secara profesional, terlebih lagi ia nekat menganiaya seorang wakil ketua sebuah Lembaga. Bagaimana lagi kalo kepada masyarakat awam,” ujarnya.
Hendra menjelaskan, apa yang dilakukan Brigadir DS itu adalah termasuk penganiayaan berat. “Memang mungkin menurut mereka prinsipnya kasus ini ringan, tapi korban itu adalah wakil ketua sebuah Lembaga. Jadi, menurut saya itu adalah kasus serius. Kalau perlu kita bantu LSM tersebut untuk melakukan aksi solidaritas,” tegasnya.
Terpisah, Kapolsek Medan Timur, Kompol Fransisca Munte yang dimintai konfirmasi seputar peristiwa itu, membantah anggotanya melakukan aksi kekerasan tersebut.
“Saya sudah konfirmasi ke Kanit tentang hal itu. Namun tidak ada pencekikan itu. Pak Buchari masuk ke ruangan penyidikan langsung foto-foto TSK dan terjadi keributan. Saat itu anggota saya membawanya keluar dari ruangan,” ujarnya lewat pesan singkat.
Sementara itu, Kapolresta Medan, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Mardiaz Kusin yang dikonfirmasi wartawan meminta kepada korban untuk melakukan visum ke Polresta Medan.
“Menurut Kapolsek tidak ada dicekik, namun dirangkul keluar karena meliput masuk ketika juper sedang memeriksa. Dicekik itu pasti menyebabkan luka, silahkan saja bawa hasil visumnya ke Poresta Medan,” tegasnya.
Sebagaimana diketahui, M Bukhari (34) kesal bukan kepalang ketika menyambangi Mapolresta Medan, (4/9/2015). Pasalnya, warga Jalan Jermal Kecamatan Medan Denai yang merupakan Wakil Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kebenaran Keadilan dicekik dan diseret-seret penyidik Polsek Medan Timur, Brigadir DS, tepat di belakang Mapolsek Medan Timur. Akibatnya, leher dan tubuh korban menjadi lembam.
MEDAN | Sikap arogansi petugas Polsek Medan Timur, Brigadir DS terhadap Wakil Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Bukhari saat hendak meliput seorang tersangka kasus penganiayaan di Mapolsek Medan Timur, mendapat kecaman keras dari Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Perintis, Hendra Silitonga.
Hendra meminta kepada Kapoldasu dan Kapolresta Medan, untuk memecat oknum polisi arogan tersebut. “Kita minta kepada Kapoldasu dan Kapolresta Medan untuk memecat polisi yang bergaya ala premanisme seperti itu,” katanya via seluler, Sabtu (5/9/2015), di Medan
Namun, lanjut Hendra, jika tidak ada penyelesaian, pihaknya akan melakukan aksi solidaritas ke Polsek Medan Timur dan Polresta Medan.
Selain itu, Hendra menyatakan, aksi yang dilakukan petugas Polsek Medan Timur tersebut sangat tidak boleh dilakukan. “Citra polisi itu sudah buruk, jadi jangan diperburuk lagi. Tidak boleh polisi berbuat semena-mena seperti itu. Seharusnya ia bekerja secara profesional, terlebih lagi ia nekat menganiaya seorang wakil ketua sebuah Lembaga. Bagaimana lagi kalo kepada masyarakat awam,” ujarnya.
Hendra menjelaskan, apa yang dilakukan Brigadir DS itu adalah termasuk penganiayaan berat. “Memang mungkin menurut mereka prinsipnya kasus ini ringan, tapi korban itu adalah wakil ketua sebuah Lembaga. Jadi, menurut saya itu adalah kasus serius. Kalau perlu kita bantu LSM tersebut untuk melakukan aksi solidaritas,” tegasnya.
Terpisah, Kapolsek Medan Timur, Kompol Fransisca Munte yang dimintai konfirmasi seputar peristiwa itu, membantah anggotanya melakukan aksi kekerasan tersebut.
“Saya sudah konfirmasi ke Kanit tentang hal itu. Namun tidak ada pencekikan itu. Pak Buchari masuk ke ruangan penyidikan langsung foto-foto TSK dan terjadi keributan. Saat itu anggota saya membawanya keluar dari ruangan,” ujarnya lewat pesan singkat.
Sementara itu, Kapolresta Medan, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Mardiaz Kusin yang dikonfirmasi wartawan meminta kepada korban untuk melakukan visum ke Polresta Medan.
“Menurut Kapolsek tidak ada dicekik, namun dirangkul keluar karena meliput masuk ketika juper sedang memeriksa. Dicekik itu pasti menyebabkan luka, silahkan saja bawa hasil visumnya ke Poresta Medan,” tegasnya.
Sebagaimana diketahui, M Bukhari (34) kesal bukan kepalang ketika menyambangi Mapolresta Medan, (4/9/2015). Pasalnya, warga Jalan Jermal Kecamatan Medan Denai yang merupakan Wakil Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Kebenaran Keadilan dicekik dan diseret-seret penyidik Polsek Medan Timur, Brigadir DS, tepat di belakang Mapolsek Medan Timur. Akibatnya, leher dan tubuh korban menjadi lembam.
0
1.5K
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan