Saat itu gw bisa dibilang anak yang cukup polos dan manja. Gw sama sekali belum mengenal apa yang dimaksud dengan cinta, apalagi hal-hal yang berkaitan dengan cinta tersebut. Ketika itu gw masih berumur 13 tahun. Tepatnya masih kelas SMP 1. Gw beranggapan bahwa, cinta itu hanya sekedar cinta monyet. Tapi semua berubah ketika gw mengenal dia.

"Woi Jos, ngapain aja dari tadi? Buruan tuh dipanggil sama Ci Lisa." tegur Desy pelan

"Hah? si Lisa? Tumben tumbenan dia manggil gw, biasanya jarang."

"Udah buruan cepetan, ada di depan tuh."

Bergegas gw pergi keluar dari kelas. Kebetulan kelas gw berada di bagian pojok lorong. Lorongnya bentuknya huruf T. Nah gw berada di bagian kiri huruf T tersebut.

"Ada apa ci Lisa?"

"Kamu boleh bantuin aku gak beli barang barang buat warung kejujuran?"

"Oh kamu toh yang namanya Joshua itu ya." ucap salah satu wanita.

"Eh iyaa."

"Yaudah jadi bisa gak nih?" Ci Lisa melanjutkan

"Bisa-bisa ci, tapi sabar ya tunggu persetujuan dari Pak Anton, soalnya aku mau ikut bimbel bentar."

Gw buru-buru langsung masuk ke kantor sekolah. Kantor sekolah gw letaknya gak jauh jauh amat dari lokasi percakapan.

Tok! Tok! Tok! "Permisi pak... saya mau ijin keluar sebentar..."

"Buat apa?"

"Buat beli barang-barang untuk warung kejujuran, kan kemarin saya baru dipilih jadi anggota osis."

"Kan sekarang jam bimbel ndy, gak... Bapak gak izinin kamu."

"Tapi kan, itu....."