- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Foto Mayat Pengungsi Anak Terdampar yang Mengguncang Dunia


TS
opamye
Foto Mayat Pengungsi Anak Terdampar yang Mengguncang Dunia
Foto yang memperlihatkan mayat Aylan Kurdi, bocah berusia 3 tahun, yang terdampar di pantai menunjukkan betapa tinggi risiko yang dihadapi oleh mereka yang berusaha mencari kehidupan yang lebih baik di Eropa.

Jasad seorang anak terdampar di pantai. Sebuah foto mengerikan yang menunjukkan kebrutalan dari upaya yang gagal untuk keluar dari perang saudara yang mengoyak Suriah.
Ini sebuah foto kejadian, yang merekam bagaimana keseharian di Suriah. Tapi dalam foto ini juga diabadikan horor dari perang saudara yang mengerikan. Sebuah foto yang amat menyentuh perasaan. Sebuah foto yang membuat kita terdiam untuk merasakan solidaritas yang menyakitkan. Sebuah foto yang membuat kita merasa tidak berdaya.
Inilah foto yang memicu kita untuk merefleksi diri. Merenungkan. Inilah foto tahun ini atau bahkan foto dekade ini. Citra ini menjadi cerminan bagi apa yang menggerakkan kita di bulan-bulan belakangan, menyentuh kita dan membuat kita geram. Dan ini gambar yang mengerikan.

Jika foto mayat bocah yang terdampar di pantai ini tidak mampu mengubah sikap Eropa terhadap pengungsi, apa lagi yang bisa mengetuk hati Eropa? Demikian dipertanyakan harian Inggris Independent.
Sementara itu, Hongaria kini telah menjadi pusat krisis baru akibat gelombang besar pengungsi. Ribuan pengungsi yang ingin masuk ke Eropa Barat tertahan di Hongaria, setelah aparat keamanan menutup stasiun kereta di Budapest.

Ribuan pengungsi terdampar di Budapest, setalah Hongaria menutup stasiun utama yang digunakan untuk berangkat ke Eropa Barat mulai 1 September. Aparat keamanan mencegah pengungsi yang tidak punya visa resmi untuk naik kereta. Ribuan pengungsi diberangkatkan dari Hongaria menuju Jerman atau Austria untuk memohon suaka di negara ini.

Ribuan pengungsi kini tertahan di stasiun utama Budapest. Saat polisi anti huru-hara mencoba memindahkan mereka dari pelataran stasiun, ratusan orang berteriak Jerman, Jerman!. Mereka juga berteriak, kami ingin pergi dari sini sambil berulangkali menyerukan nama kanselir Jerman, Angela Merkel.

Sejumlah pengungsi mengatakan membeli tiket seharga 125 Euro untuk pergi dengan kereta ke München di Jerman. Tapi polisi Hungaria melarang mereka berangkat karena tridak punya dokumen yang diperlukan, dan mengusir mereka dari kawasan stasiun.

Banyak keluarga membawa anak-anak, yang kelelahan menenpuh perjalanan panjang dan berbahaya. Untungnya mereka sudah berada dalam kereta dengan tujuan Austria dan Jerman. Lebih 50.000 pengungsi memasuki Hungaria bulan Agustus silam. Kebanyakan berasal dari kawasan konflik bersenjata seperti Suriah, Irak dan Afghanistan.

Jasad seorang anak terdampar di pantai. Sebuah foto mengerikan yang menunjukkan kebrutalan dari upaya yang gagal untuk keluar dari perang saudara yang mengoyak Suriah.
Ini sebuah foto kejadian, yang merekam bagaimana keseharian di Suriah. Tapi dalam foto ini juga diabadikan horor dari perang saudara yang mengerikan. Sebuah foto yang amat menyentuh perasaan. Sebuah foto yang membuat kita terdiam untuk merasakan solidaritas yang menyakitkan. Sebuah foto yang membuat kita merasa tidak berdaya.
Inilah foto yang memicu kita untuk merefleksi diri. Merenungkan. Inilah foto tahun ini atau bahkan foto dekade ini. Citra ini menjadi cerminan bagi apa yang menggerakkan kita di bulan-bulan belakangan, menyentuh kita dan membuat kita geram. Dan ini gambar yang mengerikan.

Jika foto mayat bocah yang terdampar di pantai ini tidak mampu mengubah sikap Eropa terhadap pengungsi, apa lagi yang bisa mengetuk hati Eropa? Demikian dipertanyakan harian Inggris Independent.
Sementara itu, Hongaria kini telah menjadi pusat krisis baru akibat gelombang besar pengungsi. Ribuan pengungsi yang ingin masuk ke Eropa Barat tertahan di Hongaria, setelah aparat keamanan menutup stasiun kereta di Budapest.

Ribuan pengungsi terdampar di Budapest, setalah Hongaria menutup stasiun utama yang digunakan untuk berangkat ke Eropa Barat mulai 1 September. Aparat keamanan mencegah pengungsi yang tidak punya visa resmi untuk naik kereta. Ribuan pengungsi diberangkatkan dari Hongaria menuju Jerman atau Austria untuk memohon suaka di negara ini.

Ribuan pengungsi kini tertahan di stasiun utama Budapest. Saat polisi anti huru-hara mencoba memindahkan mereka dari pelataran stasiun, ratusan orang berteriak Jerman, Jerman!. Mereka juga berteriak, kami ingin pergi dari sini sambil berulangkali menyerukan nama kanselir Jerman, Angela Merkel.

Sejumlah pengungsi mengatakan membeli tiket seharga 125 Euro untuk pergi dengan kereta ke München di Jerman. Tapi polisi Hungaria melarang mereka berangkat karena tridak punya dokumen yang diperlukan, dan mengusir mereka dari kawasan stasiun.

Banyak keluarga membawa anak-anak, yang kelelahan menenpuh perjalanan panjang dan berbahaya. Untungnya mereka sudah berada dalam kereta dengan tujuan Austria dan Jerman. Lebih 50.000 pengungsi memasuki Hungaria bulan Agustus silam. Kebanyakan berasal dari kawasan konflik bersenjata seperti Suriah, Irak dan Afghanistan.
sumber
0
2.7K
25


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan