- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Saingi Jepang dan China, JERMAN juga kepincut bangun kereta cepat RI


TS
7ll8ll9
Saingi Jepang dan China, JERMAN juga kepincut bangun kereta cepat RI

JAKARTA, kabarbisnis.com: Di tengah kontroversi terkait proyek transportasi massal kereta cepat di Indonesia, rupanya investor yang berminat ikut mengembangkan proyek ini terus bertambah. Setelah Jepang dan China, kali ini Jerman juga menyatakan ketertarikannya membangun fasilitas itu di Tanah Air.
Duta Besar Jerman untuk Indonesia George Witschel mengatakan, Jerman siap melakukan alih tekologi kereta cepat dengan Indonesia dengan cara menjual keretanya.
"Jerman tertarik untuk ikut serta pengembangan alih teknologi perkeretaapian di Indonesia, salah satunya andil menjual ka cepat kita," kata George, di dalam acara Indonesian-German Energy Dialogue, di Jakarta, Selasa (1/9/2015).
George mengungkapkan, dalam penawaran kereta cepat Jerman tidak ingin mengimpor langsung kereta dari negara asal, tetapi membuatnya di Indonesia.
"Tapi tidak kita kapalkan kereta kita ke Indonesia, tapi bagaimana mungkin caranya dibuat di Indonesia," tuturnya.
Menurutnya, dengan pembuatan kereta cepat di Indonesia akan menciptakan lapangan kerja dan Indonesia akan mendapat manfaat pengetahuan tentang teknologi kereta cepat. "Hal ini akan menciptakan lapangan kerja dan teknologi," pungkasnya.
http://www.kabarbisnis.com/read/2860...ereta-cepat-ri
Proyek Kereta Cepat, Menhub: Tiongkok dan Jepang Tidak 'Safety'
Metrotvnews.com, Jakarta: Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan mengakui, tender pembangunan kereta cepat atau High Speed Train (HST) antara Tiongkok dan Jepang masih buntu. Bahkan, keduanya masih memiliki tingkat keselamatan yang tidak sesuai diinginkan.
"Kita paling concern soal safety, saya hanya ngasih masukan, sudah tanya saja pak menko," kata Jonan, ketika ditemui di Gedung Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Rabu (2/9/2015).
Ketika ditanya lagi, apakah keduanya sudah safety, Jonan pun masih bilang mengatakan tidak. Pembangunan kereta cepat lebih diutamakan pola desainnya. Jonan juga tidak bisa memilih di antara keduanya. Sebab, dalam hal ini harus memiliki pemikiran yang berbeda. Untuk itu, pembahasan kereta cepat ini membutuhkan waktu lagi.
"Kita akan rapat lagi, ini belum kelar, kita akan beri masukan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi)," sebutnya.
Paling pasti, sambung dia, semua keputusan ada di tangan Presiden Jokowi. Semua menteri hanyalah memberikan rekomendasi terkait presentasi yang dilakukan Tiongkok dan Jepang.
"Rekomendasi dibahas lagi dengan Presiden. Keputusan ada di tangan Presiden Jokowi," jelas Jonan.
http://ekonomi.metrotvnews.com/read/...g-tidak-safety
semoga jerman yang kepilih. awas klo jongos pilih chinese!
0
7.7K
74


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan