Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rantymariaAvatar border
TS
rantymaria
Alamak, Remaja Ini Rela Dijual Ibu, Cuma Buat Beli Behel
Jumat, 04 September 2015 07:00
Alamak, Remaja Ini Rela Dijual Ibu, Cuma Buat Beli Behel


JawaPos.com--Langit (bukan nama sebenarnya), seorang remaja putri usia 14 tahun rela dijual ibu kandungnya kepada pria hidung belang. Ternyata hal itu terjadi karena Langit merengek minta dibelikan kawat gigi atau behel, sementara ibunya tidak punya uang.
Entah apa di pikiran ibu kandung Langit, HN (43) sehingga tega menjual anaknya kepada seorang pria ES (41) warga Kelurahan Rinding, Kecamatan Teluk Bayur, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Langit dijualnya hanya seharga Rp 650 ribu.

Kasus ini terungkap setelah pacar Langit melapor kepada Polsek Sambaliung. Menurut Kapolsek Sambaliung, AKP Agus Santoso, awalnya pacar Langit iseng-iseng membaca pesan singkat di ponsel kekasihnya tersebut. Ia penasaran saat melihat ada pesan yang berbunyi “Gimana, masih mau lagikah?”.

Didera rasa penasaran yang dalam, akhirnya ia mendesak Langit untuk menjelaskan maksud dari SMS tersebut. “Setelah didesak terus, akhirnya dia (korban-red) buka mulut dan menceritakan semuanya," kata Agus kepada Samarinda Pos (Grup JawaPos), Rabu (2/9).

Lantaran tidak terima, pacar Langit langsung melaporkan kasus tersebut ke Mapolsek Sambaliung. Berdasarkan laporan itulah, Reskrim Polsek Sambaliung langsung menangkap ibu tersangka, HN dan si pria hidung belang, ES.

Polisi juga memanggil Langit selaku korban untuk dimintai keterangan. Menurut penuturan tersangka HN, kejadian ini bermula ketika anaknya selalu merengek minta dibelikan behel agar bisa tampil lebih menarik. Nah, karena HN tak punya cukup uang, ia kemudian berinisiatif menjual anaknya dengan catatan pembayarannya sesuai.

Akhirnya HN bertemu dengan ES, kenalannya sejak beberapa tahun lalu. Dari pertemuan itu, lanjut Agus, HN dan ES bertukar nomor handphone. Empat hari berselang, tepatnya di bulan Juli, HN dan ES berjanji untuk bertemu di sebuah penginapan di Sambaliung.

Di dalam sebuah kamar di penginapan itulah negosiasi terjadi. Si korban Langit ikut hadir dalam kamar tersebut. Awalnya, tersangka HN memasang tarif anaknya Rp 1 juta, lalu tersangka ES menawar Rp 650 ribu.

Tanpa pikir panjang, HN menyatakan setuju. Setelah negosiasi rampung, HN pun keluar dari kamar dan menyerahkan anaknya kepada tersangka ES. "Kemudian tersangka HN menunggu di luar kamar,” jelas Agus.

Kasus ini sendiri baru dilaporkan pacar korban pada 31 Agustus lalu. Dari hasil pemeriksaan sementara, disimpulkan bahwa korban memang tidak dipaksa. Namun perbuatan tersebut merupakan kesalahan fatal ibu selaku penjual, dan tersangka lainnya ES.

Ditegaskan Agus, apa pun dalihnya, kedua tersangka tetap harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dan dikenakan Undang-Undang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara. (rm-5/jpg)
http://jawapos.com/read/2015/09/04/2...uat-beli-behel

Astaga, emoticon-Cape d... (S)emoticon-Turut Berduka
Diubah oleh rantymaria 04-09-2015 21:38
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
5.3K
36
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan