Fahri Hamzah Tak Percaya PAN Gabung dengan KIH
Rabu, 2 September 2015 | 14:15 WIB
TRIBUNNEWS / DANY PERMANA
Tuan rumah Ketua MPR Zulkifli Hasan (kanan) menyambut tamunya, Presiden Joko Widodo dalam acara buka puasa bersama pimpinan legislatif dan eksekutif di kediaman Ketua MPR, di Kompleks Widya Chandra, Jakarta, Senin (22/6/2015). Pimpinan MPR, DPR, DPD dan petinggi partai politik turut menghadiri acara buka puasa bersama tersebut.
JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekjen Partai Keadilan Sejahtera Fahri Hamzah mengaku tak percaya bahwa Partai Amanat Nasional bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat sebagai parpol pendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Meski Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan sudah menyatakan hal ini secara langsung dalam jumpa pers di Istana, Fahri menampik kebenaran informasi itu.
"Saya enggak percaya," kata Fahri di Kompleks Parlemen,Senayan, Jakarta, Rabu (2/9/2015).
Fahri mengatakan, parpol yang ada di Koalisi Merah Putih, dalam berbagai kesempatan, memang kerap ditawari Jokowi untuk bergabung ke pemerintah. Namun, KMP sudah membuat kesempatan untuk solid bersama-sama menjadi oposisi.
"Waktu itu keputusannya, parpol di KMP tidak akan mengambil keputusan sendiri-sendiri," ucap Fahri.
Fahri enggan buru-buru menganggap PAN berkhianat.
Dia yakin ada suatu kesalahan sehingga ada pemberitaan seolah-olah PAN bergabung dengan pemerintah.
"Dalam pertemuan terakhir, Pak Zulkifli hadir, dan dia bicara juga cukup komprehensif. Kami satu suara," ujar Wakil Ketua DPR ini.
Zulkifli sebelumnya mengumumkan secara resmi bergabung ke koalisi partai politik pendukung pemerintahan. Pengumuman secara resmi dilakukan dalam sebuah jumpa pers di Istana Merdeka, Rabu siang. (Baca: PAN Putuskan Bergabung dengan KIH)
"Pada hari ini, kami menyatakan bergabung. Kalau sebelumnya mendukung, kini kami menyatakan bergabung dengan pemerintah untuk sukseskan program pemerintah," kata Zulkifli.
Hadir dalam jumpa pers kali ini adalah Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno, Ketua Majelis Pertimbangan PAN Sutrisno Bachir, dan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto.
Menurut Zulkifli, keputusan PAN bergabung ke koalisi pendukung pemerintahan sudah dikonsultasikan dengan Majelis Pertimbangan Partai dan juga seluruh jajaran internal partai itu.
"Ini untuk kepentingan NKRI, untuk kepentingan Indonesia, bukan pribadi, partai, ataupun golongan," kata dia.