- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Trit Jalan Jalan : Ke Markas SAS Inggris


TS
sungguhterasa
Trit Jalan Jalan : Ke Markas SAS Inggris
Kunjungan bersifat pembelajaran dan researching ini terselenggara beberapa tahun silam. Terbagi dalam 2 rombongan sebenarnya, dimana rombongan satunya lagi yang terdiri dari unsur Staf Ahli, Mabes TNI, Balitbang Dephan langsung ke Eropah Timur dengan destinasi terakhir Russia. Nah, rombongan ini lah yang menjadi cikal bakal dan ujung tombak terealisasinya mimpi-mimpi wargha Formil semua, Pembelian "Lontong Russia" menjadi kenyataan.
Adapun rombongan yang diantaranya TS nyelip, merupakan gabungan yang meliputi unsur komando, pendidikan, litbangad, pussen dan anggota SF TNI. Rombongan ini juga nantinya akan dibagi dua. Satu rombongan tetap di Inggris dan langsung balik kanan ke tanah air setelah kunjungan, dan satunya lagi meneruskan perjalanan ke negara-negara Eropah Barat.
Seperti yang kita sudah maklum, Resimen Special Air Service (SAS) adalah sebuah unit pasukan khusus di dalam Angkatan Darat Inggris (juga terdapat dalam dalam AD Australia dan New Zealand) yang telah menjadi model dan inspirasi bagi berbagai pasukan khusus di negara-negara lain. SAS membentuk sebuah bagian penting dalam Pasukan Khusus British bersama dengan Special Boat Service (SBS), Special Reconnaissance Regiment (SRR), dan the Special Forces Support Group (SFSG).
Dari hasil kunjungan diatas, setelah melihat, mendengar dan merekam dalam kepala, TS dapat tarik sejumlah kesimpulan yang di tuangkan dalam point2 berikut ini........
Special Air Service (SAS)
1. Kesan pertama ketika menapakkan kaki di gerbang Homebase nya SAS di Hereford ternyata jauh sekali dari bayangan kebanyakan kita ditanah air. Sama sekali jauh dari kesan "menyeramkan" sebagaimana biasanya homebase militer, apalagi untuk unit elite seperti SAS. Malah mungkin bisa dikatakan homebasenya tidak terlalu mencolok, dan lebih menekankan unsur low provile, terlihat dari arsitektur bangunan dan atribut-atribut yang terpasang. Malah mungkin bisa dikatakan lebih mirip kantor pemerintah atau bangunan kedutaan Filipina di Jakarta.
2. Jika pada kunjungan ke Markas ATM saya tertarik melihat adanya bunker, sarang SMR dan mortir di markas mereka, disini agak berbeda sedikit. Saya malah tertarik melihat "sesuatu" diatap yang selalu berputar-putar searah jarum jam, juga banyak terdapat benda-benda bulat (seperti yg terdapat di atas anjungan kapal induk AS), serta banyaknya antena-antena baik yang berdiri menjulang maupun yang berbentuk parabola-parabola kecil dan besar.
4. Bunker? Ya ada juga. Terdiri dari beberapa bunker (tidak dijelaskan jumlahnya) sebagai tempat perlindungan personil dari radiasi nuklir, lengkap dengan terowongan yang menghubungkan bunker satu dengan bunker lainnya. Sayangnya area nya tertutup, tidak bisa dikunjungi.(Kemungkinan bunker untuk persediaan logistik, kesehatan, persenjataan dan markas darurat)
5. Homebase ini kononnya sangat steril, ini dibuktikan dengan tidak terdeteknya markas ini oleh google map ataupun satelit-satelit diangkasa. Para pelawat (tamu) diwajibkan mematikan perangkat ponsel/gadget dan menitipkannya ke meja di lobby ruangan yang di jaga dua personil yang berperawakan ramah, dengan senyum selalu menghiasi wajahnya
6. Unsur penjagaan, administrasi dan segala macam tetek bengek lainnya diurus oleh yang lain, bukan personil SAS. SF tidak dilahirkan untuk jaga portal, pintu gerbang. Tugas dan rutinitas keseharian adalah berlatih-operasi-berlatih dan berlatih. Untuk homebase disini penjagaan dari personil kepolisian dan Scotland Yard.
7. "Selamat Datang..piye kabarS E N S O ROjo malu-malu sampeyan..!" ???
Personil SAS..bule Irish..bisa berbahasa Indonesia logat Suroboyoan! Serius?? Yup.itulah seperti yang kami lihat. Kang Mas gadungan itu yang menyambut kami. Rupanya "Kang Mas" yang berpangkat Major ini pernah bertugas lama di Jakarta sebagai staf atase pertahanan Inggris dan lama juga bermukim di daerah Rungkut, Surabaya.(Soal penguasaan bahasa dalam SF bukanlah hal yang aneh sebenarnya, dalam Sandiyudha Kopasus sendiri penguasaan bahasa sangat ditekankan. Seorang personil minimal menguasai 4 bahasa asing dan 4 dialek tempatan dengan aktif)
8. Kira-kira pasukan elite atau SF mana didunia yang disegani oleh SAS Inggris? SF Israel? Seal AS? atau GGK nya ATM? Salah semua, yang benar RPKAD (Kopasus)! Ini di buktikan sendiri dari memorial di museum SAS yang menceritakan tentang betapa brutal dan ganasnya "perang senyap yang tidak diumumkan" yang berlangsung dibelantara Borneo (Kalimantan). Dikisahkan secara mendetail tanpa ada unsur-unsur keberpihakan, jika kalah dibilang kalah, dan jika memang dinyatakan menang dalam suatu pertempuran. Disini banyak diceritakan tentang pengalaman dari Four Man Patrol nya SAS dalam bertugas, suka dukanya dan kekaguman mereka akan militansi serta semangat lawan yang dihadapi. Saya tertarik mendengar penjelasan tentang head to head 4 vs 4 antara personil SAS dan RPKAD dikawasan Lubuk Antu - Sarawak. Diceritakan kontak senjata 4 lawan 4 berlangsung hampir seminggu penuh, tanpa tambahan amunisi dan logistik dari kedua belah pihak, siang dan malam, ditengah hujan lebat, kadang diselingi jeda sesaat. Ending dari kontak senjata brutal ini, 4 persoil RPKAD gugur semuanya, 3 personil SAS juga gugur dan menyisakan 1 orang yang terluka parah, terselamatkan oleh bantuan personil Gurkha Nepal yang merengsek ke lokasi di hari ketujuh. Jenazah keempat prajurit RPKAD ini dibawa dan dikuburkan di wilayah Sarawak (tidak jelas lokasi tepatnya) dengan bantuan penduduk setempat, dengan penghormatan militer dari anggota SAS dan Gurkha, sebagai penghargaan dan salute atas dedikasi dan perjuangan mereka.
Ketika kontak senjata terjadi, 1 peleton RAMD (tidak dijelaskan Yon nya, cuma dijelaskan peleton ini tergabung dalam 1 brigade yang dikirim dari Semenanjung memperkuat pertahanan Sarawak) berkubu (nge pos) tidak jauh (perjalanan sekitar setengah hari berjalan kaki) lokasi clash. Permintaan bantuan oleh Four Man Patrol sudah dikirim kesana, namun balasannya" still waiting..!" Apa yang mereka tunggu? Kenapa tidak langsung bereaksi memberikan bantuan? Rupanya peleton RAMD tersebut tidak berani memasuki area killing field tanpa dukungan meriam (maunya mungkin area pertempuran di bombardier dulu sebelum mereka bergerak masuk) dan heli untuk evakuasi sekiranya terdesak(berjaga-jaga jika diambush), juga keadaan hujan lebat yang mengguyur belantara selama berhari-hari. Alasan lain, lawan yang dihadapai (RPKAD) berkekutan 1 kompi (padahal sebenarnya cuma 4 orang). Peleton Gurkha dari basecamp terpaksa dikerahkan untuk evakuasi korban pertempuran, meski jatuh 1 korban yang hanyut oleh derasnya aliran sungai yang meluap. Hal ini sempat menimbulkan perdebatan sengit antara komandan lapangan SAS dengan pimpinan Yon RAMD dilapangan.
9. Personil SAS mengakui akan kehebatan GGK (Malaysia), terutama kawasan Pusat Latihan Peperangan Hutan mereka (kononnya antara yang terbaik didunia), namun dari segi kemahiran indivividu, militansi dan semangat juang, RPKAD (sekarang Kopasus) tetap menjadi yang paling disegani oleh mereka. Pernah membaca thread tentang SF terbaik didunia di Kaskus? Yang mengurutkan 1. SAS 2. SF Israel 3. Kopasus..?? Ternyata itu juga diakui disini! Apakah sumbernya juga dari SAS Homebase ini??
10. SAS menarik calon-calon prajurit potensial dari Para-Resimen (Parachute Regiment) dan Resimen Infanteri. Proses pendidikan dan pelatihan pasukan elite ini, mulai dari penerimaan dan pendidikannya memakan waktu hampir dua tahun. Calon prajurit mempersiapkan diri dengan menjaga kebugaran fisik, meski seringkali mental dan tekad baja lah yang menentukan antara kesuksesan dan kegagalan. Setelah tiga hari kuliah pengenalan ilmu militer dan pelatihan fisik, proses seleksi yang sebenarnya dimulai di markas besar SAS di RAF Credenhill, dekat Hereford Tiga minggu lari jalanan dan lari melintasi alam memaksa banyak calon berguguran atau dikembalikan ke unit-unit mereka masing-masing. Pelatihan “Test week” mewakili fase pertama pelatihan. Tes terdiri dari beberapa lari yang dipaksakan lebih cepat (forced march) sejauh 30-40km (19-25mil) dan “Fan Dance” yang terkenal, yaitu lari lintas alam yang berat sejauh 60km. Akhir dari seleksi tidak memberikan kesempatan istirahat sama sekali. Fase kedua pelatihan, “Continuation Training” (latihan lanjutan) berlangsung selama enam minggu, mengajarkan keahlian dasar tempur dan bertahan hidup. Kali ini calon dibawa ke hutan rimba di Brunei dan Malaysia untuk melakukan latihan yang berat. Pelatihan fase ini mencakup; pertolongan pertama, mencari dan mengumpulkan makanan, navigasi, dan taktik militer. Para calon diuji dan dievaluasi sepanjang waktu. Para calon juga menerima instruksi mendalam mengenai taktik tempur dasar, pengobatan lapangan, sinyal dan demolisi dasar. Kegagalan mencapai standar mengakibatkan seorang calon dapat dikembalikan ke unitnya. Pelatihan ketahanan hidup (combat survival) diakhiri dengan latihan melarikan diri dan menghindari kejaran pasukan (escape and evasion), serta tes bertahan dari interogasi musuh. “Long Drag”adalah rintangan terakhir pada fase Test Week. Ini merupakan pelatihan lintas alam individu yang berat sejauh 60km melintasi medan terberat di Brecon Beacons di Wales. Setiap calon membawa beban 25kg dalam ransel mereka masing-masing. Dan pelatihan dilakukan di Penyfan, titik tertinggi di Brecon Beacons, Long Drag melewati beberapa puncak tertinggi di daerah tersebut, dan harus diselesaikan dalam waktu 20 jam. Lingkungan alamnya kejam dan berat, dengan perubahan cuaca buruk yang seringkali menciutkan nyali dan membuat para calon putus asa. Sudah tidak terhitung jumlah calon yang tewas dalam latihan ini, namun Test Week tetap menjadi ciri khas pelatihan SAS.
11. Disalah satu sudut museum (Sub Borneo Konfrontation) juga diabadikan persenjataan dan perlengkapan yang dipakai oleh unit-unit SAS, termasuk senjata rampasan mereka. Disalah satu sudut, terpampang foto alm. Benny Moerdani ketika berkunjung ke sini pada pertengahan tahun 70-an.
12. Terdapat 6 perwira Baret Merah yang sangat disegani oleh personil SAS. Alm. Benny Moerdani, Alm. Pak Moeng, Sintong Panjaitan, Luhut Panjaitan, Prabowo Subianto, dan Lodewijk F. Paulus (Dankodiklatad sekarang).
13. Komandan SAS dijabat oleh seorang perwira menengah berpangkat Kolonel, meskipun diatasnya masih terdapat seorang perwira tinggi berpangkat Brigadier untuk melaksaakan Joint Special Forces. Tentunya sang komandan merupakan perwira yang mumpuni, kenyang asam garam penugasan dan penuh pengalaman penugasan. Seorang komandan yang fit dan mampu terjun langsung ke medan tugas, jauh dari typical seorang komandan berperut buncit dan lari saja sudah ngos-ngosan.
14. Personil SAS kebanyakan berumur dibawah 35-an, meski terdapat juga yang berumur diatas 40-an(kebanyakannya terdiri dari para perwira). Jika seseorang personil tersebut mengalami invalid (cacat) dalam penugasan, atau tidak lagi bisa memenuhi kriteria personil komando yang selalu tampil cergas, personil tersebut akan dipindahkan ke bagian adimistrasi, atau pengajuan retired dini dikabulkan. Meskipun seseorang personil tersebut sudah retired (pensiun), wajib lapor dalam tempa tertentu tetap dilaksanakan. Ini dikarenakan mereka adalah mantan personil elite, punya keahlian dan kualifikasi serta masih tercatat sebagai komponen cadangan jika keadaan darurat dan Negara memerlukan. Wajib lapor juga untuk meminimalkan penyalahgunaan keahlian/kepandaian yang dimiliki untuk sesuatu perbuatan kriminal. Tidak jelas juga apakah wajib lapor ini dilaksanakan sampai tutup usia atau sampai ke batas umur tertentu.
15. SAS dalam waktu-waktu tertentu setiap tahunnya menerima personil dari luar untuk mengikuti kursus pengambilan brevet tertentu. Kebanyakannya berasal dari negara-negara Comanwelth (juga peserta dari TNI). Apakah kualifikasi brevet untuk peserta dari luar disamakan kualifikasinya dengan pengambilan brevet personil SAS, atau di downgrade, tidak ada penjelasan detail.
16. TS juga tertarik dengan plat-plat kenderaan personil SAS. Tidak ada perbedaan dengan plat kenderaan sipil, sama semuanya, dengan slip pajak kenderaan (mungkin semacam STNK) tertempel di kaca depan bagian pengemudi. Khusus untuk kenderaan operasional, tidak memiliki plat, hanya cat dengan kode/nomor tertentu yang tidak kelihatan mencolok. Jika kenderan operasional tersebut dikerahkan dalam penugasan, barulah dipasangkan dengan plat, tapi bukan plat khusus SAS, melainkan plat kontingen yang lebih besar (semacam BKO).
17. Mereka sangat welcome dan mengapresiasi kerjasama dengan kita, terutama mengenai Latma dan pertukaran personil untuk pendidikan.Sayang hal ini kadang terhalang oleh LSM-LSM dan anggota dewan/kongres disana yang selalu menyoroti tentang pelanggaran HAM di Indonesia. Ketika ditanya pendapat mereka, jawabnya " Ah..mereka itu orang-orang sok tau (LSM/Kongres/Ang.Dewan), jika terjadi war pasti dijamin mereka itu yang pertama kali mendaftarkan diri jadi penghuni Red B (kode untuk bunker bawah tanah yg dikhusukan untuk pejabat pemerintahan, public figur)...!"
18. Mereka sangat mengapresiasi Ops Pembebasan Sandera Woyla yang berlangsung hanya kurang dari 3 menit. Itu suatu rekor dalam ops pembebasan sandera kata mereka, belum terpecahkan hingga kini dalam mana-mana ops pembebasan sandera di pesawat. Dalam ramah tamah sempat ada celutukan dari petinggi SAS " Pak Sintong, Pak Luhut itu orang hebat, komando sejati..tapi kenapa tidak bisa mencapai pangkat/jabatan tertinggi dalam Angkatan Bersenjata anda?" Dijawab oleh petinggi rombongan sambil mengangkat bahu.. "Itulah politik!"..."Yeah, politic its suck" balas mereka.
19. Dari segi keahlian, kemampuan individu personil, saya rasa tidak beda jauh dengan kemampuan SF kita. Hanya dari segi pemanfaatan teknologi kita masih kalah. Namun meski demikian, dari "kekurangan" itulah SF kita disegani oleh dunia luar, tidak terkecuali SAS British ini. Pernah lihat liputan SF Discovery Channel tentang SF Thailand, Malaysia dan Filipina? Itu hanya seujung kuku (bukan bermaksud sombong, TS objektif, mana yang layak dipuji, ya dipuji, mana yang bisa dikritisi ya di kritisi) dari pelatihan yang didapatkan cako TNI.
20. Sebagai penutup sub SAS ini, TS kembali dengan serius (jika terpilih jalan-jalan sebegini) selalu mengamati tingkat kesejahteraan personil negara yang dilawati, terutama personil SF. Jika GGK punya badan bernama Hal Ehwal Kebajikan Prajurit, SAS juga punya badan sama yang mirip-mirip, mengurusi kebajikan, membantu segala permasalahan personil SFnya, baik personil maupun keluarganya, jauh dari intervensi politik dan parpol, kira-kira kapan SF kita punya badan murni sedemikian? Atau jangan dulu memikirkan membentuk seperti itu, cukup jangka pendek dulu, perumahan anggota SF. Bukan rahasia lagi banyak personil SF kita yang ngontrak, dempet-dempetan dirumah kontrakan yang kecil dengan anak dan istrinya. Pendidikan anak-anak mereka dan kelanjutannya kadang msih jadi tanda tanya dan jadi pikiran dikepala sang personil. Bisa dibayangkan personil SF yang menyabung nyawa untuk negaranya ngontrak dipinggiran kali ciliwung?? Kesejahteraan, sekali lagi kesejahteraan personil sangat penting untuk penunjang dan pendorong keberhasilan penugasan personil tersebut. Apa kabar Kobame di Cijantung? Apa kabar Plaza Cijantung yang dulu dimiliki Kopasus sekarang lepas menjadi hak milik penuh sipil? Semoga kedepannya, kesejahteraan personil dan keluarganya, SF khususnya dan TNI umumnya dapat dipertingkatkan lagi, negara jangan sekali-kali melupakan jasa dan pengorbanan mereka.
Adapun rombongan yang diantaranya TS nyelip, merupakan gabungan yang meliputi unsur komando, pendidikan, litbangad, pussen dan anggota SF TNI. Rombongan ini juga nantinya akan dibagi dua. Satu rombongan tetap di Inggris dan langsung balik kanan ke tanah air setelah kunjungan, dan satunya lagi meneruskan perjalanan ke negara-negara Eropah Barat.
Seperti yang kita sudah maklum, Resimen Special Air Service (SAS) adalah sebuah unit pasukan khusus di dalam Angkatan Darat Inggris (juga terdapat dalam dalam AD Australia dan New Zealand) yang telah menjadi model dan inspirasi bagi berbagai pasukan khusus di negara-negara lain. SAS membentuk sebuah bagian penting dalam Pasukan Khusus British bersama dengan Special Boat Service (SBS), Special Reconnaissance Regiment (SRR), dan the Special Forces Support Group (SFSG).
Dari hasil kunjungan diatas, setelah melihat, mendengar dan merekam dalam kepala, TS dapat tarik sejumlah kesimpulan yang di tuangkan dalam point2 berikut ini........
Special Air Service (SAS)
1. Kesan pertama ketika menapakkan kaki di gerbang Homebase nya SAS di Hereford ternyata jauh sekali dari bayangan kebanyakan kita ditanah air. Sama sekali jauh dari kesan "menyeramkan" sebagaimana biasanya homebase militer, apalagi untuk unit elite seperti SAS. Malah mungkin bisa dikatakan homebasenya tidak terlalu mencolok, dan lebih menekankan unsur low provile, terlihat dari arsitektur bangunan dan atribut-atribut yang terpasang. Malah mungkin bisa dikatakan lebih mirip kantor pemerintah atau bangunan kedutaan Filipina di Jakarta.
2. Jika pada kunjungan ke Markas ATM saya tertarik melihat adanya bunker, sarang SMR dan mortir di markas mereka, disini agak berbeda sedikit. Saya malah tertarik melihat "sesuatu" diatap yang selalu berputar-putar searah jarum jam, juga banyak terdapat benda-benda bulat (seperti yg terdapat di atas anjungan kapal induk AS), serta banyaknya antena-antena baik yang berdiri menjulang maupun yang berbentuk parabola-parabola kecil dan besar.
4. Bunker? Ya ada juga. Terdiri dari beberapa bunker (tidak dijelaskan jumlahnya) sebagai tempat perlindungan personil dari radiasi nuklir, lengkap dengan terowongan yang menghubungkan bunker satu dengan bunker lainnya. Sayangnya area nya tertutup, tidak bisa dikunjungi.(Kemungkinan bunker untuk persediaan logistik, kesehatan, persenjataan dan markas darurat)
5. Homebase ini kononnya sangat steril, ini dibuktikan dengan tidak terdeteknya markas ini oleh google map ataupun satelit-satelit diangkasa. Para pelawat (tamu) diwajibkan mematikan perangkat ponsel/gadget dan menitipkannya ke meja di lobby ruangan yang di jaga dua personil yang berperawakan ramah, dengan senyum selalu menghiasi wajahnya
6. Unsur penjagaan, administrasi dan segala macam tetek bengek lainnya diurus oleh yang lain, bukan personil SAS. SF tidak dilahirkan untuk jaga portal, pintu gerbang. Tugas dan rutinitas keseharian adalah berlatih-operasi-berlatih dan berlatih. Untuk homebase disini penjagaan dari personil kepolisian dan Scotland Yard.
7. "Selamat Datang..piye kabarS E N S O ROjo malu-malu sampeyan..!" ???
Personil SAS..bule Irish..bisa berbahasa Indonesia logat Suroboyoan! Serius?? Yup.itulah seperti yang kami lihat. Kang Mas gadungan itu yang menyambut kami. Rupanya "Kang Mas" yang berpangkat Major ini pernah bertugas lama di Jakarta sebagai staf atase pertahanan Inggris dan lama juga bermukim di daerah Rungkut, Surabaya.(Soal penguasaan bahasa dalam SF bukanlah hal yang aneh sebenarnya, dalam Sandiyudha Kopasus sendiri penguasaan bahasa sangat ditekankan. Seorang personil minimal menguasai 4 bahasa asing dan 4 dialek tempatan dengan aktif)
8. Kira-kira pasukan elite atau SF mana didunia yang disegani oleh SAS Inggris? SF Israel? Seal AS? atau GGK nya ATM? Salah semua, yang benar RPKAD (Kopasus)! Ini di buktikan sendiri dari memorial di museum SAS yang menceritakan tentang betapa brutal dan ganasnya "perang senyap yang tidak diumumkan" yang berlangsung dibelantara Borneo (Kalimantan). Dikisahkan secara mendetail tanpa ada unsur-unsur keberpihakan, jika kalah dibilang kalah, dan jika memang dinyatakan menang dalam suatu pertempuran. Disini banyak diceritakan tentang pengalaman dari Four Man Patrol nya SAS dalam bertugas, suka dukanya dan kekaguman mereka akan militansi serta semangat lawan yang dihadapi. Saya tertarik mendengar penjelasan tentang head to head 4 vs 4 antara personil SAS dan RPKAD dikawasan Lubuk Antu - Sarawak. Diceritakan kontak senjata 4 lawan 4 berlangsung hampir seminggu penuh, tanpa tambahan amunisi dan logistik dari kedua belah pihak, siang dan malam, ditengah hujan lebat, kadang diselingi jeda sesaat. Ending dari kontak senjata brutal ini, 4 persoil RPKAD gugur semuanya, 3 personil SAS juga gugur dan menyisakan 1 orang yang terluka parah, terselamatkan oleh bantuan personil Gurkha Nepal yang merengsek ke lokasi di hari ketujuh. Jenazah keempat prajurit RPKAD ini dibawa dan dikuburkan di wilayah Sarawak (tidak jelas lokasi tepatnya) dengan bantuan penduduk setempat, dengan penghormatan militer dari anggota SAS dan Gurkha, sebagai penghargaan dan salute atas dedikasi dan perjuangan mereka.
Ketika kontak senjata terjadi, 1 peleton RAMD (tidak dijelaskan Yon nya, cuma dijelaskan peleton ini tergabung dalam 1 brigade yang dikirim dari Semenanjung memperkuat pertahanan Sarawak) berkubu (nge pos) tidak jauh (perjalanan sekitar setengah hari berjalan kaki) lokasi clash. Permintaan bantuan oleh Four Man Patrol sudah dikirim kesana, namun balasannya" still waiting..!" Apa yang mereka tunggu? Kenapa tidak langsung bereaksi memberikan bantuan? Rupanya peleton RAMD tersebut tidak berani memasuki area killing field tanpa dukungan meriam (maunya mungkin area pertempuran di bombardier dulu sebelum mereka bergerak masuk) dan heli untuk evakuasi sekiranya terdesak(berjaga-jaga jika diambush), juga keadaan hujan lebat yang mengguyur belantara selama berhari-hari. Alasan lain, lawan yang dihadapai (RPKAD) berkekutan 1 kompi (padahal sebenarnya cuma 4 orang). Peleton Gurkha dari basecamp terpaksa dikerahkan untuk evakuasi korban pertempuran, meski jatuh 1 korban yang hanyut oleh derasnya aliran sungai yang meluap. Hal ini sempat menimbulkan perdebatan sengit antara komandan lapangan SAS dengan pimpinan Yon RAMD dilapangan.
9. Personil SAS mengakui akan kehebatan GGK (Malaysia), terutama kawasan Pusat Latihan Peperangan Hutan mereka (kononnya antara yang terbaik didunia), namun dari segi kemahiran indivividu, militansi dan semangat juang, RPKAD (sekarang Kopasus) tetap menjadi yang paling disegani oleh mereka. Pernah membaca thread tentang SF terbaik didunia di Kaskus? Yang mengurutkan 1. SAS 2. SF Israel 3. Kopasus..?? Ternyata itu juga diakui disini! Apakah sumbernya juga dari SAS Homebase ini??
10. SAS menarik calon-calon prajurit potensial dari Para-Resimen (Parachute Regiment) dan Resimen Infanteri. Proses pendidikan dan pelatihan pasukan elite ini, mulai dari penerimaan dan pendidikannya memakan waktu hampir dua tahun. Calon prajurit mempersiapkan diri dengan menjaga kebugaran fisik, meski seringkali mental dan tekad baja lah yang menentukan antara kesuksesan dan kegagalan. Setelah tiga hari kuliah pengenalan ilmu militer dan pelatihan fisik, proses seleksi yang sebenarnya dimulai di markas besar SAS di RAF Credenhill, dekat Hereford Tiga minggu lari jalanan dan lari melintasi alam memaksa banyak calon berguguran atau dikembalikan ke unit-unit mereka masing-masing. Pelatihan “Test week” mewakili fase pertama pelatihan. Tes terdiri dari beberapa lari yang dipaksakan lebih cepat (forced march) sejauh 30-40km (19-25mil) dan “Fan Dance” yang terkenal, yaitu lari lintas alam yang berat sejauh 60km. Akhir dari seleksi tidak memberikan kesempatan istirahat sama sekali. Fase kedua pelatihan, “Continuation Training” (latihan lanjutan) berlangsung selama enam minggu, mengajarkan keahlian dasar tempur dan bertahan hidup. Kali ini calon dibawa ke hutan rimba di Brunei dan Malaysia untuk melakukan latihan yang berat. Pelatihan fase ini mencakup; pertolongan pertama, mencari dan mengumpulkan makanan, navigasi, dan taktik militer. Para calon diuji dan dievaluasi sepanjang waktu. Para calon juga menerima instruksi mendalam mengenai taktik tempur dasar, pengobatan lapangan, sinyal dan demolisi dasar. Kegagalan mencapai standar mengakibatkan seorang calon dapat dikembalikan ke unitnya. Pelatihan ketahanan hidup (combat survival) diakhiri dengan latihan melarikan diri dan menghindari kejaran pasukan (escape and evasion), serta tes bertahan dari interogasi musuh. “Long Drag”adalah rintangan terakhir pada fase Test Week. Ini merupakan pelatihan lintas alam individu yang berat sejauh 60km melintasi medan terberat di Brecon Beacons di Wales. Setiap calon membawa beban 25kg dalam ransel mereka masing-masing. Dan pelatihan dilakukan di Penyfan, titik tertinggi di Brecon Beacons, Long Drag melewati beberapa puncak tertinggi di daerah tersebut, dan harus diselesaikan dalam waktu 20 jam. Lingkungan alamnya kejam dan berat, dengan perubahan cuaca buruk yang seringkali menciutkan nyali dan membuat para calon putus asa. Sudah tidak terhitung jumlah calon yang tewas dalam latihan ini, namun Test Week tetap menjadi ciri khas pelatihan SAS.
11. Disalah satu sudut museum (Sub Borneo Konfrontation) juga diabadikan persenjataan dan perlengkapan yang dipakai oleh unit-unit SAS, termasuk senjata rampasan mereka. Disalah satu sudut, terpampang foto alm. Benny Moerdani ketika berkunjung ke sini pada pertengahan tahun 70-an.
12. Terdapat 6 perwira Baret Merah yang sangat disegani oleh personil SAS. Alm. Benny Moerdani, Alm. Pak Moeng, Sintong Panjaitan, Luhut Panjaitan, Prabowo Subianto, dan Lodewijk F. Paulus (Dankodiklatad sekarang).
13. Komandan SAS dijabat oleh seorang perwira menengah berpangkat Kolonel, meskipun diatasnya masih terdapat seorang perwira tinggi berpangkat Brigadier untuk melaksaakan Joint Special Forces. Tentunya sang komandan merupakan perwira yang mumpuni, kenyang asam garam penugasan dan penuh pengalaman penugasan. Seorang komandan yang fit dan mampu terjun langsung ke medan tugas, jauh dari typical seorang komandan berperut buncit dan lari saja sudah ngos-ngosan.
14. Personil SAS kebanyakan berumur dibawah 35-an, meski terdapat juga yang berumur diatas 40-an(kebanyakannya terdiri dari para perwira). Jika seseorang personil tersebut mengalami invalid (cacat) dalam penugasan, atau tidak lagi bisa memenuhi kriteria personil komando yang selalu tampil cergas, personil tersebut akan dipindahkan ke bagian adimistrasi, atau pengajuan retired dini dikabulkan. Meskipun seseorang personil tersebut sudah retired (pensiun), wajib lapor dalam tempa tertentu tetap dilaksanakan. Ini dikarenakan mereka adalah mantan personil elite, punya keahlian dan kualifikasi serta masih tercatat sebagai komponen cadangan jika keadaan darurat dan Negara memerlukan. Wajib lapor juga untuk meminimalkan penyalahgunaan keahlian/kepandaian yang dimiliki untuk sesuatu perbuatan kriminal. Tidak jelas juga apakah wajib lapor ini dilaksanakan sampai tutup usia atau sampai ke batas umur tertentu.
15. SAS dalam waktu-waktu tertentu setiap tahunnya menerima personil dari luar untuk mengikuti kursus pengambilan brevet tertentu. Kebanyakannya berasal dari negara-negara Comanwelth (juga peserta dari TNI). Apakah kualifikasi brevet untuk peserta dari luar disamakan kualifikasinya dengan pengambilan brevet personil SAS, atau di downgrade, tidak ada penjelasan detail.
16. TS juga tertarik dengan plat-plat kenderaan personil SAS. Tidak ada perbedaan dengan plat kenderaan sipil, sama semuanya, dengan slip pajak kenderaan (mungkin semacam STNK) tertempel di kaca depan bagian pengemudi. Khusus untuk kenderaan operasional, tidak memiliki plat, hanya cat dengan kode/nomor tertentu yang tidak kelihatan mencolok. Jika kenderan operasional tersebut dikerahkan dalam penugasan, barulah dipasangkan dengan plat, tapi bukan plat khusus SAS, melainkan plat kontingen yang lebih besar (semacam BKO).
17. Mereka sangat welcome dan mengapresiasi kerjasama dengan kita, terutama mengenai Latma dan pertukaran personil untuk pendidikan.Sayang hal ini kadang terhalang oleh LSM-LSM dan anggota dewan/kongres disana yang selalu menyoroti tentang pelanggaran HAM di Indonesia. Ketika ditanya pendapat mereka, jawabnya " Ah..mereka itu orang-orang sok tau (LSM/Kongres/Ang.Dewan), jika terjadi war pasti dijamin mereka itu yang pertama kali mendaftarkan diri jadi penghuni Red B (kode untuk bunker bawah tanah yg dikhusukan untuk pejabat pemerintahan, public figur)...!"
18. Mereka sangat mengapresiasi Ops Pembebasan Sandera Woyla yang berlangsung hanya kurang dari 3 menit. Itu suatu rekor dalam ops pembebasan sandera kata mereka, belum terpecahkan hingga kini dalam mana-mana ops pembebasan sandera di pesawat. Dalam ramah tamah sempat ada celutukan dari petinggi SAS " Pak Sintong, Pak Luhut itu orang hebat, komando sejati..tapi kenapa tidak bisa mencapai pangkat/jabatan tertinggi dalam Angkatan Bersenjata anda?" Dijawab oleh petinggi rombongan sambil mengangkat bahu.. "Itulah politik!"..."Yeah, politic its suck" balas mereka.
19. Dari segi keahlian, kemampuan individu personil, saya rasa tidak beda jauh dengan kemampuan SF kita. Hanya dari segi pemanfaatan teknologi kita masih kalah. Namun meski demikian, dari "kekurangan" itulah SF kita disegani oleh dunia luar, tidak terkecuali SAS British ini. Pernah lihat liputan SF Discovery Channel tentang SF Thailand, Malaysia dan Filipina? Itu hanya seujung kuku (bukan bermaksud sombong, TS objektif, mana yang layak dipuji, ya dipuji, mana yang bisa dikritisi ya di kritisi) dari pelatihan yang didapatkan cako TNI.
20. Sebagai penutup sub SAS ini, TS kembali dengan serius (jika terpilih jalan-jalan sebegini) selalu mengamati tingkat kesejahteraan personil negara yang dilawati, terutama personil SF. Jika GGK punya badan bernama Hal Ehwal Kebajikan Prajurit, SAS juga punya badan sama yang mirip-mirip, mengurusi kebajikan, membantu segala permasalahan personil SFnya, baik personil maupun keluarganya, jauh dari intervensi politik dan parpol, kira-kira kapan SF kita punya badan murni sedemikian? Atau jangan dulu memikirkan membentuk seperti itu, cukup jangka pendek dulu, perumahan anggota SF. Bukan rahasia lagi banyak personil SF kita yang ngontrak, dempet-dempetan dirumah kontrakan yang kecil dengan anak dan istrinya. Pendidikan anak-anak mereka dan kelanjutannya kadang msih jadi tanda tanya dan jadi pikiran dikepala sang personil. Bisa dibayangkan personil SF yang menyabung nyawa untuk negaranya ngontrak dipinggiran kali ciliwung?? Kesejahteraan, sekali lagi kesejahteraan personil sangat penting untuk penunjang dan pendorong keberhasilan penugasan personil tersebut. Apa kabar Kobame di Cijantung? Apa kabar Plaza Cijantung yang dulu dimiliki Kopasus sekarang lepas menjadi hak milik penuh sipil? Semoga kedepannya, kesejahteraan personil dan keluarganya, SF khususnya dan TNI umumnya dapat dipertingkatkan lagi, negara jangan sekali-kali melupakan jasa dan pengorbanan mereka.
0
5.5K
46
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan