Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ibnu1976Avatar border
TS
ibnu1976
[JANGAN DIPILIH] Prabowo Tidak Ramah Kepentingan Asing
Deutsche Bank: Prabowo Menang, 56 Persen Investor Jual Aset

Spoiler for prabowo tidak ramah asing:

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemilu presiden dan wakil presiden (pilpres) yang akan dilakukan pada 9 Juli 2014 menentukan keputusan investasi di Indonesia.

Hasil survei Deutsche Bank yang dilaporkan pada 9 Juni 2014 menunjukkan, jika dalam pilpres nanti pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa memenangi pemilu, maka 56 persen dari investor yang disurvei mengaku akan menjual aset Indonesia. Sementara itu, ada 13 persen yang akan membeli aset di Indonesia.

Sedangkan jika pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla menang, maka sebanyak 74 persen investor yang disurvei akan membeli aset Indonesia. Sedangkan 6 persen yang lain akan menjual asetnya.

Dalam laporannya, Deutsche Bank juga mengatakan, kepemimpinan pemerintahan Indonesia berikutnya akan menentukan keputusan investasi di Indonesia. Hal itu disetujui oleh 87 persen dari 70 investor yang disurvei pada Mei 2014 sampai Juni 2014 lalu.

Dengan kondisi itu, maka arus dana masuk (inflow) ke Indonesia yang rata-rata 11,4 miliar dollar AS dalam lima tahun terakhir berpotensi untuk keluar jika hasil pemilihan presiden mengecewakan.

Bandingkan dengan Jokowi
Jokowi bertekad mengundang fihak asing berinvestasi di Indonesia, termasuk perusahaan yang bergerak dibidang IT, seperti diungkapkan oleh Direktur Indeks Digital, Jimmi Kembaren mengatakan, asumsi Jokowi, kehadiran perusahaan asing bakal membuka ruang seluas-luasnya bagi pekerja kreatif di Tanah Air salah besar. Menurutnya, wacana yang digulirkan Jokowi justru berpotensi mematikan industri kreatif.

"Jokowi salah kaprah. Jokowi selalu menganggap perusahaan asing akan merekrut tenaga kreatif Indonesia. Padahal bukan mencari tenaga kreatif, tapi hanya mencari sales team. Masa kita cuma dijadikan pasar," kata Jimmi, di Jakarta, Kamis (12/6/2014).

Sebelumnya, Jokowi meminta agar Twitter berinvestasi dan membuka kantor perwakilan di Indonesia. Permintaan itu disampaikan ketika bertemu Peter Greenberger, Direktur Strategi Politik Global Twitter yang tengah mengunjungi Indonesia. Jokowi juga menyampaikan hal yang sama saat berkampanye.

Jimmi juga mengingatkan, dominasi asing hanya akan membuat Indonesia kembali terjajah. Menurutnya, konsep Jokowi sangat pro asing. Kalau Twitter buka kantor, hanya akan mempekerjakan 2-3 orang, paling banyak 10 orang.

"Itu pun sales team, investasi juga minimal sekali. Jadi, dampaknya tidak signifikan terhadap dunia ketenagakerjaan dan bahkan mengeruk kekayaan Indonesia," katanya.

Seharusnya, lanjut Jimmi, perusahaan-perusahaan lokal yang didorong agar berkembang. Seperti yang sudah dilakukan China dan Vietnam. Pemblokiran jejaring sosial asing pun sukses membuat jejaring sosial lokal berjaya di negeri sendiri. Seperti Baidu di China, atau CocCoc di Vietnam. -
emoticon-No Sara Pleaseemoticon-I Love Indonesia (S)

0
3.2K
35
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan