rajabergetarAvatar border
TS
rajabergetar
Christine Lagarde: Kondisi Ekonomi Indonesia Mencemaskan




Dana Moneter Internasional (IMF) menilai Indonesia dan negara-negara berkembang di dunia saat ini tengah terkena imbas negatif gejolak keuangan global.

"Seperti banyak negara berkembang lain, Indonesia saat ini sedang diterpa serangan lain dari gejolak keuangan global. Apa kamu merasa cemas? Tentu saja," ujar Managing Director IMF Christine Lagarde dalam kuliah umum di Universitas Indonesia, Selasa (1/9).

Meski kondisinya mencemaskan, Lagarde optimistis Indonesia dengan segudang pengalamannya menghadapi krisis, mampu bertahan dari turbulensi yang tengah berlangsung.

"Lihatlah bagaimana Indonesia melewati krisis keuangan global dan 'taper tantrum' pada 2013. Indonesia saat ini tentu lebih mampu menangani turbulensi semacam ini dibandingkan dulu," tuturnya.

Menurut Lagarde, semua itu tak lepas dari pengaruh dinamika ekonomi global. IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun ini masih akan moderat, bahkan cenderung melemah dibandingkan dengan proyeksi yang dibuatnya pada Juli lalu.

Ada dua indikator yang melandasinya, yakni pemulihan ekonomi negara maju yang lebih rendah dari ekspektasi serta perlambatan ekonomi yang berlanjut di sejumlah negara berkembang, terutama di Amerika Latin.

Indonesia, kata Lagarde, seperti banyak negara berkembang di kawasan saat ini terperangkap di sisi yang salah dari beberapa pergeseran ekonomi global. Sisi pertama yang dinilai Lagarde memengaruhi ekonomi Indonesia adalah perlambatan ekonomi China, yang merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia.

"Negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, perlu mewaspadai potensi pengaruh dari perlambatan ekonomi dan pengetatan likuiditas China," tuturnya.

Pada saat yang sama, lanjut Lagarde, kenaikan harga komoditas telah mencapai puncaknya dan kecenderungannya akan terus turun. Kedua faktor ini menyiratkan bahwa permintaan eksternal terhadap barang-barang asal Indonesia masih akan melemah untuk beberapa waktu ke depan.

Pengaruh ketiga berasal dari negara maju, yakni Amerika Serikat (AS). Christian Lagarde mengatakan tanda-tanda pemulihan ekonomi Negeri Paman Sam memunculkan wacana kenaikan suku bunga.

"Hal ini bisa menimbulkan risiko bagi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia, dalam bentuk arus modal yang lemah, suku bunga yang lebih tinggi, dan volatilitas keuangan," jelasnya.

Dalam empat tahun terakhir, lanjut Lagarde, ekonomi Indonesia telah melambat dan baru-baru ini turun menjadi di bawah 5 persen, yang merupakan level terendah untuk pertama kalinya sejak krisis keuangan global.

"Perlambatan ini tidak permanen. Indonesia dapat beralih ke lintasan pertumbuhan yang lebih tinggi. Tapi perlu untuk memposisikan dengan tepat di tengah pergeseran ekonomi dan keuangan global," tuturnya.


http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/...a-mencemaskan/

FIX LAGARDE PANASBUNG !!!
0
2.6K
24
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan