Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

balerinaelvinaAvatar border
TS
balerinaelvina
5 Fakta ekonomi Malaysia lebih parah dibanding Indonesia
1.Nilai tukar Ringgit Malaysia anjlok paling parah

Merdeka.com - Dilansir dari Straits Times, penurunan nilai tukar mata uang Asia dipimpin oleh Malaysia. JPMorgan Asia Dollar Index melacak pergerakan 10 mata uang sepanjang Agustus 2015, termasuk Yen yang melemah 2,6 persen terhadap USD. Ini merupakan penurunan bulanan terbesar sejak 2012 silam.

Ringgit Malaysia paling anjlok parah mencapai 8,7 persen terhadap USD sepanjang Agustus, dan ini merupakan kinerja terburuk sejak 1998 silam. Skandal politik yang melanda Malaysia melemahkan kepercayaan investor, selain itu rendahnya harga komoditas juga menghantam Malaysia.

Lebih baik dari Ringgit Malaysia, nilai tukar Rupiah hanya turun 3,7 persen terhadap USD dan merupakan terburuk dalam 11 bulan terakhir. Sedangkan Yuan hanya anjlok 2,7 persen terhadap USD.

"Mata uang Asia sekarang harus berurusan dengan ketidakpastian global. Selain itu ada juga risiko aksi jual investor di pasar modal dan pelarian modal asing yang menambah banyak tekanan," kata Koon How Heng dari Credit Suisse Private Bank and Wealth Management Singapura seperti dilansir dari Straits Times di Jakarta, Senin (31/8).
2.Singapura khawatir dengan Malaysia
Merdeka.com - Singapura sebagai negara tetangga menyatakan kekhawatirannya atas kondisi Malaysia. Jatuhnya nilai tukar ringgit diakui akan mempengaruhi Singapura.

"Kami adalah investor terbesar di Iskandar Malaysia (koridor pembangunan di bagian selatan Johor). Sangat banyak masalah serius bagi kami," ucap Menteri Luar Negeri Singapura, K. Shanmugam seperti dilansir dari media Malaysia Today di Jakarta, Jumat (28/8).

Nilai tukar Ringgit melintasi level psikologis sebesar RM 3,00 per dolar Singapura pekan ini. Kemarin, nilai tukar berada RM 3,01 per dolar Singapura dan awal bulan diperdagangkan RM 2,75 per dolar Singapura.

Rendahnya nilai tukar Ringgit tentu menjadi kabar baik bagi pembeli Singapura. Namun, Shanmagun mengatakan ekonomi Malaysia berada dalam masa sulit dan memperingatkan Singapura bahwa kondisi ini tidak menguntungkan.

"Ketika ekonomi tetangga Anda mengalami kesulitan dan tetangga Anda itu adalah mitra dagang terbesar Anda, itu sama sekali tidak menguntungkan," katanya.

Shanmagun mengatakan Malaysia juga menghadapi masalah sistem pendidikan yang semakin terpolarisasi. Banyak sekolah nasional di Malaysia yang menjadi lebih Melayu dan Islam sehingga membuat jarak antara Melayu dan China terlalu dini.

Menurutnya, kondisi ini diperparah dengan meningkatnya penggunaan Agama Islam di politik Malaysia yang mengambil untung dari orang Melayu.
3.Perusahaan otomotif Malaysia lakukan PHK massal
Merdeka.com - Pelemahan nilai tukar Ringgit juga berimbas langsung pada perusahaan otomotif negeri jiran. Perusahaan otomotif lokal Naza Automotive Manufacturing Sdn Bhd (NAM) terpaksa memecat 255 orang karyawannya atau hampir separuh dari jumlah keseluruhan pekerjanya. Langkah ini sebagai respons anjloknya penjualan hingga 40 persen.

Kepala bagian komunikasi Naza Corporation Holdings Sdn Bhd (NCorp) Nor Azlina Ishak menuturkan, pekerja yang diberhentikan merupakan karyawan di Kawasan Perindustrian Gurun, Kedah. Mereka bertanggungjawab dalam produksi dan perakitan kendaraan merek Peugeot dan Kia.

"Kami terkejut karena penjualan kendaraan turun mendadak antara 30 hingga 40 persen akibat ketidakpastian ekonomi, pelemahan ringgit dan pelaksanaan pajak barang dan jasa (GST) pada 1 April lalu. Perusahaan-perusahaan lain juga menghadapi masalah serupa," katanya seperti dilansir Antara dari dikutip media-media setempat di Kuala Lumpur, Jumat (28/8).

Sejak awal tahun pihaknya sudah mengambil langkah untuk mengurangi biaya operasi harian.

"Bagaimanapun, sebagai bekas majikan kami prihatin dan karena itu kami menawarkan pampasan setimpal bagi setiap staf," katanya.
4.Perbanyak ekspor ke Singapura
Merdeka.com - Seolah tak mau pusing dengan nilai tukar Ringgit yang terus melemah, pemerintah Malaysia memanfaatkan kondisi ini untuk meningkatkan ekspor, terutama ke Singapura.

Menteri Pertanian dan Asas Tani Malaysia, Datuk Seri Ahmad Shabery Cheek mengatakan ekspor produk berbasis pertanian dan buah-buahan ke Singapura ditargetkan mencapai RM 300 juta. Angka ini mencapai sekitar 20 persen dari target total ekspor ke Singapura yakni RM 4 juta.

"Pasti angka angka ini akan naik karena faktor valuta asing," katanya seperti dilansir dari media Bernama di Jakarta, Senin (31/8).

Ahmad Shabery mengatakan, melemahnya nilai tukar Ringgit Malaysia memberi untung ke Singapura karena mereka bisa menikmati buah-buahan Malaysia dengan harga yang murah. Dia juga mengatakan pelemahan nilai tukar menguntungkan petani Malaysia dan juga eksportir.

Menggenjot ekspor buah dan produk pertanian, Malaysia berencana membuat agrobazaar di Singapura. Langkah ini dinilai sangat baik untuk memperkenalkan buah khas Malaysia secara global.
5.Malaysia dan Thailand punya cara lawan dolar Amerika
Merdeka.com - Malaysia dan Thailand mempunyai cara untuk mengurangi tekanan USD pada mata uang mereka. Bank sentral Malaysia dan Thailand sepakat untuk penggunaan lebih besar pada mata uang mereka dalam perdagangan kedua negara.

Dilansir dari reuters, ini merupakan upaya terbaru dari negara berkembang untuk mengurangi eksposure pasar global yang bergejolak.

Gubernur Bank Negara Malaysia dan Bank of Thailand telah menandatangani nota kesepahaman untuk mendorong penggunaan Ringgit Malaysia dan Baht Thailand untuk sektor perdagangan termasuk swasta.

Aturan ini dinilai akan mengurangi risiko negara terkena gejolak mata uang global dan penyelesaian transaksi juga dinilai lebih rendah biaya. "Aturan ini akan memperkuat perdagangan antara Malaysia dan Thailand serta membina hubungan lebih dekat untuk kemajuan," ucap Gubernur Bank Negara Malaysia, Zeti Akhtar Azis.

Kesepakatan antar dua negara ini dibuat karena banyak negara berkembang sedang menghadapi perlambatan pertumbuhan ekonomi, melemahnya pasar saham serta penurunan nilai tukar.
http://www.merdeka.com/uang/5-fakta-...ing-parah.html
Masih lebih mending di emoticon-I Love Indonesia (S) emoticon-I Love Indonesia (S)
0
3.2K
30
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan