- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Mengenaskan, Cabe Busuk Dan Telor Pecah Di Buru Warga
TS
ammonium
Mengenaskan, Cabe Busuk Dan Telor Pecah Di Buru Warga

Tak selamanya bahan pangan tidak layak jual, dijauhi konsumen, nyatanya dipasar Cikupa Kabupaten Tangerang, Banten, telor pecahan dan cabai busuk menjadi buruan warga.
Hal ini terpaksa di lakukan masyarakat, karena daya beli yang semakin tidak terjangkau, akibat kenaikan harga sembako yang di picu oleh kemarau dan minimnya stock dari para distributor, serta ambruknya perekonomian nasional saat ini, membuat harga kebutuhan pokok kian melambung tinggi.
Merosotnya perekonomian Indonesia dan tergerusnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar, terus membebani masyarakat. Akibatnya Harga kebutuhan pokok terus mengalami pemindahan harga, seperti pada jenis telor dan cabai. Untuk telor saat ini di perjual belikan dengan harga Rp23.000,- hingga Rp24.000,- dari harga normalnya Rp18.000,- hingga Rp20.000,- perkilogramnya.
Akibat kenaikan harga ini, masyarakatpun mulai berpikir kreatif untuk memnuhi kebutuhan hidup dengan melupakan dampak buruknya, yaitu mencari telor pecahan yang patut diduga sudah terjangkit bakteri yang membahayakan para konsumennya.
Telur pecahan sendiri, secara ekonomi jauh lebih murah karena pedagang memang mengobralnya jauh di bawah harga telur bulat atau utuh yaitu Rp5.000,- perenam butir telor.
Ranta salah satu warga Cikupa mengatakan, terpaksa membeli ini bukan tanpa alas an, tapi karena kondisi yang harus kami jalani memang begini adanya, dimana kenaikan harga hamper terjadi pada semua jenis kebutuhan pokok yang ada.
“ Kalaulah, kami masih mempunyai uang yang cukup, mana mungkin saya akan berbur telor pecahan dan cabai busuk ini, saya terpaksa menghemat pengluar karena melonjaknya harga kebutuhan pokok,”terangnya, Senin (24/08).
Di lain pihak pedagang telor berkilah, terpaksa menjual telur pecah karena kondisinya masih baik, dan bisa menekan kerugian akibat sepinya pembeli. “ semua juga tahu pak, kalau harga ini bukan mengalami kenaikan, tapi pindah harga, dari pada kami merugi terlalu besar, terpaksa telur pecah ini saya perjual belikan,” ujar Ahmad pedagang telor di pasar Cikupa.
Dari pantau di dalam pasar, ternyata tidak hanya telor pecah saja yang mulai di perjual belikan namun cabai busukpun mulai diburu warga, harga cabai merah kini berada dikisaran Rp45.000,- perkilogramnya, ternyata membuat pembeli semakin enggan untuk membeli komoditas sayuran ini, di pasar ini, cabai busuk di jual dengan harga Rp15.000,- perkilogramnya.
Arya Pedagang Cabai mengatakan, untuk cabai rawit merah, kini dijual Rp70.000,- perkilogramnya, dari sebelumnya Rp60.000,- , sementara cabe rawit hijau, dijual Rp30.000,- dari harga Rp20.000,- perkilogramnya.
“ Ya, dari pada rugi, kami terpaksa menjual cabai yang kondisinya buruk kemasyarakat, dengan harga yang jauh lebih murah,” terangnya.
Pedagang berharap, pemerintah dapat segera menstabilkan harga dipasaran, mengingat, harga-harga ini sudah memberatkan konsumen, dan kenaikan harga membuat pedagang merugi.
ember
bagaimana pak jokowi
0
4.5K
23
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan