Quote:
Merdeka.com - Dewan Energi Nasional (DEN) menuding, megaproyek pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt bukan program murni pemerintahan Jokowi-JK. DEN menyebut ini proyek lama, bajkan angka 35.000 megawatt muncul sejak 2010.
"Angka 35.000 MW bukan angka baru, itu dari tahun 2010, DEN mulai bicara dalam Kebijakan Energi Nasional (KEN). Itu kita hitung. Lalu keluarlah angka 35.000 mw. Angka itu sudah ada," ujar Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Rinaldy Dalimi dalam diskusi 'Energi kita' yang digelar merdeka.com, RRI, IKN, IJTI dan Sewatama di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Minggu (30/8).
Rinaldy menuturkan, jika dilihat dari angkanya, 35.000 MW memang besar dan seolah sulit diimplementasikan. Namun sesungguhnya angka itu belum mampu menjawab besarnya kebutuhan listrik dalam negeri.
"Itu sebenarnya sebuah keniscayaan. Mau kita bangun berapa pun, itu minimum karena akan terserap untuk konsumsi listrik," jelas dia.
Di tempat sama, Menteri ESDM Sudirman Said membenarkan pernyataan Rinaldy. Menurut Sudirman Said, proyek 35.000 MW bukan muncul begitu saja, tetapi sudah dibahas dan dilihat berdasar kebutuhan konsumsi listrik.
"35.000 MW memang angka ini bukan angka yang tiba-tiba muncul. Ini DEN seharusnya jadi think tank. Untuk menata energi kita. Lebih baik kita investasi lebih daripada kurang," tambahnya.
http://www.merdeka.com/uang/den-klai...-35000-mw.html
Kirain sok yakin dan anggap enteng hasil ngitung sendiri.. ternyata modal nyomot sana sini kek deep tunnel (firdaus ali) dan tol laut (rj lino)


