- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ojek Cewek, Ini Rasanya Naik Ojek Syar'i, Pegang Pinggang Tak Sungkan


TS
rantymaria
Ojek Cewek, Ini Rasanya Naik Ojek Syar'i, Pegang Pinggang Tak Sungkan

TEMPO.CO, Surabaya - Salah satu pendiri sekaligus pemilik PT Ojek Syari Indonesia, Reza Zamir, menerangkan bahwa telah terdaftar sebanyak 30 perempuan sebagai pengemudi Ojek Syar’i di Surabaya, Jawa Timur. Mereka berasal dari latar belakang yang beragam, mulai dari mahasiswi, ibu rumah tangga, penjaga perpustakaan, hingga manajer.
Seorang di antaranya Retno Estu Asih, ibu rumah tangga asal Lombok, Nusa Tenggara Barat. Dia menyebut bergabung dengan Ojek Syar’i sebagai pekerjaan lepas di sela-sela aktivitasnya mengurus anak dan rumah tangga. "Kegiatan yang positif, keluyuran tapi menghasilkan,” kata dia ketika ditemui, Kamis, 27 Agustus 2015.
Tempo mencoba menggunakan jasa Ojek Syar’i dengan Retno sebagai pengemudinya hari itu. Berpegangan ke pinggang pengemudi memang jadi tak sungkan karena sesama perempuan. Retno tak segan berhenti sejenak hanya untuk membuka aplikasi peta di handphone yang dikalungkannya. "Saya baru tiga minggu jadi Ojek Syar’i, belum terlalu hafal jalan," katanya.
Retno mengaku senang dengan pekerjaan sampingannya itu. Setiap harinya dia bisa mendapat satu-tiga pelanggan dengan keuntungan bersih yang dikantongi dihitungnya sampai Rp 65 ribu. Dia pun tak lupa selalu memfoto angka kilometer di speedometer-nya sebelum berangkat dan sesudah sampai di tempat tujuan.
arif yang dikenakan sebesar Rp 3.000 per kilometer ditambah Rp 5.000 untuk tarif awal dengan jarak minimal lima kilometer. Bagi yang berlangganan selama sebulan bisa menikmati jasa Ojek Syar’i tanpa tarif awal Rp 5.000,00. "Pembagian hasilnya 70 persen bagi pengendara dan 30 persen bagi perusahaan," ucap Reza.
Ojek Syar’i menetapkan syarat pengendara harus beragama Islam, mengenakan jilbab, yang dipadu dengan pakaian tidak ketat. Selain itu tentu saja pendaftar mempunyai sepeda motor lengkap dengan surat izin mengemudi C, dan surat tanda nomor kendaraan. "Tapi pemasaran penumpang kami bukan hanya wanita muslim tapi juga umum,” kata Reza.
http://bisnis.tempo.co/read/news/201...ng-tak-sungkan
0
6.5K
60


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan