Seatnya sih lumayan lebih gede & tebel kalo dibandingin sama model seat ekonomi jaman sekarang, tapi seat jenis ini udah jarang & hampir punah cuma beberapa maskapai saja yang masih pake seat jenis ini, contoh maskapai penerbangan yang masih menggunakan seat model ini adalah Garuda Indonesia Boeing 747 dan Thai Airbus A360
(+) Sedikit lebih besar & tebal dibanding kursi ekonomi yang sekarang banyak dipakai sekarang
(-) (Bisa jadi) Tidak memiliki fitur-fitur hiburan seperti AVOD
(-) Tidak memiliki stop-kontak ataupun USB port pada tiap seatnya

Seat jenis ini merupakan seat umumnya dipakai sama maskapai-maskapai LCC karena seat ekonomi ini tidak punya fitur-fitur seperti stop-kontak maupun AVOD dan ukurannya yang lebih kecil memungkinkan jumlah yang banyak dalam setiap armada pesawat, tapi ada juga sih maskapai yang full service yang masih pake kursi jenis ini, contoh maskapai yang pake kursi jenis ini adalah Lion Air, Air Asia, & Jetstar.
(+) Biasanya dipakai maskapai LCC jadi harganya lebih murah
(-) Tidak memiliki fitur-fitur hiburan seperti AVOD
(-) Tidak memiliki stop-kontak ataupun USB port pada tiap seatnya
(-) Kursinya sempit
(-) Jarak antar kursi yang mepet (banget)

Desain seat ini jauh lebih kurus dibanding kursi ekonomi pada umumnya, sesuai dengan namanya desain seat ini seolah olah enggak punya "daging" cuma tulang doang tapi jangan salah biarpun kurus tapi kursi jenis ini tetep nyaman didudukin, salah satu alesan kenapa kursi ini lebih ramping yaitu biar jarak ruang kaki lebih lega, contoh maskapai yang pake kursi jenis ini adalah Lufthansa
(+) Ukuran ruang kaki lebih luas
(-) (bisa jadi) Tidak memiliki fitur-fitur hiburan seperti AVOD dikarenakan alasan ukuran

Desain seat ini yang paling banyak digunakan oleh maskapai yang full service, seat jenis ini memiliki feature seperti AVOD dan port USB bahkan di beberapa tipe pesawat baru screen AVOD bisa digunakan sebagai credit card scanner, tapi ada juga beberapa maskapai penerbangan LCC yang menggunakan seat jenis ini seperti Boeing 787 milik Jetstar tapi dalam LCC untuk mengaktifkan fitur hiburan seperti AVOD agan perlu membayar terlebih dahulu , contoh maskapai yang pake kursi jenis ini adalah Garuda, Malaysia, Singapore, dll.
(+) Ukuran ruang kaki lebih luas
(+) Memiliki fitur hiburan AVOD
(+) Memiliki stop-kontak & USB port
(-) Karena biasa dipakai maskapai full services carrier jadi harganya lebih mahal

Desain seat ini sama persis seperti desain full featured economy seat, perbedaannya adalah leg rest pada kursi bisa dinaikkan sampai lurus sehingga bisa dibuat untuk tempat tidur bagi travelers yang membawa keluarga, contoh maskapai yang menggunakan seat jenis ini adalah Air New Zealand & China Airlines.
(+) Ukuran ruang kaki lebih luas
(+) Memiliki fitur hiburan AVOD
(+) Memiliki stop-kontak & USB port
(+) Bisa dijadikan tempat tidur

Desain seat ini sama persis seperti desain full featured economy seat atau standard seat perbedaannya adalah kursi bagian tengah tidak boleh ditempati alias di blok demi "kenyamanan" penumpang, kebanyakan model seat ini dipakai maskapai di eropa dan amerika untuk pesawat berbadan sempit seperi Airbus A320 dan Boeing 737 yang melayani rute domestik ataupun antar negara di eropa & amerika, eitss biarpun memiliki fitur yang sama agan mesti bayar extra mahal biar bisa duduk di kursi ini, karena kursi ini "disetarakan" dengan kelas bisnis
(-) Fitur sama harga (jauh) beda

Desain seat ini lebih mewah & canggih ketimbang desain seat ekonomi yang lainnya, memiliki ruang kaki yang lebih lapang dan recliner dengan sudut yang lebih lebar, dan peralatan AVOD yang lebih baik, seat ekonomi premium biasanya diletakkan terpisah dengan seat ekonomi (di belakang kelas bisnis) selain fitur seat yang lebih baik agan juga bisa dapet layanan "mirip" kelas bisnis seperti wine & minuman keras lainnya dan amenity kit. Contoh maskapai yang memiliki seat jenis ini adalah Lufthansa, Singapore Airlines (baru diluncurkan), Air France, Cathay Pacific dll.
(+) jarak antar kursi yang lega
(+) Ukuran kursi yang lebih lebar
(+) Vitur AVOD yang lebih baik dari kelas ekonomi

Seat jenis ini banyak dipakai maskapai penerbangan sebelum era full flat bed seat seperti yang sekarang banyak berkembang, meski begitu seat ini tetap masih digunakan untuk kelas bisnis rute domestik, kelebihan dari kursi jenis ini adalah ukurannya yang lebih luas dibandingkan kelas ekonomi dan dapat di rebahkan (recline).
(+) Lebih besar dibanding kursi ekonomi
(-) Tidak memiliki fitur-fitur hiburan seperti AVOD
(-) Tidak memiliki stop-kontak ataupun USB port pada tiap seatnya

Seat jenis ini banyak dipakai maskapai penerbangan untuk rute internasional dengan durasi penerbangan yang tidak terlalu lama (medium / medium long haul flights) seat jenis ini dapat direbahkan hingga 170 derajat, biasanya maskapai mengkonfigurasi seat kelas bisnis jenis ini menjadi 2-2-2 artinya 2 seat di sebelah jendela 2 seat ditengah dan 2 seat di sebelah jendela, contoh maskapai yang memiliki seat ini adalah Malaysia Airlines, Fiji Air, dll.
(+) Dapat direbahkan hingga 170 derajat untuk kenyamanan tidur
(-) Tidak sepenuhnya datar 180 derajat
(-) Untuk penumpang yang duduk di window seat tidak memiliki akses langsung ke lorong (direct aisle access)

Seat jenis ini banyak dipakai maskapai penerbangan untuk rute internasional dengan durasi penerbangan yang lama (long haul flights) seat jenis ini dapat direbahkan hingga 180 derajat menjadi tempat tidur yang datar. Pertama kali dikenalkan oleh British Airways pada awal 2000-an. Seat full flat bed punya 2 tipe tipe pertama yaitu fully flat memiliki jarak antar kursi yang luas, contoh yang mengggunakan seat ini adalah Garuda Indonesia A330, Cathay Pacific A330, Qantas dll. Jenis lain yaitu Offset full flat jenis ini memiliki jarak antar kursi yang lebih sempit jadi untuk membuatnya menjadi full flat bed terdapat ottoman yang berada di seat depan / buckle head sehingga ketika diubah menjadi tempat tidur kaki penumpang berada di ottoman yang ada di celah armrest seat di depannya (lihat gambar) contoh maskapai yang menggunakan seat ini adalah United, Lufthansa, Thai dll. biasanya maskapai mengkonfigurasi seat kelas bisnis jenis ini menjadi 2-2-2 atau 2-3-2, artinya 2 seat di sebelah jendela, 2 atau 3 seat ditengah, dan 2 seat di sebelah jendela.
(+) Dapat direbahkan hingga 180 derajat menjadi tempat tidur datar untuk kenyamanan tidur
(-) Untuk penumpang yang duduk di window seat tidak memiliki akses langsung ke lorong (direct aisle access)

Seat jenis merupakan seat yang paling popular oleh berbagai maskapai penerbangan internasional terutama untuk armada yang menjadi flagship maskapai, semua seat dapat diubah menjadi full flat bed 180 derajat, seat jenis ini umumnya dikonfigurasi 1-2-1 artinya 1 seat sebelah jendela, 2 seat di tengah, dan 1 seat sebelah jendela sehingga setiap penumpang memiliki akses langsung ke lorong (direct aisle access) karena konfigurasinya 1-2-1 maka untuk menghemat space (supaya bisa muat banyak kursi) desainnya dibuat seperti tetris yaitu pada setiap seat memiliki meja yang juga berfunsi sebagai ottoman untuk seat dibelakangnya, pada saat direbahkan 180 derajat kaki penumpang beada di ottoman yang terletak dibawah meja samping kursi depan (lihat gambar). Contoh maskapai yang menggunakan seat jenis ini adalah Emirates A380, Thai A380, Garuda Indonesia 777-300ER, Vietnam Air A350-900XWB dll.
(+) Dapat direbahkan hingga 180 derajat menjadi tempat tidur datar untuk kenyamanan tidur
(+) Memiliki akses langsung ke lorong
(+) Window seat tidak memiliki tetangga
(-)Ukuran ottoman yang lumayan besar bisa jadi mempengaruhi ukuran kursi

Sesuai namanya desain seat ini mirip seperti tulang ikan, seat ini pertama kali diperkenalkan tahun 2003 Air Newzealand, Cathay Pacific, Virgin Atlantic, seat jenis ini dapat diubah menjadi full flat bed baik dengan cara di recline (rebahkan) maupun dengan menekuk sandaran kursi, seat ini memiliki akses langsung ke lorong. Kalau staggered seat mensiasati space dengan membentuknya seperti tetris maka herringbone seat mensiasatinya dengan mengubah arah kursi menjadi menyerong kea rah lorong (tidak menghadap ke depan) supaya bisa muat banyak seat.
(+) Dapat direbahkan hingga 180 derajat menjadi tempat tidur datar untuk kenyamanan tidur
(+) Memiliki akses langsung ke lorong
(-) Kursi yang menghadap ke lorong mengurangi privasi
(-) Jarak antar kursi yang berdekatan

Sebenarnya desain seat ini tidak sepenuhnya desain herringbone yang dibalik tapi perpaduan antara desain herringbone yang dibalik dan staggered, seat ini pertama kali diperkenalkan oleh Cathay Pacific pada pesawat 777-300, tapi sekatang sudah banyak maskapai yang menggunakan seat jenis ini, desain ini mirip dengan desain staggered seat tapi jika staggered seat semua seat menghadap ke depan maka desain reverse herringbone ini menyerong kearah jendela tidak seperti herringbone yang menghadap ke lorong makanya disebut reverse herringbone, sehingga menambah privasi penumpang, setiap seat reverse herringbone terdapat meja yang juga berfungsi sebagai ottoman untuk seat dibelakangnya.
(+) Dapat direbahkan hingga 180 derajat menjadi tempat tidur datar untuk kenyamanan tidur
(+) Memiliki akses langsung ke lorong
(+) Privasi baik
(-) Beberapa maskapai memiliki ukuran ottoman yang kecil sehingga kaki tidak dapat begerak bebas pada saat tidur

Desain seat ini merupakan desain seat kelas bisnis yang paling besar dan luas semua kursi mendapatkan akses langsung ke lorong, tidak seperti desain staggered aisle access yang menempatkan meja di sebelah kursi desain sofa seat memangkas meja tersebut sehingga ukuran kursi jauh lebih lebar, di pojok belakang kursi terdapat celah yang digunakan sebagai tempat kaki pada saat tidur, karena ukurannya yang besar maka seat ini tidak dapat di rebahkan sepenuhnya, agan mesti menekuk sandaran kursi untuk mengubahnya menjadi tempat tidur. Seat jenis ini pertama kali diperkenalkan tahun 2007 oleh Singapore Airlines, sampai sekarang yang menggunakan desain seat ini hanya Singapore Airlines. Desain terbaru dari model sofa ini diperkenalkan tahun 2013 lalu pada pesawat boeing 777-300ER milik Singapore Airlines.
(+) Ukuran kursi yang paling luas dan lebar
(+) Memiliki akses langsung ke lorong
(+) Privasi baik
(-) Tidak ada electric recline untuk mengubah menjadi bed

Seat first class ini merupakan seat TERBURUK untuk ukuran first class, kenapa? Karena biarpun judulnya first class ukuran maupun konfigurasi kursinya lebih mirip seperti full flat business class, maskapai yang memiliki seat jenis ini adalah beberapa maskapai dari timur tengah seperti Emirates (sebagian pesawat 777) dan Saudia (pada pesawat 777-300ER)
(-) Tidak memiliki akses langsung ke lorong
(-) Ukuran yang lebih sempit
(-) Privasi yang kurang

Seat ini sangat popular dan umum digunakan sebelum era closed suites, tapi sampai sekarang seat jenis ini masih banyak digunakan, umumnya seat jenis ini banyak digunakan maskapai maskapai dari eropa, desain seat ini terdapat kursi yang cukup luas memiliki ottoman yang berada di depan kursi, maskapai yang menggunakan seat jenis ini diantaranya Lufthansa, Air France dll.
(+) Ukuran ruang kaki yang lebih panjang
(+) Memiliki akses langsung ke lorong
(-) Privasi kurang

Seat jenis ini merupakan “penyempurnaan” dari seat pendahulunya, mirip seperti aisle access first class hanya saja ada tambahan pintu geser pada setiap kursinya sehingga berbentuk seperti ruangan pribadi, diperkenalkan oleh Singapore Airlines pada 2007 di pesawat A380, sekarang banyak maskapai yang menggunakan desain first calss ini termasuk Garuda Indonesia.
(+) Ukuran ruang kaki yang lebih panjang
(+) Memiliki akses langsung ke lorong
(+) Privasi yang baik

Tidak seperti suite pada umumnya yang kursinya dapat diubah menjadi tempat tidur (yang juga berfungsi sebagai ottoman) desain first class jenis ini memiliki tempat tidur yang terpisah dari kursi dengan posisi melintang, karena tempat tidur dan kursinya terpisah untuk mensiasati ruang pesawat desain first class ini disusun menyerupai tetris. Desain ini pertama kali diperkenalkan Etihad Airways pada ahir tahun 2014 di pesawat A380.

(+) Privasi yang lebih baik
(+) Memiliki akses langsung ke lorong
(+) Tidur lebih nyaman karena menggunakan tempat tidur
(-) Karena bebentuk seperti tetris tidak semua kursi menghadap ke depan