- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Tangkiwood Kampung Artis Tempo Dulu


TS
FadlyRM
Tangkiwood Kampung Artis Tempo Dulu

Siapa yang tau Tangkiwood ??
Mau tau siapa aja artis,musisi, atau tokoh perfileman yang tinggal disana dulu ??

Quote:
Para pencinta dunia perfilman Indonesia harus tahu daerah yang satu ini.
di Mangga Besar, dekat Glodok, ada sebuah daerah permukinam bernama Kampung Tangki. Kampung ini terletak di belakang Lokasari, tempat hiburan rakyat, yang pada zaman Belanda bernama Princen Park.
Kampung Tangki merupakan tempat tinggal para pemain film, penyanyi, dan pemain sandiwara yang biasa manggung di Lokasari sejak tahun 1930-an. Kampung Tangki dipilih sebagai tempat tinggal mereka karena lokasinya dekat dengan Lokasari, sehingga memudahkan mobilisasi mereka ketika harus bekerja.
Sejak 1950-an, ketika produksi film Indonesia meningkat, kampung ini disebut dengan nama 'Tangkiwood'. Nama itu muncul secara tidak sengaja dari mulut seorang penyanyi sekaligus pelawak, Bing Slamet. "Kalau Amerika punya Hollywood, kita punya 'Tangkiwood'," ujarnya. Meskipun diucapkan secara spontan, nama 'Tangkiwood' tetap dipakai untuk menyebut daerah itu hingga kini.
Tangkiwood bukanlah permukiman elit. Penduduknya tinggal di rumah-rumah petak yang letaknya berimpitan. Lailasari, rocker Indonesia, adalah seniman yang masih bermukim di sana.
Dulu mereka sering main juga di Taman Hiburan Rakyat Lokasari. Tamannya sudah gak ada, dulu di situ sering ada lenong dan lain-lain
Tangkiwood sekarang


di Mangga Besar, dekat Glodok, ada sebuah daerah permukinam bernama Kampung Tangki. Kampung ini terletak di belakang Lokasari, tempat hiburan rakyat, yang pada zaman Belanda bernama Princen Park.
Kampung Tangki merupakan tempat tinggal para pemain film, penyanyi, dan pemain sandiwara yang biasa manggung di Lokasari sejak tahun 1930-an. Kampung Tangki dipilih sebagai tempat tinggal mereka karena lokasinya dekat dengan Lokasari, sehingga memudahkan mobilisasi mereka ketika harus bekerja.
Sejak 1950-an, ketika produksi film Indonesia meningkat, kampung ini disebut dengan nama 'Tangkiwood'. Nama itu muncul secara tidak sengaja dari mulut seorang penyanyi sekaligus pelawak, Bing Slamet. "Kalau Amerika punya Hollywood, kita punya 'Tangkiwood'," ujarnya. Meskipun diucapkan secara spontan, nama 'Tangkiwood' tetap dipakai untuk menyebut daerah itu hingga kini.
Tangkiwood bukanlah permukiman elit. Penduduknya tinggal di rumah-rumah petak yang letaknya berimpitan. Lailasari, rocker Indonesia, adalah seniman yang masih bermukim di sana.
Dulu mereka sering main juga di Taman Hiburan Rakyat Lokasari. Tamannya sudah gak ada, dulu di situ sering ada lenong dan lain-lain
Quote:
Tangkiwood sekarang



Quote:

Awalnya kawasan Prinsen Park dikelola sendiri oleh seorang saudagar Hokkian, Tiongkok, bernama Tan Hin Hie. Pada tahun 1913, Tan Hin Hie ke Jakarta dengan membuka toko bangunan dan selanjutnya mendirikan Prinsen Park di Lokasari.
Tan Hin Hie, merupakan raja ikan asin yang menguasai perdagangan ikan asin di Asia Tenggara kala itu dengan tempat produksi ikan asinnya di Bagan Siapi-api.
Prinsen Park adalah awal kebangkitan pusat industri perfilman di Jakarta. Dan Tan Hin Hie merupakan orang yang amat dermawan saat itu, dan dia juga yang berinisiatif mendirikan pemukiman artis di Tangki Wood
Quote:
Namun, kejayaan Prinsen Park sebagai tempat hiburan kelas atas dan kaum pecinan, pada era tahun 1960-an mulai meredup. Bahkan, semakin sepi hingga tidak lagi menjadi pusat hiburan kelas atas. Kondisi ini terus berlanjut hingga memasuki awal tahun 1980-an.
Akhirnya, artis-artisnya pun mulai berangsur pergi dan mencari peruntungan di tempat produksi film lain mengingat tahun tersebut teknologi TV juga mulai tumbuh. Memasuki 1985 Prinsen Park tak lagi dirasakan sebagai taman hiburan rakyat tapi kawasan tersebut berubah nama menjadi THR Lokasari yang diremajakan Pemda DKI Jakarta kala itu.
Selanjutnya pada tahun 1990-an kembali berubah hingga jadi tempat hiburan malam, seperti diskotik, karaoke, hotel, club malam dan lain sebagainya.
Quote:


Dan sekarang satu-satunya yang tinggal di sini hanya Laela Sari. Selebihnya, ada yang pindah dan ada yang sudah meninggal.

Berikut Daftar Artis tempo Dulu yang pernah tinggal di Tangkiwood

Tan Tjeng Bok
Spoiler for Tan Tjeng Bok:

Quote:
Tan Tjeng Bok alias Pak Item merupakan seniman handal Tanah Air yang pernah dimiliki Indonesia. Bakat seni yang sudah dimilikinya sejak kecil membuat Pak Item bisa menjadi seorang penyanyi, aktor film, bahkan komedian.
Kariernya di dunia komedi sudah dirintis sejak Indonesia belum merdeka. Hal itu terbukti dengan tiga film yang dibintanginya pada tahun 1941. Selama lebih dari tiga dekade nama Pak Item begitu terkenal di dunia perfilman Indonesia, terutama pada era 70-an.
Saat itu, penampilan Pak Item selalu ditunggu-tunggu masyarakat. Tak heran Pak Item mendapat julukan aktor tiga zaman.
Pak Item merupakan aktor keturunan Tionghoa. Sejak kecil kulitnya lebih gelap ketimbang anggota keluarganya yang lain. Karenanya, ia kerap dipanggil Si Item, kemudian menjadi Pak Item atau Om Item.
Kariernya di dunia komedi sudah dirintis sejak Indonesia belum merdeka. Hal itu terbukti dengan tiga film yang dibintanginya pada tahun 1941. Selama lebih dari tiga dekade nama Pak Item begitu terkenal di dunia perfilman Indonesia, terutama pada era 70-an.
Saat itu, penampilan Pak Item selalu ditunggu-tunggu masyarakat. Tak heran Pak Item mendapat julukan aktor tiga zaman.
Pak Item merupakan aktor keturunan Tionghoa. Sejak kecil kulitnya lebih gelap ketimbang anggota keluarganya yang lain. Karenanya, ia kerap dipanggil Si Item, kemudian menjadi Pak Item atau Om Item.

Ateng dan Iskak
Spoiler for ateng-iskak:
Quote:
Banyak orang menyebut, Ateng dan Iskak adalah satu jiwa. Tanpa Iskak Ateng tidak bisa lucu, atau sebaliknya tanpa Ateng, Iskak aksinya tidak lucu. Ya, keduanya sudah menjadi perpaduan sempurna.
Ateng yang mempunyai nama lengkap Andreas Leo Ateng Suripto lahir di Bogor, Jawa Barat, 8 Agustus 1942. Dia meninggal di Jakarta, 6 Mei 2003 pada umur 60 tahun.
Sedangkan Iskak mempunyai nama lengkap Iskak Darmo Suwiryo. Dia lahir di Solo, Jawa Tengah, 3 Maret 1933. Iskak pergi selama-lamanya pada 16 Januari 2000 pada umur 66 tahun.
Saat akting, keduanya saling mengisi. Seringkali Iskak menjadi objek penderita dan Ateng menjadi orang beruntung. Dari situ, bumbu lucu selalu terjadi saat keduanya beradu akting.
Sudah puluhan film ditelorkan dua komedian ini. Film-film yang paling fenomenal antara lain, Ateng Minta kimpoi, Ateng Mendadak Kaya serta Ateng Bikin Pusing.
Wolly Sutinah
Spoiler for Wolly Sutinah:

Quote:
Wolly Sutinah merupakan aktris senior Indonesia yang populer selama 3 zaman. Aktris yang terkenal dengan sebutan Mak Wok ini memulai debutnya pada film berjudul "Ouw Pe Tjhoa" di tahun 1933. Setelah itu, tawaran film layar lebar pun berdatangan dan sampai sekarang sudah ratusan judul film yang dibintanginya. Semasa hidupnya, Mak Wok dikenal sebagai wanita yang lincah dan disiplin. Mak Wok sendiri menikah dengan Husin Nagib dan memiliki seorang anak. Ibu dari artis Aminah Cendrakasih ini meninggal pada tahun 1987 di usianya yang ke 72 tahun karena sakit jantung.
Bing Slamet
Spoiler for bing slamet:

Quote:
Bing Slamet merupakan penyanyi dan aktor senior Indonesia yang berjaya pada era tahun 1960 dan 1970-an. Ini terlihat dari banyaknya album dan film yang dikeluarkannya yang ramai diminati publik pada saat itu. Ayah dari Adi, Uci dan Iyut Bing Slamet ini tergabung dalam grup Kwartet Jaya di tahun 1963. Grup inilah yang mulai melejitkan suami dari Ratna Komala Furi ini. Ternyata, pengaruh Bing Slamet tidak luntur juga setelah kematiannya di tahun 1974. Sampai sekarang, banyak penyanyi-penyanyi muda nusantara yang menafsirkan ulang lagu-lagu beliau. Bahkan, penyanyi senior Titiek Puspa sengaja menciptakan lagu berjudul "Bing" untuk mengenang sang seniman besar ini.
Misbach Jusa Biran
Spoiler for misbach jusa biran:

Quote:
Misbach lahir di Rangkasbitung, Lebak, Banten, 11 September 1933.
Misbach adalah salah satu tokoh perfilman terpenting. Ia berjasa besar membangun pusat dokumentasi film Sinematek di Jakarta pada 1970-an.
Misbach adalah juga sutradara, penulis skenario, serta sudah menulis sejumlah buku tentang perfilman. Bukunya antara lain Sejarah Film 1900-1950: Bikin Film di Jawa dan Teknik Menulis Skenario Film Cerita.
Misbach adalah salah satu tokoh perfilman terpenting. Ia berjasa besar membangun pusat dokumentasi film Sinematek di Jakarta pada 1970-an.
Misbach adalah juga sutradara, penulis skenario, serta sudah menulis sejumlah buku tentang perfilman. Bukunya antara lain Sejarah Film 1900-1950: Bikin Film di Jawa dan Teknik Menulis Skenario Film Cerita.
Netty Herawati
Spoiler for Netty Herawati:

Quote:
Netty Herawati merupakan aktris senior yang populer pada tahun 1950-an. Film perdananya "Sapu Tangan" di tahun 1949 sukses melejitkan namanya dan membuatnya diperhitungkan di dunia perfilman nusantara. Benar saja, lewat filmnya "Dibalik Tjahaja Gemerlapan", ia menyabet Piala Citra untuk kategori Aktris Pendukung Terbaik di tahun 1967. Istri dari aktor Darussalam ini semasa hidupnya juga aktif di dunia teater. Netty meninggal pada tahun 1989 di umurnya yang ke 58 tahun.
Eddy Sud
Spoiler for eddy sud:

Quote:
Eddy Sud merupakan aktor dan pelawak Indonesia yang terkenal sejak tahun 1960-an. Pada masanya, Eddy Sud pernah membentuk grup lawak EEI (bersama Bagio dan Iskak) dan Kwartet Jaya (bersama Bing Slamet Iskak dan Ateng) di tahun 1967. Sebelum meninggal di tahun 2005, Eddy Sud sempat menjabat sebagai Ketua Paguyuban Lawak Indonesia.
Aminah Cendrakasih
Spoiler for Aminah Cendrakasih:

Yang ini pasti tau deh, emaknya si Doel

Quote:
Lahir di Magelang, Jawa Tengah, 29 Januari 1938; umur 76 tahun
adalah salah satu pemeran senior Indonesia. Ia terkenal dalam perannyya sebagai Emak dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan yang ditayangkan oleh RCTI dan sinetron Rumah Masa Depan yang ditayangkan oleh TVRI. Ia adalah anak dari salah satu pemeran senior Indonesia yang lain yaitu Wolly Sutinah atau lebih dikenal dengan nama Mak Wok. Prestasi terbesarnya adalah ketika untuk pertama kalinya Indonesia Movie Awards pada tahun 2013 memberikan Lifetime Achievement Award kepadanya.
adalah salah satu pemeran senior Indonesia. Ia terkenal dalam perannyya sebagai Emak dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan yang ditayangkan oleh RCTI dan sinetron Rumah Masa Depan yang ditayangkan oleh TVRI. Ia adalah anak dari salah satu pemeran senior Indonesia yang lain yaitu Wolly Sutinah atau lebih dikenal dengan nama Mak Wok. Prestasi terbesarnya adalah ketika untuk pertama kalinya Indonesia Movie Awards pada tahun 2013 memberikan Lifetime Achievement Award kepadanya.

Idris Sardi
Spoiler for idris sardi:


Quote:
lahir di Batavia, Hindia Belanda (sekarang Jakarta), 7 Juni 1938; umur 75 tahun adalah seorang pemain biola Indonesia. Ia adalah anak dari pemain biola Orkes RRI Studio Jakarta, Bp. Sardi.
Spoiler for Sumur:
Quote:
Semoga Ga



Diubah oleh FadlyRM 14-03-2014 15:25
0
17.1K
Kutip
26
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan