Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

rantymariaAvatar border
TS
rantymaria
Indonesia Ekspor Telur Ayam senilai Rp 2,72 M ke Myanmar
Indonesia Ekspor Telur Ayam senilai Rp 2,72 M ke Myanmar

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia akan mengekspor 100.000 butir Hatching Eggs (HE) Parent Stock atau telur tetas induk ayam senilai Rp 2,72 miliar ke Myanmar.

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Muladno Bashar di Jakarta, Jumat (28/8/2015) menyatakan, ekspor telur tetas tersebut dilakukan perusahaan unggas Japfa Comfeed dilakukan dalam tiga tahap hingga akhir tahun dengan pengapalan pertama pada 8 September 2015. Japfa Comfeed telah menandatangani kontrak ekspor ke Myanmar hingga 2017.

"Ekspor telur tetas ayam induk ini merupakan yang pertama semenjak Indonesia terserang Avian Influenza (AI) atau flu burung pada 2004 lalu," katanya.

Menurut Dirjen, proses ekspor telur tetas ke Myanmar tersebut cukup berliku karena perlu penyesuaian regulasi antara kedua negara. Kementan selaku pemerintah, ikut memfasilitasi hingga akhirnya tercapai kesepakatan pengiriman telur tetas ke negara tersebut.

Dia mengungkapkan, pada 1 Juli 2015 pemerintah Myanmar datang ke Indonesia untuk mempelajari langsung sistem manajemen penanggulangan flu burung di Indonesia.

Delegasi yang dipimpin Deputy Minister of Livestock and Rural Development Myanmar, Aunt Myatt Oo, mengakui keberhasilan Indonesia dalam menangani flu burung dan akhirnya membolehkan telur tetas ayam Indonesia masuk ke negaranya.

"Sebelumnya ada aturan di Myanmar yang melarang impor HE dari negara yang belum bebas AI," katanya.

Namun, lanjutnya, pihaknya menjelaskan bahwa Indonesia berhasil mengatasi AI walaupun dengan vaksin dan mereka menerima penjelasan tersebut.

"Akhirnya aturan di sana direvisi sehingga Myanmar mau menerima HE dari Indonesia," kata Muladno.

Ke depan, pihaknya akan mendorong lebih banyak perusahaan Indonesia yang mengekspor unggas dan pemerintah akan membantu dari sisi regulasi.

"Regulasi-regulasi yang menghambat, meningkatkan biaya, menyulitkan hubungan kerjasama antar negara kita permudah. Kami bertekat memudahkan semuanya sepanjang itu memberikan manfaat kepada masyarakat," katanya.

Sementara itu Komisaris Independen PT Charoen Pokphand Indonesia Suparman menyatakan, pihaknya saat ini sedang menjajaki ekspor produk olahan unggas ke Jepang.

"Masih dalam proses (ekspor ke Jepang). Sekarang dalam pembicaraan bisnis to bisnis," kata mantan Irjen Departemen Pertanian (sekarang Kementerian Pertanian) itu.
http://bisniskeuangan.kompas.com/rea...campaign=Kknwp
0
2.1K
21
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan