SEMARANG - Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais, menyatakan setelah berhasil menginvasi negara-negara di Timur Tengah, negara-negara barat mulai membidik Indonesia dan Malaysia sebagai target baru.

Menurut Amien, melemahnya nilai tukar Rupiah dan Ringgit merupakan bentuk invasi ekonomi negara barat terhadap dua Indonesia dan Malaysia.

"Sekarang kira-kira setelah Timur Tengah runtuh, target berikutnya memang Malaysia dan Indonesia. Ringgit lebih parah dari Rupiah kita," kata Amien di Semarang, Jawa Tengah.

Amien menyatakan dari kunjungannya ke Kuala Lumpur bertemu tokoh-tokoh Malaysia baru-baru ini, negara tetangga itu belum pernah digoyang demonstrasi besar-besaran akibat pelemahan ekonomi.

"Belum pernah di Malaysia ada demonstrasi besar-besaran seperti hari ini," ungkap Amien seraya berteori apabila berita itu disiarkan di stasiun televisi bakal berpengaruh terhadap rakyat Indonesia.

Amien menyatakan saat ini, dunia bekas jajahan barat, terutama dunia islam, satu per satu rontok. Dunia islam yang dimaksud Amien itu membentang dari Merauke, Papua, sampai Maroko di ujung utara Benua Afrika.

Begitu pun dari Pacitan, Jawa Timur sampai ke Uzbekistan, Kazakhstan di tengah-tengah bekas jajahan Uni Soviet.

Di balik kehancuran negara-negara Timur Tengah, kata Amien, ada penjajahan baru berkedok neo-kolonialisme dan imperialisme. Imperialisme itu, Amien melanjutkan, dapat dilihat dari sistem korporatokrasi.

"Kita melihat dunia kita ada penguasa global, korporatokrasi. Kita dikangkangi pengusaha-pengusaha korporasi," tegas Amien lagi.

Bahkan saking jayanya, lanjut Amien, pemasukan pertumbuhan kekayaan korporasi bisa melampaui pendapatan domestik beberapa negara di Afrika.

Kata Amien, penjajahan korporasi bisa bernama Freeport, General Motors, dan lain-lain. "Korporasi kadang-kadang income growth rich-nya melebihi rata-rata beberapa negara di Afrika," simpulnya.
http://news.okezone.com/read/2015/08...-dibidik-barat