Pasukan-Pasukan TNI yang Sanggup Bikin Merinding Dunia
TS
scarlet.needle
Pasukan-Pasukan TNI yang Sanggup Bikin Merinding Dunia
Quote:
"Indonesia yang kuat pertahanannya bukan untuk menjadi ancaman bagi bangsa lain, tetapi untuk kesejahteraan bangsa sendiri. Selain itu juga agar Indonesia dihormati oleh bangsa-bangsa lain dan berkontribusi dalam memelihara perdamaian dunia sebagaimana amanah UUD 1945,"
Semangat kemerdekaan Indonesia yang ke-70 harus direfleksikan untuk memperbaiki kekuatan pertahanan Indonesia. Lembaga pemeringkat kekuatan militer dunia Global Fire Power Military pada tahun 2015 ini menempatkan Indonesia berada pada urutan ke-12 dengan Power Index 0.5231. Daya tempur personel TNI mungkin saja masih lebih unggul daripada negara-negara lain jika dihadapkan secara vis a vis di lapangan tanpa senjata.
Indonesia memiliki sejumlah pasukan elite khusus di masing-masing matra, seperti Kopassus dan Raider di AD, Paskhas dan Denbravo (Detasemen Bravo) 90 di AU, Kopaska (Komando Pasukan Katak), Yontaifib (Batalyon Intai Amfibi), dan Denjaka (Detasemen Jala Mangkara) di AL. Seperti yang kita ketahui, bahwa pasukan TNI Terdiri dari 3 angkatan yaitu Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara. Salah satu yang paling membanggakan adalah KOPASSUS yang masuk dalam urutan ke-3 pasukan terbaik di dunia, menurut Discovery Channel Military.
Namun, pasukan elite dari TNI memang sangat jarang di publikasikan, karena pasukan tersebut memiliki kerahasiaan yang sangat tinggi untuk menjalankan tugas-tugas kenegaraan. Nah bila kamu yang masih penasaran dengan pasukkan TNI yang lainnya, yuk kita lihat 8 pasukkan terbaik TNI:
Spoiler for 8. PASKHAS:
Korps Pasukan Khas TNI AU, disingkat Korpaskhasau, merupakan pasukan (khusus) yang dimiliki TNI AU. Sama seperti satuan lainnya di TNI AD dan TNI AL, Paskhas merupakan satuan tempur darat berkemampuan tiga matra: laut, darat, udara. Hanya saja dalam operasi, tugas dan tanggungjawab, Paskhas lebih ditujukan untuk merebut dan mempertahankan pangkalan udara dari serangan musuh, untuk selanjutnya menyiapkan bagi pendaratan pesawat teman. Kemampuan satu ini disebut Operasi Pembentukan dan Pengoperasi Pangkalan Udara Depan (OP3UD).
Spoiler for 7. DENBRAVO-90:
Detasemen Bravo 90 (disingkat DENBRAVO-90) dibentuk secara terbatas di lingkungan Korps Pasukan Khas TNI-AU pada 1990, Bravo berarti yang terbaik. Konsep pembentukannya merujuk kepada pemikiran Jenderal Guilio Douchet : Lebih mudah dan lebih efektif menghancurkan kekuatan udara lawan dengan cara menghancurkan pangkalan/instalasi serta alutsista-nya di darat daripada harus bertempur di udara. Kemampuan 1 orang DENBRAVO-90 setara dengan 5 orang TNI.
DENBRAVO-90 mempunyai 3 tim yang disebut Alfa 1 s/d 3. Alfa 1 mempunyai spesialisasi intelijen. Alfa 2 berkualifikasi spesialisasi perang kota/hutan dan Alfa 3 spesialisasi Counter Terorisme.
Selama 9 bulan, mereka diadakan pelatihan khusus. Salah satu pelatihan adalah diterjunkan dari pesawat pada malam hari dengan ketinggian 10-12 km diatas permukaan tanah untuk menghindari terdeteksi dari musuh dengan dilengkapi pakaian & alat yang serba canggih.
Spoiler for 6. KOPASSUS:
Komando Pasukan Khusus yang disingkat menjadi KOPASSUS adalah bagian dari Komando Utama (KOTAMA) tempur yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat, Indonesia. KOPASSUS memiliki kemampuan khusus seperti bergerak cepat di setiap medan, menembak dengan tepat, pengintaian, dan anti teror. Kemampuan 1 orang KOPASSUS sama dengan 8 orang TNI.
Spoiler for 5. KOPASKA:
Komando Pasukan Katak atau lebih dikenal dengan sebutan KOPASKA. Pasukan ini dilengkapi senjata dan kendaraan bawah air tekhnologi tercanggih dari seluruh dunia, pelatihan KOPASKA selama 9 bulan dan berenang tanpa henti melewati Selat Sunda sejauh 30 km dan prajurit KOPASKA diluncurkan melalui lubang torpedo kapal selam. Jika tidak sedang ditugaskan dalam suatu operasi, tim Detasemen KOPASKA dapat ditugaskan menjadi pengawal pribadi VIP seperti Presiden dan Wakil Presiden Indonesia. Untuk jumlah tidak pernah di ekspos karena pasukan ini mempunyai tingkat kerahasian yang tinggi.
Komando Pasukan Katak atau lebih dikenal dengan sebutan KOPASKA didirikan 31 Maret 1962 oleh Presiden Soekarno untuk mendukung kampanye militer di Irian Jaya. KOPASKA berkekuatan 3.000 prajurit. Satu grup di Armada Barat di Jakarta, dan satu grup di Armada Timur di Surabaya. Tugas utama mereka adalah menyerbu kapal dan pangkalan musuh, menghancurkan instalasi bawah air, penyiapan perebutan pantai dan operasi pendaratan kekuatan amfibi. Kemampuan 1 Orang Kopaska setara dengan 24 orang TNI.
Spoiler for 4. YONTAIFIB:
Batalyon Intai Amfibi atau disingkat YONTAIFIB adalah satuan elit dalam Korps Marinir. Untuk menjadi anggotanya, calon diseleksi dari prajurit marinir yang memenuhi persyaratan mental, fisik, kesehatan, dan telah berdinas aktif minimal dua tahun.
Salah satu program latihan bagi siswa pendidikan YONTAIFIB, adalah berenang dalam kondisi tangan dan kaki terikat, sejauh 6 km di Selat Madura.
Prajurit Intai Amfibi (YONTAIFIB) Korps Marinir TNI AL diambil dari prajurit pilihan Korps Marinir melalui seleksi ketat dan keras. Sebab ditangan personel YONTAIFIB-lah sebuah kesuksesan operasi Amfibi yang dilakoni, Korps Baret Ungu dan seluruh elemen TNI dipertaruhkan. Metode pelatihan calon prajurit YONTAIFIB dibagi dalam beberapa tahap yang mencakup Medan Darat, Laut, Udara dan Bawah Air. Dari satuan ini kemudian direkrut lagi prajurit terbaik untuk masuk kedalam Detasemen Jala Mengkara (DENJAKA), pasukan elitnya TNI Angkatan Laut. Dalam segi tingkat kemampuan 1 orang YONTAIFIB sama dengan 24 orang TNI.
Spoiler for 3. SAT 81 GULTOR:
Unit SAT 81 Gultor adalah nama satuan dari Kopassus yang sekarang menangani masalah Keamanan dan Ancaman keamanan Negara, lebih difokuskan terhadap masalah Penanggulangan Anti-Terorisme. SAT 81 Gultor singkatan dari Satuan 81 Penanggulangan Aksi terorisme. Konflik yang timbul saat ini seringkali membutuhkan gerak cepat, taktik jitu, dan ketepatan pembacaan situasi, dan penyelesaian atau penumpasan teroris dalam waktu singkat, serta pembebasan sandera, yang kesemuanya merupakan spesialisasi mutlak yang dimiliki Unit SAT 81 Gultor.
Spoiler for 2. DENJAKA:
Detasemen Jala Mangkara (disingkat Denjaka) adalah sebuah detasemen pasukan khusus TNI yang menempati Hirarki tertinggi dalam jajaran Korps Marinir dan TNI-AL. Anggota Denjaka dididik di Bumi Marinir Cilandak dan harus menyelesaikan suatu pendidikan yang disebut PTAL (Penanggulangan Teror Aspek Laut). Lama pendidikan ini adalah 9 bulan. Latihannya berenang dengan tangan terikat dan kaki terikat melewati Selat Sunda Sejauh 30 km. Dan tangan diborgol, kaki diborgol, tubuh diikat dengan tali, dikasih balok besi dan dijatuhkan ke dalam perairan Selat Bali sampai tenggelam, ujiannya untuk melepaskan diri dari cengkraman itu Intinya DENJAKA memang dikhususkan untuk satuan anti teror walaupun mereka juga bisa dioperasikan dimana saja terutama anti teror aspek laut. Dalam segi tingkat kemampuan 1 orang DENJAKA sama dengan 120 orang TNI.
Spoiler for 1. KOOPSSUSGAB:
Baru diresmikan oleh Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko pada 9 Juni 2015. Pembentukan pasukan elit TNI baru bernama Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopssusgab). Koopssusgab langsung dibawah kendali operasi Panglima TNI. Pembinaan Koopssugab dilakukan tiga komandan satuan elit TNI. Perdana, tongkat komando Koopssugab di bawah pembinaan Danjen Kopassus.
Personel pasukan elit ini direkrut dari pasukan elit masing-masing matra TNI. Yaitu, Satuan Gultor-81 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat, Detasemen Jala Mengkara (Denjaka) Marinir TNI Angkatan Laut, dan Satuan Bravo-90 Korps Pasukan Khas (Korpaskhas) TNI Angkatan Udara.
Pasukan paling elite di TNI ini hanya berjumlah 90 personel. 90 personel pasukan paling elite TNI itu akan disiagakan di daerah Sentul, Jawa Barat.
Era teknologi yang semakin maju membuat medan pertempuran pun berubah haluan. Berbeda dengan perang kemerdekaan, perang tak lagi berhadap-hadapan. Perang saat ini adalah ‘within society’ yang juga kecenderungan diprovokasi oleh pertentangan etnis dan ideologi radikal.
Dalam konteks ini, Jenderal Moeldoko sewaktu menjadi Panglima TNI memandang perlu dilakukannya pengembangan kemampuan dan optimalisasi operasi khusus. Moeldoko menyebut, operasi khusus ini akan diawasi dan dikoordinasikan melalui Komando Operasi Pasukan Khusus TNI.
Keberadaan Kopassus pada komando operasi itu direpresentasikan oleh satuan 81 untuk menjadi kekuatan trimarta terpadu bersama dengan Denjaka TNI AL dan Denbravo TNI AU yang diformat dalam satuan tugas dengan paket rotasi penugasan.
“TNI akan membentuk Komando Operasi Pasukan Khusus TNI sebagai bagian dari optimalisasi interoperability TNI sekaligus sebagai kekuatan standby force TNI dalam penanggulangan terorisme,” kata Moeldoko saat itu.
Kira-kira seperti apa Komando Operasi Pasukan Khusus TNI ini nantinya?
Komando Operasi Pasukan Khusus pertama kali didirikan di Amerika Serikat pada 15 Desember 1980. Pusat komando ini diberi nama Joint Special Operations Command atau disingkat menjadi JSOC.
JSOC ini dibentuk untuk mempelajari kebutuhan maupun teknik operasi, memastikan syarat dan kebutuhan standar, menyusun dan melaksanakan pelatihan operasi khusus gabungan, dan mengembangkan taktik operasi. JSOC sendiri membawahi unit khusus seperti Delta Force, Aktivitas Pendukung Intelijen (ISA), SEAL Team Six, Skadron Taktik Khusus ke-24, Unit Komunikasi Gabungan (JCU), Unit Penerbangan Gabungan, Unit Teknik Intelijen dan Badan Sinyal Intelijen.
JSOC memiliki keistimewaan, yakni bisa mengakses seluruh personel darat, laut, udara, marinir, intelijen bahkan warga sipil. Anggotanya pun berasal dari orang-orang terbaik di keempat matra tersebut.
Selain JSOC, AS juga memiliki Komando Operasi Khusus AS yang bernama resmi US Special Operations Command, disingkat USSOCOM. Berbeda dengan JSOC, USSOCOM dibentuk menyusul kegagalan AS dalam operasi penyelamatan sandera di Iran bersandi Cakar Elang.
Berbeda dengan JSOC, USSOCOM dapat menggerakkan hampir seluruh unit pasukan darat, laut, udara dan marinir. Lembaga inilah nantinya yang menggerakkan seluruh pasukan elite ke lokasi pertempuran, mulai dari penyediaan transportasi, anggota tim khusus, hingga menentukan target yang melibatkan seluruh matra.
Operasi Kehendak Ernest atau Operaton Ernest Will menjadi misi pertama yang digelar USSOCOM. Misi ini digelar untuk melindungi kapal-kapal Kuwait dari serangan serdadu Iran. Tak hanya itu, AS juga berniat mengganggu konsentrasi Iran dengan menguasai mesin bor minyak milik negara itu yang berada di tengah laut.
Keuntungan menyatukan seluruh pasukan khusus dengan sistem seperti ini di antaranya tak ada tumpang tindih dalam tugas. Mabes TNI tinggal memutuskan siapa yang dikirim kalau ada masalah. Keuntungan lain, pasukan elite TNI makin kompak dan solid karena satu komando.
Quote:
KASKUSER YANG BAIK MENINGGALKAN KOMEN YANG BAIK, LEBIH BAIK LAGI DI RATE, DAN PALING BAIK MEMBERI CENDOL