Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

empty1301Avatar border
TS
empty1301
Membebaskan Diri Dari Obsesi Menikah
Membebaskan Diri Dari Obsesi Menikah


Setelah menyelesaikan kuliah S2 nya di Australia , Becky (29)
memutuskan untuk bekerja di Indonesia dan melanjutkan salah satu "tujuan hidupnya" yaitu mencari suami.
Namun pencariannya ternyata tidak mudah,akhirnya ia menerima cinta teman sekantornya
meski sebenarnya tidak ada kecocokan di antara mereka.

Tidak mengherankan kalau hubungan mereka dipenuhi pertengkaran,
tapi Becky tetap bertahan sambil berharap kekasihnya itu segera melamar.
Sang kekasih akhirnya melamar, tapi bukan ke Becky,
melainkan wanita lain yang selama ini juga dikencaninya.

Mungkin kita akan bertanya-tanya, mengapa seorang wanita berpendidikan tinggi seperti Becky mau melakukan hal bodoh dengan menghabiskan waktu dengan
seseorang yang salah..??
Masih banyak Becky lain di sekitar kita, meski dunia semakin canggih,
tetap saja menikah masih menjadi tujuan hidup banyak orang.

Sebenarnya apa yang menjadi motivasi orang-orang yang terobsesi
untuk menikah?

Yuk, simak uraian berikut :

Spoiler for 1. Sindrom "Tidak Bisa Hidup Sendiri":


Spoiler for 2. Target hidup:


Spoiler for 3. Lingkungan dan Keluarga:


Spoiler for 4. Uang:


Spoiler for 5. Membuat deadline kapan menikah:


LEBIH BAIK...


Tahu apa yang dicari
Tanyalah pada diri sendiri ; bagaimana kita ingin menjalani hidup ?
dengan siapa ? di mana ? setelah semua pertanyaan itu terjawab,
siapa tahu Anda akan sadar kalau selama ini hanya membuang waktu
karena berhubungan dengan orang yang salah.

Hargai target pasangan
Jika sekarang.... Anda sudah menemukan the right person tetapi ia belum
ingin menikah, bersabarlah. Pernikahan bisa terjadi jika dua belah pihak
sudah siap bukan ?

DON'T...


Menikah menjadi tujuan hidup
Lebih baik menunda atau bahkan menolak lamaran jika hati kecil kita
mengatakan tidak, daripada menghabiskan hidup tanpa rasa bahagia. Masih
ingat kisah Becky di atas bukan ? karena obsesinya untuk menikah ia
jadi "gelap mata" dengan menjalin hubungan dengan pria yang salah.

Semua dijadikan beban
Mari kita andaikan deadline Anda telah lewat dan Anda masih juga
melajang. Atau misalnya Anda telah menjalin hubungan dengan seorang pria /wanita
yang baik tetapi he or she's not the one, dan Anda merasa kesal karena
merasa membuang waktu dengannya. Sebenarnya tidak ada yang sia-sia,
jadikan pengalaman itu sebagai pelajaran. Itu yang disebut dewasa.
Tidak ada yang bisa menggantikan pengalaman hidup dari kesalahan
yang pernah kita buat, karena dari situ kita justru bisa memilih
orang yang lebih baik.

Lupa bersyukur
Seringkali kita jadi kecewa dan merasa jadi orang yang paling tidak
berbahagia dan hidupnya tidak lengkap karena masih melajang.
Kita jadi lupa kalau kita dikelilingi orang-orang yang sayang dan
perhatian ;
Keluarga, sahabat, teman-teman. Ibarat pepatah, karena nila setitik
rusak susu sebelangga.

Seseorang yang percaya bahwa dirinya tetap manusia yang utuh meski
belum memiliki pasangan, serta menikmati hidup dan membaginya dengan
orang lain telah terbukti akan memiliki perasaan yang kuat dan biasanya
kelak memiliki hubungan yang sehat dan menyenangkan dengan pasangannya.

Biarkan semua mengalir dengan wajar, tak ada yang perlu dikejar.
Selama kita tetap membuka diri untuk bertemu banyak orang,
seseorang yang tepat & istimewa akan datang pada saat yang tepat.

So, think carefully before getting married friends......

Sumber
Diubah oleh empty1301 09-01-2013 04:13
0
4.7K
46
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan