Jakarta – Rupiah yang sangat termuruk ini dikisaran Rp 14.000 per Satu Dollar ini membuat berkah bagi para eksportir mebel. Hal ini disampaikan oleh Asosiasi Mebel dan Kerajinan Rota Indonesia (AMKRI) menyebutkan, secara umum adan kelonjakan permintaan yang sangat bagus sekali hingga 20% dari pasar ekspor. Sehingga bagi pengusaha Mebel untung besar.

Dari pelemahan nilai tukar uang Indonesia ini mendapatkan dampak mebel asal Indonesia menjadi lebih berdaya saing. Sehingga harga yang dipasarkan menjadi sangat murah di pasar ekspor. Terutama di negara Amerika dan Eropa. Sehingga dengan harga yang murah membuat mebeli di luar negeri tersebut melakukan penambahan permintaan.

“Buyer mengerti akan kenaikan dolar AS ini, akhirnya mereka nawar (pemesanan). In general ada kenaikan quantity (permintaan) sekitar 15-20%,” kata Ketua AMKRI Soenoto, Sabtu (29/8/2015).

Soenoto juga memberikan informasi, dimana keuntungan yang banyak tersebut dinikmati oleh para eksportir mebel yang menggunakan bahan baku dari dalam negeri. Semakin besar untuk local content yang di gunakan, maka makin besar pula keuntungan yang didapat dari kenaikan dolar tersebut.

Sebaliknya untuk para pengusaha mebel yang menggunakan bahan baku impor tentu haru gigit jari. Dimana mahalnya bara impor yang sudah terpengaruh kurs dolar tentu hal tersebut harus mendapatkan keuntungan yang sangat dikit. “Bagi eksportir yang local content-nya dominan tentu menguntungkan dan sebaliknya bagi yang local content-nya rendah,” ucapnya. (www.seputarjawa.com)

http://seputarjawa.com/13164/2015/08...t-lonjakan-20/

Inget bray bagus untuk ekspor mebel!