"Orang tua adalah pintu surga yang paling tengah Apabila kau mau, maka sia-siakanlah pintu tersebut atau peliharalah". (HR. Tirmidzi)
Orang tua,
Dua kata yang menurut saya mewakili segalanya. Bukankah begitu gan?
Hal ini saya rasakan sudah sejak lama, dan semakin bertambah ketika saya menginjak usia dewasa. Yakni saat saya didaerah rantauan. Di daerah yang jauh dari orang tua, intensitas komunikasi berkurang dan lain sebagainya. Tentu agan-agan sekalian ada yang hidup dan tinggal jauh dari orang tua.
Mungkin bagi beberapa agan-agan yang merasakan hal yang sama ataupun tidak sedemikian rupa, tapi cobalah sedikit untuk merenungkan tentang beliau..
Tanpa basa-basi langsung aja gan..
Spoiler for Pertama:
Beliau yang melahirkan dan membesarkan kita
Spoiler for Ilustrasi:
Sejak kapan gan kita lahir? Dan sejak kapan kita sebesar ini? Pernah terlintas berpikir sedemikian rupa?
Ataukah kita lahir dan langsung sebesar ini?
Tentu tidak gan.. Semua pasti memiliki proses, termasuk proses membesarkan kita dan menjadikan kita dewasa seperti kali ini. Lalu siapa yang melalui proses tersebut? Iya, Orang tua..
Dan ketika proses itu berlangsung, apa kita semua dalam keadaan sadar? iya sadar kok gan tapi sadar dalam artian belum mengerti apa yang mereka kerjakan..
Bisa bayangin gak gan, gimana susahnya merawat apa yang belum mengerti apa-apa. Mau makan nangis, mau pup nangis, bahkan sakitpun nangis dan masih banyak lagi.
Spoiler for kedua:
Beliau yang menjaga dan melindungi kita
Spoiler for ilustrasi:
Nah, kalau saja kita sudah dilahirkan di dunia ini. Apa kita langsung survive sendiri? Bisa jadi HT kalo ada anak yang baru lahir langsung survive cari kerja, makan dan lain-lain.
Sayangnya semua itu hanya fiktif belaka.
Tentu agan-agan masih ingat kan tentang beberapa fenomena belakangan ini, tentang orang tua yang mengadukan ulah guru terhadap murid. Nah, apa maksud saya? Maksud ane disini bukan untuk mengulik-ngulik masalah yang sudah berlalu, tapi sebagai salah satu contoh bahwa hal tersebut adalah salah satu upaya dari perlindungan orang tua terhadap anak. Okelah kadang orang bilang "wong muridnya yang salah, ngapain menyalahkan gurunya". Iya memang betul, tapi point yang saya ambil adalah apa upaya orang tua kita ketika kita mendapati masalah semacam itu. Bahkan beliau rela dikatakan buruk akibat membela anaknya yang salah..
Spoiler for ketiga:
Ini pengalaman pribadi saya
Spoiler for ilustrasi:
Setelah kita beranjak dewasa dan telah mengerti dunia ini. Dimanakah kita?
Saya bicara seperti ini memang berdasarkan pengalaman pribadi. Bahwasanya, setelah kita SD, SMP, SMA dalam lindungan dari beliau, Setelah itu kemana? Ada yang merantau, ada yang bekerja, ada yang menikah dan lain sebagainya.
Tapi di pengalaman saya ini, saya termasuk yang di rantau
Semua baru terasa ketika beliau sudah jauh disana, dan saya disini untuk mengabdi dan mencari sesuatu yang baru.
Apa saja yang saya rasakan? (ini hanya besifat support dari ALASAN Mengapa Kita Harus Patuh pada Orang Tua )
Spoiler for satu:
Spoiler for ilustrasi:
Ingat kagak gan, dulu kalo ada temen nakal atau usil kita sering bilang "gua aduin bapak gua lu" atau semacamnya.. Di rantauan mah kagak ada yang kayak gitu gan, masak iya "gua aduin tukang warteg lu"
Spoiler for dua:
Spoiler for ilustrasi:
Di rantauan kagak bisa seenaknya gan, (bukan berarti kalau ada orang tua kita bisa seenaknya) seenaknya disini dalam hal kita dapat melakukan hal-hal yang tidak biasa. Pengalaman pribadi ketika ane masih di daerah sendiri bareng orang tua, kalau mau beli atau makan apa-apa bisa bang, yang utama adalah izin ke orang tua..Tapi, ketika ane di daerah rantauan yang utama adalah kata "larang gak yoo?" "mahal gak ya?" "murah gak iku?" dan lain sebagainya. Dan kalau udah gitu, jadi makanpun agak susah gan. kadang kepikiran orang tua juga.
Spoiler for tiga:
Spoiler for ilustrasi:
Di daerah rantau mah juga gak seperti saat dengan orang tua gan. Kadang ketika kita bersama, kita bisa usil bareng saat lg nyantai, rame bareng, bercanda dan lain sebagainya.. (pengalaman ane juga seperti itu gan)
Spoiler for terakhir:
Ketika kita dewasa dan bisa, mereka semakin menua
Spoiler for ilustrasi:
Entah saat kita telah menikah, bekerja ataupun menjadi dewasa, sang pelindung kita tentu akan menua.. Disaat itu pula beliau mempercayakan kehidupan seutuhnya kepada kita..
Nah, hanya itu gan yang dapat ane ungkapkan..
Pesan ane, Patuhilah orang tua kita, berbaktilah dan jaga baik-baik kedua orang tua kita.. Semoga keberadaan beliau tidak akan sia-sia bagi kita semua..
Spoiler for Kata TS:
"Seberapa banyak teman dan penggemarmu, hanya satu yang tulus. Orang Tua.."
Bila ada pengalaman share aja gan.. pejwan inside..
Maaf bila kurang rapi.. Dan semoga tidak repost..