Setelah sebelumnya TS membahas Kekurangan dari Motor Ducati dari desain Mesin,Sekarang TS membahas kekurangan dari Desain Rangka(frame)

Banyak orang bilang Stoner jauh lebih jago dari pada Valentino Rossi dalam membawa motor Ducati. mungkin memang benar,namun hal itu terlihat pada tahun kedua Stoner membawa Ducati dan gagal mempertahankan gelar JurDunnya
Kok bisa?karna pada tahun pertama saat Stoner JurDun,sasis yg digunakan bukan Carbon frame,dan regulasi yg berubah dari 990cc menjadi 800cc membuat teknologi Desmodromic Ducati Sukses membuat tenaga yg sangat Besar(dibanding kompetitor)juga irit bahan bakar

Oke,balik lagi keinti dari tread ini yg mencoba mengupas permasalahan Sasis motor Ducati


Sasis Carbon
Sasis Carbon Ducati tidak dipergunakan pada saat perubahan Regulasi MotoGP dari 990cc menjadi 800cc
Ducati tetap mengunakan sasis khas Motor Ducati yaitu mengunakan sasis teralis


Gambar sasis teralis
Sasis ini dikatakan kurang sukses dipakai pada motor Ducati dengan 990cc,karna tenaga yg besar tidak mampu teredam dengan baik oleh sasis ini.
Namun ternyata sasis teralis ini mampu meredam kebuasan mesin Ducati yg telah specdown jadi 800cc
ditambah kedigdayaan mesin Ducati dengan katup khas Ducati Desmodromic menjadikan Stoner digdaya di atas motor ini.


Gambar sasis monoque carbon
Sasis Carbon Monoque digunakan di tahun kedua Stoner bergabung dengan Ducati,dan di aplikasi atas masukan Stoner juga.
Namun bukan hasil yg lebih baik dari sasis teralis yg di dapat,namun prestasi stoner malah menurun

PERBANDINGAN KEMENANGAN SASIS TERALIS VS CARBON

Perbandingan kemenangan sasis teralis dan carbon monoque

Apakah karna Carbon frame terlalu kaku???

Ternyata tidak!
saat ini ada anggapan bahwa sasis Carbon yang digunakan oleh
ducati-lah yg menyebabkan prestasi rossi-ducati menurun.
anggapan bahwa sasis karbon kaku dan tidak se-lentur
alumunium pada umumnya.
Sebenarnya itu adalah anggapan yang salah, carbon fiber
tidaklah kaku sebagaimana anggapan orang.
Carbon fiber dapat diatur tingkat kekakuan dan kelenturannya

Apa Masalah Pengendalian Ducati??

Masalah Motor Ducati ada pada Front end,masalah ini telah bertahun2 tak terpecahkan bahkan semakin menjadi saat mengunakan sasis Carbon
Valentino Rossi pernah menyampaikan bahwa Motor Ducati sepeti selimut kecil, "jika kamu mendapat setting front baik maka rear akan bermasalah,bisa kurang grip banyak spin dan lain2"

Jika Carbon mampu dibuat seperti keinginan(kekakuannya)maka dimanakan masalahnya??

Ternyata masalahnya adalah Kontruksi dan desain sasis!



Sasis Ducati terdiri dari Subframe bagian depan yang sekaligus
sebagai airbox yang terhubung dengan mesin sebagai satu
kesatuan utuh dengan swingarm bagian belakang yang langsung
menyatu dengan mesin. desain frame ini membuat motor menjadi
lebih kecil krn tidak adanya frame yang melingkar dibagian tangki
motor untuk “memegang” mesin. selain itu, dengan menjadikan
mesin bagian dari sasis membuatnya lebih kaku dan sangat
membantu ketika hardbraking.

Kalau begitu apa masalahnya?

disitulah kesalahan nya!
Sasis lentur sudah oke namun membuat Mesin menjadi sasis inilah sumber masalah utama Ducati.

sasis menjadi sangat tidak lentur. okelah mungkin
pada bagian subframe depan dia lentur, tp digabungkan dengan
mesin (yg sangat tidak lentur dan completely stiff) menjadi 1
kesatuan utuh sasis, sasis ducati tidak bekerja sebagaimana
mestinya, terutama ketika melibas tikungan yg membutuhkan
kelenturan pada frame. inilah yang menjadi masalah pada ducati saat ini.
(kecuali Ducati mampu membuat mesin menjadi Lentur)

Kemudian yg kedua jadi masalah dalam ducati saat ini adalah
Konstruksi Mesin.sebagaimana tulisan TS sebelum ini.
Yap, Mesin! Konstruksi Mesin Ducati V4 90° ato biasa disebut
L4, disinyalir memiliki banyak kekurangan dibandingkan dengan
desain mesin pabrikan lain seperti Suzuki GSV-R dg 65° V4,
RC212V dengan 72° V4, dan Yamaha dengann Inline 4.
Mesin L4 90° sangat besar,. dengan konstruksi jarak silinder
90° tersebut disinyalir memakan banyak space pada motor.
efeknya? Mekanik dan rider tidak memiliki kebebasan penuh
untuk setting layout mesin yang berefek pada titik dan
distribusi berat motor. mesin yang lebih kecil dan kompak
memungkinkan mekanik untuk menseting layout motor,
peletakan mesin, titik dan distribusi berat secara lebih leluasa.
jelas, hal ini berefek signifikan pada handling.

Saat keduanya bersatu akibatnya pengendalian yg kurang lincah


mudah2han segera menjadi tim kuat


biar seger dan semangat kasih dan kasih