ts4l4saAvatar border
TS
ts4l4sa
Ekonomi Sedang Krisis, Jokowi Malahan Bikin Proyek Mercusuar ddgn Utang Besar2an
Dengan Utang Membangun Mercusuar
August 3, 2015



IndonesianReview.com -- Proyek pembangunan jalur kereta super cepat Jakarta-Bandung tampaknya bakal menjadi kenyataan. Pemerintah juga tampak masih gandrung pada Cina.

Di atas kertas, menempuh perjalanan Jakarta-Bandung dalam waktu setengah jam memang luar biasa. Masyarakat akan berbondong-bondong memanfaatkan kereta api berkecepatan 200 KM per jam ini. Maka, masa jaya perusahaan angkutan umum, yang biasa disebut travel, di jalur ini bakal berakhir.

10 Agustus ini Cina akan merampungkan studi kelayakan proyek canggih ini. Soal dana bukanlah persoalan. Dua bank BUMN Cina, ICBC dan Development Bank of China, mengaku telah siap untuk mendanai megaproyek bernilai miliaran dollar tersebut. Pemerintah Cina juga mengaku siap untuk menggelontorkan lebih banyak duit untuk membiayai berbagai pembangunan proyek infrastruktur di Indonesia.

Janji-janji Cina memang menggiurkan. Negara berpenduduk 1,3 miliar ini seolah siap menggusur negara-negara maju dari proyek-proyek besar infrastruktur di Indonesia. Selain duit, yang membuat Presiden Jokowi makin kasmaran pada Cina, adalah harga yang sangat murah.

Namun, megaproyek ini tak membuat gentar para eksekutif perusahaan travel yang melayani jalur Jakarta-Bandung. Ini karena kereta super cepat memiliki kelemahan sangat besar. Yakni hanya punya satu atau stasiun di Jakarta. Sedangkan travel punya lusinan titik keberangkatan, dan beroperasi 24 jam sehari.

Maka tak mengherankan bila para eksekutif tersebut percaya bahwa proyek kereta api supercepat tersebut akan bernasib sama dengan KA Parahyangan. Pada 27 April 2010, setelah 39 tahun melayani jalur Jakarta-Bandung, KA ini dipensiunkan. Alasan PTKA, sejak tol Cipularang dibuka, KA tersebut tak sanggup bersaing dengan travel.

Nasib sama juga menimpa Rail Bus Batara Kresna yang digagas oleh Jokowi. Kendaraan seharga Rp 16 miliar ini, ketika berhenti beroperasi pada Oktober 2012, hanya beroperasi selama setahun. Sama dengan Parahyangan, Batara Kresna tak sanggup bersaing melawan angkutan umum.

Membuka jalur kereta super cepat Jakarta-Bandung memang membuat banyak orang sulit paham. Ini karena investasinya sangat besar, sementara penumpangnya terbatas. Maklumlah, bagi kebanyakan orang Jakarta, Bandung adalah tujuan wisata. Mereka hanya berbondong-bondong kesana pada akhir pekan.

Sulit dibayangkan berapa harga tiket yang harus dibayar penumpang bila pemerintah sungguh-sungguh tak bersedia memberikan subsidi. Jangan-jangan bisa lebih mahal dari pesawat terbang. Ini mengingatkan pada rail bus. Meski jauh lebih sederhana dari kereta super cepat akhirnya harus ditutup karena harga tiketnya terlalu mahal.

Sejauh ini pemerintah tampaknya masih konsisten. Yakni menganggap proyek kereta api super cepat sebagai prioritas tertinggi. Menteri perencanaan pembangunan nasional, Adrinof Chaniago, pernah mengatakan bahwa kereta api super cepat hanya untuk kelas menengah ke atas. Prioritas pembangunan kereta api, menurutnya harus untuk kelas menengah ke bawah.

Namun bila pembangunan jalur kereta super cepat Jakarta Bandung sesungguhnya cuma proyek mercusuar, secara politik memang penting. Setidaknya sejarah akan mencatat, siapa yang meletakkan batu pertama dan meresmikan proyek kereta api supercepat pertama di Indonesia itu.

Bagi Cina, proyek kereta super cepatnya ternyata hanya seumur jagung, tak jadi soal. Maklum, duit yang telah digelontorkan ke proyek prestisius tersebut sesungguhnya utang. Maka, pemerintah Indonesia harus tetap melunasinya.

Bila usul Jokowi untuk menghidupkan lagi pasal karet “penghinaan terhadap kepala negara’’ sukses, mereka yang tak setuju pada proyek tersebut hanya bisa meringis tentunya. Bila protes, apalagi mengecam, bisa kena jepret pasal karet tersebut, yang ancaman hukuman maksimalnya adalah 15 tahun penjara.
http://indonesianreview.com/gigin-pr...ngun-mercusuar


Kereta Cepat Disebut Proyek yang Mubazir
02 Jul 2014 at 14:17 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Wacana proyek kereta cepat dinilai sebagai proyek yang tidak efektif jika dibangun di Pulau Jawa. Pasalnya tidak hal mendesak yang menjadi alasan pembangunan proyek tersebut.

Pengamat Transportasi Darmaningtyas mengatakan, pembangunan kereta cepat akan mematikan jalur kereta yang sudah ada sehingga dianggap sebagai hal yang mubazir.

"Kereta api super cepat akan mematikan jalur kereta api yang ada dan jalan tol itu. Itu kemubaziran. Lebih baik dana yang ada untuk membangun infrastruktur transportasi di luar Jawa saja," ujarnya di Jakarta, Rabu (2/7/2014).

Menurut dia, jika tujuannya agar dapat menambah kapasitas angkut dari kereta, maka akan lebih baik dengan menambah jalur kereta yang sudah ada sehingga bisa menambah jumlah kereta yang melintas.

"Kalau mau meningkatkan kapasitasnya mending dibuat jalur ganda di koridor yang memungkinkan. Atau buat tanggul-tanggul penyangga di jembatan-jembatan rel yang curam," lanjutnya.

Darmaningtyas mengungkapkan, jika tetap ingin membangun proyek tersebut, maka harus diprioritaskan untuk kereta dengan jarak jauh, seperti Jakarta-Surabaya. Sebab jika dibangun pada jalur yang pendek seperti Jakarta-Bandung, maka hal tersebut dianggap tidak perlu karena sudah ada jalur kereta api yang dibuat oleh Pemerintah Belanda.

"Kalau mau kereta api cepat, Jakarta-Surabaya saja yang jaraknya jauh. Kalau Jakarta-Bandung, terus rel eksisting yang dibangun Belanda itu mau diapain? Kalau pula selisih satu jam perjalanan, apa sih keuntungannya?," jelas dia.

Dia juga menyatakan, proyek ini lebih baik dibangun oleh pihak swasta sehingga tidak menjadi beban bagi keuangan negara. "Kalau yang bangun swasta silakan. Tapi kalau pemerintah, apalagi dengan dana pinjaman jelas tidak perlu," tandasnya.
http://bisnis.liputan6.com/read/2071...k-yang-mubazir


Kereta Cepat Jakarta-Bandung Rp 71 T, China Beri Utang Berbunga 2%
Selasa, 11 Agt 2015 19:24 WIB


KA Peluru milik China

MedanBisnis - Jakarta. China siap menggarap proyek kereta cepat Jakarta-Bandung senilai US$ 5,5 miliar (Rp 71,5 triliun). China juga siap memberi pinjaman alias utang dengan bunga hanya 2%.

Pemerintah menyambut baik rencana ini karena proyeknya tidak melibatkan dana pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). "Dulu konsepnya pembangunan bersama pemerintah pakai APBN. Kalau pakai APBN memang belum ada agenda itu. Kalau swasta yang membangun atau pihak luar menguntungkan ekonomi, nggak masalah," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Andrinof Chaniago usai bertemu Pihak China di bawah koordinasi National Development and Reform Commission (NDRC) di Kantor Bappenas, Jakarta, Selasa (11/8/2015).

China sebagai kreditur menawarkan bunga 2% per tahun. Selain itu, China juga tidak meminta jaminan proyek ke pemerintah Indonesia seperti viability gap fund (VGF) alias Dana Dukungan Tunai Infrastruktur. "Mereka nggak minta jaminan," ujarnya.

Proyek high-speed railways (HRS) ini akan membentang 150 km menghubungkan dua kota besar tersebut. China menyatakan siap groundbreaking pada September 2015 dan rampung 2018.

Dengan kecepatan maksimal 350 km/jam, kereta cepat ini akan membawa penumpang dari Bandung ke Jakarta maupun sebaliknya hanya dalam waktu 30-40 menit saja.
http://www.medanbisnisdaily.com/news.../#.VeBbsyWqqko


Proyek Kereta Super Cepat Jakarta-Surabaya Pakai Dana Utang 40 Tahun Sebesar US$ 40 miliar
Selasa, 21/02/2012 12:36 WIB

Jakarta -Proyek kereta api super cepat 300 Km/jam Jakarta-Surabaya sudah masuk tahap perencanaan yang akan dimulai April tahun 2012 ini. Proyek ini didanai oleh Jepang dengan masa waktu pinjaman selama 40 tahun.

Proyek ini akan menelan dana US$ 14,3 miliar untuk kontruksi, belum termasuk lahan, dan detail engineering design, sehingga totalnya menelan dana US$20 miliar atau Rp 180 triliun.

Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Tundjung Inderawan mengatakan, pembangunan kereta api super cepat Argo Cahaya sekelas kereta Shinkansen di Jepang adalah proyek yang sangat mungkin kita realisasikan. Ia memastikan kalau proyek ini bukanlah proyek mimpi.

"Kita akan buat rencana yang jelas dan rencana itu sangat masuk akal untuk di realisasikan. Sudah ada pembicaraan awal dengan pihak Jepang dengan loan (pinjaman) selama 40 tahun," kata Tundjung seperti dikutip dari situs kementerian perhubungan, Selasa (21/2/2012)

Tundjung mengatakan pihaknya bersama Jepang sudah melakukan studi kelayakan sejak 2008. Kereta ini akan melayani rute Jakarta-Surabaya sepanjang 685 kilometer (km) dan dapat ditempuh dengan waktu 2 jam 53 menit.

Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan sebelumnya mengatakan jalur Jakarta-Surabaya dipilih untuk proyek ini karena dapat menghubungkan dua pusat pertumbuhan ekonomi terbesar di Indonesia, sehingga akan menghidupkan kota-kota lainnya yang dilalui.

Hal ini seperti mengikuti proyek kereta super cepat di sejumlah negara lainnya seperti di Jepang menghubungkan Tokyo dan Osaka, di China menghubungkan Beijing dan Shanghai dan di Amerika Serikat menghubungkan Boston dan Washington

Dalam studi awal kereta super cepat ini, kecepatan maksimal mencapai 300 km/jam dan rata-rata 250 km/jam. Sebagai perbandingan, saat ini untuk jalur Jakata-Surabaya yang dilayani dengan kereta Argo Bromo ditempuh dengan waktu hingga 9 jam karena hanya memiliki kecepatan 90 km/jam.

Rangkaian kereta super cepat Agro Cahaya akan digerakkan listrik, rencananya satu rangkaian terdiri dari 8-12 gerbong yang akan mampu mengangkut 600 penumpang. Pembangunannya membutuhkan jalur melayang atau elevated sehingga menghindari persinggungan dengan kendaraan bermotor di jalan raya.

"Soal rencana pembangunan kereta super cepat ini masih dalam tataran konsep awal, dan sudah kami lakukan pra FS bersama pihak Jepang yakni Japan International Cooperation Agency (JICA), dan Japan Transport Consultant sejak 2008. Kami akan mengikuti konsep kereta Shinkansen di Jepang, kereta ini sudah 45 tahun tanpa ada kecelakaan atau zero accident," kata Bambang.

Dari studi awal itu,biaya pengerjaan per kilometernya kira-kira mencapai US$ 29 juta-US$30 juta/Km atau Rp 261 miliar per Km. Di China mencapai Rp 223 miliar/Km, di Taipei Rp 331 miliar/Km.

Untuk membangunnya diperlukan waktu sekitar 10 tahun yang terbagi dalam tiga periode, yakni, tiga tahun untuk masa desain, 5-6 tahun untuk konstruksi, dan sisanya untuk uji coba. Di negara tetangga juga sudah ada yang melakukan kajian untuk membangun kereta super cepat ini yakni Malaysia dan Thailand.

Perusahaan yang mengoperasikan kereta api cepat tersebut nantinya bisa PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau juga swasta. Harga tiketnya nanti lebih murah dari pesawat dan tidak akan mematikan kereta api jarak jauh lainnya karena pangsa pasarnya jelas berbeda. Nantinya proyek ini direncanakan menggunakan skema private public partnership (PPP) atau kerjasama pemerintah swasta. Pemerintah turut andil dalam pembiayaannya.

Tundjung mengatakan, proyek ini memang program jangka panjang pemerintah. Karena yang menjadi prioritas saat ini adalah pembangunan kereta api bandara dan jalur ganda kereta lintas Utara Jawa."Kalau pembangunan jalur ganda kereta api lintas Utara Jawa sudah selesai pada 2014, kereta super cepat ini sudah dapat dijadikan prioritas untuk dibangun," katanya.
http://finance.detik.com/read/2012/0...utang-40-tahun


Kenapa JK dan Rini Ngotot Pertahankan Tiga Proyek yang Dibiayai Utang?
Senin, 24 Agustus 2015 , 11:26:00 WIB

RMOL. Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri BUMN Rini Sumarno seharusnya bisa menjelaskan ke publik mengenai alasan mereka bersikukuh dalam merealisasikan tiga proyek besar yang dibiayai oleh utang.

Ketiga proyek yang dibiayai utang itu adalah pembelian pesawat Airbus A350 oleh Garuda, pembangkit listrik 35.000 MW dan pengadaan kereta cepat untuk trans Jakarta-Bandung.

Begitu kata Direktur Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti saat berbincang dengan wartawan beberapa saat lalu, Senin (24/8).

"Kami mendorong jawaban JK, kenapa (ngotot)? Tapi jangan cuma bluffing ya atau cuma jawab harus tunduk sama presiden. Itu jimat dia kalau diserang selalu bilang harus tunduk presiden, padahal presiden sudah resah," ujarnya.

Lebih lanjut, Ray mewanti-wanti agar JK tidak main-main dalam proyek yang dibiayai utang. Ini mengingat berdasarkan catatan Bank Indonesia (BI) per April 2015 telah menunjukkan bahwa total utang luar negeri Indonesia sudah mencapai 300,292 miliar Dollar AS. Apalagi jika ditambah tiga proyek tadi yang ujung-ujungnya berpotensi tak terbayar BUMN, maka akan kembali membebani masyarakat.

Tak hanya pada JK, Ray juga meminta Menteri Rini Sumarno bisa menjelaskan secara rinci alasan pihaknya harus merealisasikan proyek pembelian pesawat untuk Garuda dan kereta cepat trans Jakarta-Bandung.

Terlebih program kereta cepat sudah pernah ditolak oleh Menteri Perhubungan Ignasius Jonan. Sedangkan pembelian pesawat untuk Garuda dinilai Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli tidak realistis.

"Rini juga harus jelaskan, kenapa harus beli pesawat dan trans Jakarta-Bandung? kalau tetap tidak mau menjawab dan malah menyatakan itu urusan BUMN, ya menurut kami yang harus dipecat itu Rini, bukan Rizal," sambungnya.

"Dia tidak bisa katakan itu urusan BUMN dong. Kalau BUMN-nya beli sendiri itu urusan sendiri, lhah ini kan pake utang. Kalau BUMN tidak bisa bayar, yang bayar ya kita (masyarakat)!" tegas Ray.
http://www.rmol.co/read/2015/08/24/2...ibiayai-Utang-


Posisi Utang Luar Negeri Indonesia Mei: Rp 3.929 Triliun
Kamis, 23/07/2015 08:31 WIB



Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Mei 2015 mencapai 5,9 persen secara tahunan (year on year/yoy). Itu lebih lambat dibandingkan pertumbuhan April 2015 sebesar 7,7 persen.

Dengan pertumbuhan tersebut, posisi ULN Indonesia pada akhir Mei 2015 tercatat sebesar US$ 302,3 miliar, terdiri dari: ULN sektor publik sebesar US$ 133,5 miliar (44,2 persen dari total ULN) dan ULN sektor swasta US$ 168,7 miliar (55,8 persen dari total ULN).

Perlambatan pertumbuhan ini dipengaruhi, baik oleh ULN sektor swasta maupun sektor publik. ULN sektor swasta tumbuh 10,2 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 13,2 persen (yoy).

"Hal ini terutama dipengaruhi oleh perlambatan pertumbuhan kepemilikan surat utang swasta oleh asing," demikian keterangan resmi Bank Indonesia di Jakarta, Rabu (22/7).

Sementara itu, untuk ULN sektor publik tumbuh 1,0 persen (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan bulan sebelumnya yang sebesar 1,5 persen (yoy).

Berdasarkan jangka waktu asal, posisi ULN Indonesia didominasi oleh ULN berjangka panjang (84,9 persen dari total ULN).

ULN berjangka panjang sendiri pada Mei 2015 mencapai US$ 256,7 miliar, tumbuh 7,5 persen (yoy), lebih rendah dari pertumbuhan bulan April 2015 yang sebesar 8,4 persen (yoy).

ULN berjangka panjang tersebut, terdiri dari ULN sektor publik sebesar US$ 130,3 miliar (97,6 persen dari total ULN sektor publik) dan ULN sektor swasta sebesar US$ 126,4 miliar (74,9 persen dari total ULN swasta). Sementara itu, ULN berjangka pendek mengalami kontraksi 2,3 persen (yoy).

ULN swasta pada akhir Mei 2015 terutama terkonsentrasi di sektor keuangan, industri pengolahan, pertambangan, serta listrik, gas & air bersih. Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 75,9 persen.
http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/...-3929-triliun/


DPR Akan Minta Klarifikasi Menteri Rini soal Utang ke China
Kamis,  25 Juni 2015  −  20:26 WIB

JAKARTA - Komisi VI DPR RI akan meminta Menteri BUMN Rini Soemarno klarifikasi soal pinjaman Rp520 triliun ke China. Pasalnya, pinjaman tersebut diduga piutang lancar BUMN yang digadaikan ke pihak asing.

"Kita akan klarifikasi pinjaman ke Tiongkok sebesar Rp500 triliun. Ini rencana untuk mau di alihkan ke BUMN. Tentunya kami Komisi VI kalau bicara PMN kami masih sangat prihatin dengan keadaan ekonomi negara yang carut marut yang tidak stabil, maka suntikan kepada BUMN kembali kita pertimbangkan," ujar Anggota Komisi VI DPR RI Ihsan Yunus di DPR, Kamis (25/6/2015).

Menurut dia, seharusnya Menteri Rini tidak memaksakan pinjaman di tengah perekonomian negara yang melemah. "Karena ini sebetulnya hanya pengalihan APBN dari kementerian teknis ke BUMN melalui PMN. Kalau memang ada prioritas USD sedang naik. Sembako mahal dan lain-lain, maka kita harus paham masalah itu jangan di paksakan," tuturnya.

Seperti diketahui, rencana pembangunan infrastruktur di Indonesia, Menteri Rini mengatakan bahwa perbankan China menyatakan telah siap memberi pinjaman sebesar USD50 miliar atau sekitar Rp650 triliun kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan menggarap proyek tersebut.

Adapun pembangunan infrastruktur meliputi pembangunan pelabuhan, bandara, hingga kereta cepat, serta kelistrikan. Menteri Rini telah ikut dan menyaksikan penandatangan pinjaman sebesar Rp520 triliun dengan China.

Namun, yang menjadi masalah adalah kondisi perekonomian Indonesia hingga kini belum menunjukan perubahan positif secara signifikan. Jika Indonesia mengalami krisis dan tidak mampu bayar, maka secara otomatis perusahaan-perusahaan tersebut akan jatuh ke tangan asing.
http://ekbis.sindonews.com/read/1016...ina-1435231728

------------------------------------

Membangun proyek mercusuar demi menaikkan gengsi negeri meski dengan beban utang luar negeri yang semakin mencekik?
Ingat krismon 1998 lalu, yang berbuntut hilangnya BLBI ratusan triliun itu, itu pun latar-belakanya adalah demi menutupi utang-utang proyek mercusuar para konglomerat hitam masa itu. Dan, sampai sekarang pun masih dicicil APBN dari duit pajak rakyat, sekitar Rp 125 triliun setahunnya.


emoticon-Berduka (S)
0
4.6K
42
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan