Kaskus

News

ts4l4saAvatar border
TS
ts4l4sa
Hanya Allah yg bisa Selamatkan Rezim Jokowi dari Krisis Kali ini. Tekanannya Berat!
Duit Asing Keluar Dari Indonesia, IHSG Ambruk
2 hours ago

Aksi jual terus mewarnai perdagangan di lantai bursa hari ini, Selasa (25/8), akibatkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah. Pelemahan IHSG telah melebihi 4,4 persen pada Senin pagi kemarin. Semua indeks sektoral melemah pada kisaran 3-6 persen. Semua atau sembilan indeks sektoral Bursa Efek Indonesia bergerak di zona merah. Pelemahan paling tajam terjadi pada indeks sektor industri dasar, yang anjlok 6,13 persen, dan indeks sektor agribisnis, yang merosot 5,98 persen. Sektor industri dasar tertekan oleh pelemahan pada 27 dari 64 saham. Produsen semen PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk (INTP) yang jatuh 6,94 persen dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) yang jatuh 6,58 persen adalah beban utama.

Indeks sektor agribisnis terseret oleh pelemahan pada 12 dari 21 saham anggota. Produsen sawit, seperti PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT), dan PT PP London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP), anjlok lebih dari 7 persen. Kejatuhan IHSG diperkirakan akan terus berlanjut menyusul pernyataan perusahaan investor global JP Morgan yang menyarankan agar para investor keluar dan menarik dananya dari Indonesia. “Tiga hal berikut yang membuat kami mengubah rekomendasi (atas Indonesia),” tulis analis JP Morgan, Arthur Luk dan Bert Gochet.

Pertama, langkah Tiongkok melakukan devaluasi atas yuan memperburuk outlook mata uang negara-negara di Asia. JP Morgan menyatakan, rupiah telah anjlok hingga menyentuh level terendahnya dan pada hari ini, Senin, melemah hingga 1,2 persen dan diperdagangkan di posisi Rp 13.995 per dollar AS. Atas pertimbangan itu, JP Morgan meramal nilai tukar rupiah akan turun lebih dalam hingga Rp 14.300 per dollar AS pada kuartal IV.

Kedua, investor asing juga mulai beramai-ramai melepas obligasi dari emerging market, dengan dana yang telah keluar mencapai 2 miliar dollar AS.

Ketiga, kebijakan Pemerintah Indonesia juga tidak terlalu banyak membantu. Alih-alih melakukan reformasi fiskal, justru Pemerintah Indonesia menjalankan kebijakan defisit anggaran. “Sebelumnya, kenaikan pinjaman sebesar 10 persen telah diumumkan dalam RAPBN tahun depan,” tulis analis JP Morgan tersebut. Sebagaimana diketahui, pada awal tahun 2015 IHSG sempat berada pada level 5.500 dan kini tinggal pada kisaran 4.100.
http://sharia.co.id/duit-asing-kelua...sg-ambruk.html


Dana Investor Asing Membanjiri Pasar SUN dan Saham
18 Mei 2014 at 10:05 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia masih menjadi tempat menarik bagi investor asing untuk berinvestasi di pasar keuangan. Lihat saja kepemilikan asing di Surat Utang Negara (SUN) dan saham terus bertambah. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan (Kemenkeu), kepemilikan asing di SUN mencapai Rp 384,86 triliun pada 14 Mei 2014. Jumlah ini naik sekitar Rp 61 triliun (18,84%) dari kepemilikan asing SUN pada Desember 2013 mencapai Rp 323,83 triliun.

Sedangkan dana asing yang masuk ke pasar modal mencapai Rp 38,25 triliun hingga 16 Mei 2014. Padahal tahun lalu dana asing keluar sekitar Rp 20 triliun pada semester kedua 2013. Dana asing masuk ke pasar modal Indonesia mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tembus ke level tertinggi di 5.031 pada 2014. Sejumlah ekonom menilai, dana asing terus masuk ke pasar keuangan Indonesia didukung dari sentimen politik. Pemilihan umum (Pemilu) legislatif berjalan cukup baik memberikan harapan terhadap pemilu Presiden pada Juli 2014 juga berjalan lancar. Selain itu, imbal hasil SUN Indonesia masih tinggi juga menarik investor asing.

Ekonom David Sumual mengatakan, pasar keuangan Indonesia masih menarik karena melihat sejarah, pelaksanaan pemilu memberikan harapan tinggi terhadap pemerintahan baru. Apalagi kalau pelaksanaan pemilu berjalan satu putaran sehingga memberikan kepastian politik. Masuknya investor asing ke emerging market termasuk Indonesia juga didukung dari ketidakpastian ekonomi global di Amerika Serikat dan Eropa. "Data tenaga kerja dan manufaktur Amerika Serikat kurang baik membuat investor kembali melihat aset di emerging market," ujar David saat dihubungi Liputan6.com, seperti yang ditulis Minggu (18/5/2014).

Ekonom PT Bank Mandiri Tbk Andry Asmoro mengatakan hal yang sama. Andry menambahkan, data ekonomi Indonesia cukup baik dengan inflasi dan defisit transaksi berjalan masih terkendali pada awal 2014 sehingga masih memberikan sentimen positif untuk investor asing. Lalu perbandingkan imbal hasil masih baik juga menjadi daya tarik buat investor. "Makro ekonomi cukup baik, tidak adanya gejolak saat pemilu sehingga memberikan dampak positif untuk politik ke depan sehingga mendorong asing masuk," kata Andry.

Kepemilikan asing terus bertambah di pasar keuangan ini perlu diwaspadai. Apalagi kalau tiba-tiba dana asing keluar karena adanya gejolak global dan domestik."Bila terjadi turbulensi maka akan menaikkan imbal hasil yang dapat mempengaruhi suku bunga dalam negeri," tutur David. David menuturkan, bila kepemilikan asing masih sekitar 30% dari total kepemilikan SUN yang beredar maka itu masih cukup baik.

Selain itu, instrumen penawaran surat utang yang beragam juga dinilai dapat menjadi antisipasi untuk mengurangi risiko bila dana asing keluar. "Sekarang ada saving bond jadi instrumen investasi menjadi lebih beragam. Jadi investor asing dan domestik tidak terfokus pada satu instrumen saja sehingga risiko jadi lebih tersebar," ujar David. Sedangkan Andry menilai, selama ini Bank Indonesia (BI) dan pemerintah sudah mempersiapkan crisis management protocol (CMP) untuk mengantisipasi risiko volatilitas apabila dana asing itu keluar dari Indonesia
http://bisnis.liputan6.com/read/2051...-sun-dan-saham


Investor Asing Masih Kuasai Bursa, sekitar 63%
Kamis, 06 Maret 2014 , 05:47:00

JAKARTA - Kepemilikan saham oleh investor asing maupun domestik per Februari 2014 meningkat signifikan. Namun, dominasi investor asing masih tinggi dengan porsi 63,3 persen. Termasuk kepemilikan atas saham dengan persentase lebih dari 5 persen di sejumlah emiten. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat kepemilikan saham investor domestik senilai Rp 917,722 triliun atau naik 5,6 persen dibanding Rp 868,799 triliun pada akhir Desember 2013. Sedangkan kepemilikan saham oleh investor asing senilai Rp 1.586,255 triliun pada Februari 2014 atau naik 7,5 persen dibandingkan Rp 1.475,474 triliun pada Desember 2013.

Nilai kepemilikan asing pada Februari 2014 itu setara 63,3 persen dari total kepemilikan saham sebesar Rp 2.503,976 triliun. Melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) kemarin, KSEI juga merilis data tentang Pelaporan Kepemilikan Efek 5 persen atau lebih tertanggal 4 Maret 2014. Dari total 990 pihak yang tercatat kepemilikan lebih dari 5 persen pada seluruh emiten, sebanyak 370 pihak di antaranya berdomisili di luar negeri. Sebaliknya ada dua pihak yang kepemilikannya tergerus menjadi di bawah 5 persen pada saat yang sama. Yaitu PT Bank Panin (domisili di Indonesia) di saham PT Bank Panin Syariah Tbk (PNBS) dari sebelumnya 4,5 miliar lembar (46,15 persen) menjadi nol (minus 100 persen).
http://www.jpnn.com/read/2014/03/06/...-Kuasai-Bursa-


Kepemilikan asing di surat utang negara capai Rp 535 triliun, sekitar 40%
Kamis, 9 Juli 2015 18:16

Merdeka.com - Pemerintah dan Bank Indonesia tetap mewaspadai dampak dari anjloknya pasar saham China dan bangkrutnya Yunani terhadap perekonomian nasional. Meski begitu pemerintah tidak khawatir porsi kepemilikan asing di surat utang negara (SUN) yang semakin meningkat jumlahnya.

Justru sebaliknya, pemerintah menilai bertambahnya kepemilikan SUN sebagai bentuk larisnya obligasi negara di mata asing. Kepemilikan asing di SUN per 7 Juli 2015 mencapai 39,48 persen atau Rp 535 triliun. Dari jumlah itu, Rp 102,3 triliun dipegang bank sentral asing. Dengan data itu pemerintah yakin investor yang memegang SUN bukan spekulan. "Walaupun hanya 39 persen, kita punya investor yang sifatnya bukan spekulatif," ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Robert Pakpahan di kantornya, Kamis (9/7).

Dia mengakui, besaran kepemilikan asing di SUN naik 0,17 persen dibanding sehari sebelumnya. Pada 6 Juli 2015, porsi asing di SUN sekitar 39,31 persen. "Walaupun ada gonjang-ganjing ekonomi global tapi kepemilikan asing ini nambah," ucapnya bangga.

Menurut pandangan Robert, kepemilikan asing justru menambah likuiditas di pasar utang Indonesia. "Berarti kan kita laku. Tidak ada teori ideal besarnya porsi utang asing, tapi memang dibanding negara lain kita tergolong tinggi. Sepanjang ekonomi masih kredibel, dan utang termanage dengan baik harusnya enggak usah khawatir," kata dia.
http://www.merdeka.com/uang/kepemili...5-triliun.html


Lengser, SBY bakal tinggalkan warisan utang Rp 2.532 triliun
Senin, 29 September 2014 17:15

Merdeka.com - Direktur Investigasi dan Advokasi Forum Indonesia Transparansi Anggaran (Fitra), Uchok Sky Khadafi menyatakan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) akan meninggalkan warisan utang sebesar Rp 2.532 triliun. Utang itu berasal dari pinjaman luar negeri selama pemerintahan SBY."Pada tahun 2014, utang Indonesia sebesar Rp 2.532 triliun," kata Uchok dalam acara diskusi bertajuk 'Implikasi ekonomi politik utang rezim SBY terhadap rezim Jokowi dan anak cucu bangsa', di Galery Cafe, Jakarta, Senin (29/9).

Maka, tambah dia, jika Indonesia ingin melunasi utang yang begitu besar itu setiap warga negara dapat dikenakan beban sebesar Rp 10.042.659.

Tak hanya itu, Uchok juga mengatakan bahwa kenaikan utang pada pemerintahan SBY dari 2013 ke 2014 mencapai Rp 157 triliun."Karena setiap tahun APBN selalu defisit, setiap tahun juga Indonesia harus mencari pinjaman untuk menutupi defisit," ucapnya.

Uchok pun menilai di masa pemerintahan mendatang, pemerintah harus mengurangi pengeluaran anggaran yang dinilai tidak produktif. Hal itu dilakukan guna menutup defisit APBN."Kalau kita ingin mengetatkan ikat pinggang atau anggaran itu bisa dilakukan, seperti anggaran fasilitas untuk pejabat, perjalanan dinas, belanja operasional, makan minum untuk tamu. Itu bisa diperkecil atau dihilangkan tiap kementerian," tutupnya.
http://www.merdeka.com/peristiwa/len...2-triliun.html


Rizal Ramli: SBY Tinggalkan "Bom Waktu" Quatro Deficit
Selasa, 27 Agustus 2013 , 15:07:00

JAKARTA - Mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli mengatakan, pada akhir pemerintahannya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan meninggalkan warisan ‘bom waktu’ berupa quatro-deficits. Jika tidak segera diatasi, menurut Rizal, tidak mustahil 'bom waktu' itu akan membawa Indonesia ke dalam jurang krisis seperti pada 1998 silam.

"Bom waktu yang saya maksud itu adalah terjadinya quatro-deficits sekaligus. Yaitu, Defisit Neraca Perdagangan sebesar -U$6 miliar, defisit Neraca Pembayaran -U$9,8 miliar, deficit Balance Of Payments -U$6,6 miliar pada Q1-2013, dan defisit APBN plus utang lebih dari Rp2.100 triliun. Ini berbahaya. Kita harus mencegah agar Indonesia tidak kembali terpuruk seperti tahun 1998,” kata Rizal Ramli, dalam rilisnya, Selasa (27/8).

Menurut Rizal, sebetulnya quarto deficit itu tidak terjadi dalam semalam. Tanda-tandanya sudah tampak sejak dua tahun silam. "Seharusnya, SBY dan para menteri ekonominya sudah bisa mengantisipasi sejak awal," tegas dia.

Dijelaskannya, selama tiga bulan terakhir cadangan devisa sudah berkurang –USD14,6 miliar. Kemerosotan lebih tajam jika dibandingkan posisi akhir tahun lalu, yaitu sebesar –USD20 miliar. Sampai 31 Juli 2013 cadangan devisa tinggal US$92,7 miliar. Padahal, sampai akhir Agustus 2011 cadangan devisa tercatat USD124,6 miliar.“Pertanyaannya, kemana saja pemerintah kita selama ini? Kok bisa, memburuknya berbagai indikator makro itu dibiarkan saja terus terjadi? Apa karena SBY dan para menterinya sibuk berpolitik? Yang pasti, akibat pemerintah telmi, rakyat menjadi korban.

Terkait melemahnya rupiah, dia mengatakan upaya Bank Indonesia (BI) yang terus-menerus melakukan intervensi dengan menjual dolar hanya akan sia-sia. Langkah itu ibarat ‘menggarami laut’ yang justru berakibat makin tergerusnya devisa."Quatro-defisits itu ditambah pula dengan defisit kepercayaan dan kredibilitas terhadap kesungguhan dan kemampuan pemerintah menyelesaikan masalah. Perlu dicatat pada tahun 1998, defisit kepercayaan di tengah-tengah kemerosotan ekonomi makro serta gejolak eksternal, akhirnya berujung pada perubahan politik," imbuhnya
http://www.jpnn.com/read/2013/08/27/...uatro-Deficit-


JP Morgan Pangkas Rekomendasi SUN RI Jadi “Sell”, Rupiah Makin di “Ujung Tanduk”
25 Agustus 2015 12:25 PM

Jakarta, Aktual.com — Keberadaan rupiah tampaknya akan semakin terancam, pasalnya institusi keuangan global JP.Morgan telah memangkas prospek Surat Utang Negara (SUN) atau obligasi Indonesia dari “Overweight” menjadi “Sell”. Pun memprediksi laju rupiah akan tembus hingga Rp14.300 per dolar AS pada kuartal III/2015. Tak hanya itu, JP.Morgan juga menyarankan investor untuk hengkang dari pasar Indonesia dengan melepaskan rupiah dan obligasi RI.

Melansir laman Barrons.com, Selasa (25/8), investor asing telah mencetak rekor dalam kepemilikan obligasi Indonesia, di samping pada saat yang sama menderita kerugian. Tercatat, obligasi rupiah dengan lindung nilai dalam tahun ini telah mengalami penurunan sebesar 5 persen, pun dengan obligasi tanpa lindung nilai juga terpangkas hingga 10 persen. Namun yang menarik, investor asing tercatat memiliki Rp 534 triliun pada obligasi Indonesia atau mendekati rekor yakni Rp 541 triliun. Hal ini lantaran Indonesia lebih baik dari negara emerging market lain, seperti Turki, Afrika Selatan, dan Brasil, pada tahun ini.

Terkait pemangkasan prospek, analis JP Morgan, Arthur Luk dan Bert Gochet mengemukakan ada tiga hal yang membuat pihaknya mengubah rekomendasi Surat Utang Negara (SUN) atau obligasi Indonesia dari “Overweight” menjadi “Sell”. “Namun, tiga hal berikut yang membuat kami mengubah rekomendasi (atas Indonesia),” tulis Arthur Luk dan Bert Gochet seperti dikutip laman Barrons .

Adapun tiga hal tersebut antaralain, Pertama, langkah Tiongkok melakukan devaluasi atas yuan memperburuk outlook mata uang negara-negara di Asia. JP Morgan menyatakan, rupiah telah anjlok hingga menyentuh level terendahnya dan pada hari Senin (24/8), melemah hingga 1,2 persen dan diperdagangkan di posisi Rp 13.995 per dollar AS. Atas pertimbangan itu, JP Morgan meramal nilai tukar rupiah akan turun lebih dalam hingga Rp 14.300 per dollar AS pada kuartal III.

Kedua, investor asing mulai kompak melepas obligasi dari emerging market, dengan dana yang telah keluar mencapai 2 miliar dolar AS.

Ketiga, kebijakan Pemerintah Indonesia juga tidak terlalu banyak membantu. Alih-alih melakukan reformasi fiskal, Pemerintah Indonesia justru menjalankan kebijakan defisit anggaran. “Sebelumnya, kenaikan pinjaman sebesar 10 persen telah diumumkan dalam RAPBN tahun depan,” tulis analis JP Morgan tersebut.
https://www.aktual.com/jp-morgan-pan...-ujung-tanduk/


Rupiah Terjun Bebas, Ini Pembelaan Darmin Nasution
41 menit lalu

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan sejak dulu nilai tukar rupiah terhadap nilai tukar mata uang asing rentan jatuh. Terutama jika ada tekanan dari pasar global maupun pasar dalam negeri. Hal tersebut lantaran porsi dana investasi asing yang masuk ke Indonesia sangat besar. Sehingga rupiah dapat bergejolak jika ada tekanan dari dalam maupun luar negeri.

"Kalau ditanya rentan, itu memang sudah menjadi persoalan dari dulu. Bukan hanya berkaitan dengan devaluasi Yuan beberapa waktu lalu. Kita memang dari dulu kalau sudah urusan kurs memang rentan. Karena porsi dana asing yang masuk ke Indonesia sangat besar,” kata Darmin seperti lansir suara, Selasa (25/8/2015).

Jumlah kepemilikan asing dalam Surat Utang Negara (SUN) Indonesia mencapai 38 persen atau sama dengan Malaysia. Lebih besar bila dibandingkan Thailand yang hanya mencatatkan 13 persen-14 persen porsi kepemilikan asing pada surat utangnya. "Jadi kalau sebanyak itu asing, batuk sedikit atau asing keluar, kita goyah," katanya.

Dalam kondisi seperti ini, menurutnya, Indonesia sangat membutuhkan dan mengandalkan dana asing bukan hanya untuk investasi saja, melainkan untuk membeli saham atau SUN. Ini sangat membantu mendorong tekanan nilai tukar rupiah.

Selain itu, percepatan penyerapan anggaran termasuk belanja modal untuk investasi diyakini mampu membuat kondisi rupiah kembali menguat. "Kalau Cuma mengandalkan Penanaman Modal Asing (PMA), aduh itu susah, sudah sulit deh. Jadi harus ada investasi besar yang masuk, itu bisa memberikan efek positif. Kita juga perlu uang dari luar. Yang akan dilakukan mempercepat belanja dan misalnya mempercepat Perpres kereta api ringan (LRT)," ungkapnya.
http://m.galamedianews.com/nasional/...-nasution.html


Ancaman Kekeringan dan El-Nino yang Sebabkan ProduksiBeras (Pangan) Defisit ...
Hanya Allah yg bisa Selamatkan Rezim Jokowi dari Krisis Kali ini. Tekanannya Berat!
Hanya Allah yg bisa Selamatkan Rezim Jokowi dari Krisis Kali ini. Tekanannya Berat!
Petani menapi bulir gabah di daerah terdampak genangan Waduk Jatigede, Desa Cibogo, Darmaraja, Sumedang, Jawa Barat, 7 Agustus 2015. Kemarau panjang akibat dampak El Nino diprediksikan bakal mempengaruhi stok beras di masa paceklik di awal tahun depan. Idealnya Bulog memiliki stok 2,5 juta ton beras pada akhir tahun. TEMPO/Prima Mulia


Kekeringan Ancam Persawahan. Musim Paceklik Melanda
Sunday, 2 August, 2015

Hanya Allah yg bisa Selamatkan Rezim Jokowi dari Krisis Kali ini. Tekanannya Berat!
KEMARAU: Beberapa areal persawahan di Desa Talaga Kecamatan Bolaangitang mulai mengering.KEMARAU: Beberapa areal persawahan di Desa Talaga Kecamatan Bolaangitang mulai mengering.

RB, BOLMUT — Akibat paceklik, beberapa areal persawahan mengering akibat pasokan air tidak ada lagi. Ini membuat beberapa warga resah, sebab usai masa panen, mereka tidak bisa menggunakan lahan lagi, karena kondisi lahan yang mengering. Kekeringan ini melanda hampir sebulan. “Beruntung belum gagal panen, tapi ada beberapa persawahan di sekitar sini, tidak bisa lagi dipakai untuk menyemai,” kata Nursinah, Jumat (31/7) kemarin.

Terpisah Yunan Tegela selaku tokoh masyarakat mengatakan, pemerintah harus segera mencari solusi, sebab hasil persawahan berupa beras bakal terancam. “Ini harus diperhatikan pemerintah, sebab produksi beras nanti di Bolmut bakal terancam,” sampainya. “Ada irigasi berguna untuk pengairan sawah apalagi di masa paceklik seperti ini. Pengelolaannya harus baik, jadi ketika kemarau datang, sawah-sawah masih bisa dialiri air,” tandasnya.
http://radarbolmongonline.com/2015/0...eklik-melanda/
-------------------------------------

Dan Allah swt akan memberikan petunjuk-Nya hanya kepada orang-orang yang beriman, orang-orang yang tidak dzolim, tidak fasik, tidak berdusta, tidak munafik



Diubah oleh ts4l4sa 25-08-2015 23:05
0
4.4K
30
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan