Kaskus

News

Rival666Avatar border
TS
Rival666
[Nyindir] Peneliti LIPI: Jokowi Bukan Great Leader With Strong Leadership
suarasurabaya.net - Profesor Siti Zuhro peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengatakan, untuk menyelesaikan krisis multi dimensi yang sedang dihadapi, bangsa Indonesia membutuhkan pemimpin hebat dengan jiwa kepemimpinan yang kuat.

Pemimpin menurutnya harus memiliki pesona terhadap orang yang dipimpinnya, karena kalau tidak,maka akan berat bagi pemimpin tersebut dalam menjalankan tugasnya.

"Sekarang nasi sudah menjadi bubur, rakyat telah menentukan pilihannya. Yang menang sudah memerintah dan yang tersisa hanya harapan untuk melalui krisis seperti saat ini. Untuk itu diperlukan great leader with strong leadership. Kita membutuhkan pemimpin yang berkomitment tinggi dan berdedikasi. Tidak mungkin pemimpin tidak mempesona yang dipimpin yang mampu mensugesti, baik masyarakat lokal maupun international," ujar Siti.

Pemimpin, lanjutnya, harus bisa meyakinkan kepemimpinannya menuju satu tujuan yang memajukan. Kalau hal itu tidak bisa ditunjukkannya, maka kepemimpinan akan menghadapi masalah kehilangan kepercayaan rakyat.

"SBY (Susilo Bambang Yudhoyono--Red) saja yang memiliki strategi yang mumpuni namun kerap lambat mengeksekusi, kita kerap kritik karena memang kita butuh orang yang berani mengeksekusi," jelasnya.

Pemimpin yang besar dengan kepemimpinan yang kuat, menurut Siti, memiliki indikator pamor yang kuat karena tanpa pamor, dalam sistem demokrasi yang memiliki lembaga-lembaga eksekutif, yudikatif dan legislatif, seorang pemimpin tidak akan disegani oleh semua pihak dan hanya akan menjadi olok-olok.

"Dia harus bisa menembus sekat partai politik, berdiri di atas semua golongan dan bukan hanya pada relawan saja," paparnya.

Selain seorang pemimpin yang terpilih dalam proses pemilu harus bisa bermetamorfosis dari seorang calon menjadi pemimpin atau presiden sebenarnya. Untuk menjadi presiden yang baik maka diperlukan dukungan yang tidak bersekat. Negara itu sudah given seperti ini, jadi dia harus terobos semua kendala itu.

"Yang terjadi saat ini kan meski KMP tidak merecoki, justru muncul permasalahan dari KIH yang belum clear komunikasinya sehingga muncul reshuffle. Inipun masih belum puas. Dengan kebhinekaan kita butuh pemimpin yang tidak bersekat, presiden terpilih itu seharusnya sudah selesai dengan kepentingan partai, dia harus bermetamorforsa dari capres jadi presiden," tegasnya lagi.

Siti memuji sikap KMP yang cerdas karena tidak merecoki pemerintahan dan membiarkan masyarakat menilai sendiri bagaimana pemerintahan ini berjalan. KMP sejak awal sadar tidak mau dijadikan sasaran termbak karena sudah diopinikan seperti itu.

"Itu langkah cerdas karena sejak awal asumsi kecurigaan yang dikembangkan dengan sasaran tembaknya KMP seperti siap meruntuhkan, akan merecoki dan sebagainya yang membuat KMP tidak nyaman dan lebih membiarkan rakyat membuktikanya sendiri. Tapi, nyatanya, Jokowi ribut sendiri dengan sesama barisan pendukungnya. Keributan yang muncul di internal menunjukkan betapa tidak utuhnya KIH," tegasnya.

Namun demikian, Siti tetap mengingatkan KMP untuk tidak menutup mata demi melihat kondisi saat ini. KMP diharapkannya dapat melakukan konsolidasi dan rule model koalisi baik di DPR.

"Dulu kan dicibir bahwa KMP akan bubar, sekarang saatnya hal itu dibuktikan dengan kerja yang baik di DPR. KMP harus menjadi rule model di era demokrasi seperi saat ini.KMP harus siap karena adalah hukum alam siapapun yang tidak becus akan di mosi tidak percaya baik oleh publik maupun pendukungnya sendiri," tandasnya.(faz/ipg)

NEWS

Quote:


Kalo Nastak sakit cepet berobat, bukannya ke gorong-gorong emoticon-Big Grin
0
2.2K
18
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan