Setelah 14 Ribu, Rupiah Bisa Tembus ke 15 Ribu?
Jakarta - Analis pasar uang dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Reny Eka Putrio, menyebut tujuh kebijakan yang dibuat Bank Indonesia untuk menekan pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dinilai sudah tepat.
“Tujuh ini harus jadi prioritas. Kalau hanya satu tidak optimal,” kata Reny ketika dihubungi Tempo, Senin, 24 Agustus 2015.
BI telah mengeluarkan tujuh kebijakan seiring terperosoknya rupiah. Ketujuh kebijakan itu adalah intervensi valuta asing, pembelian Surat Berharga Negara, perkuat likuiditas rupiah, menyesuaikan frekuensi foreign exchange, mengubah mekanisme lelang term deposit, menurunkan batas pembelian valas, serta koordinasi antara pemerintah dan bank sentral.
Kendati sudah mengeluarkan kebijakan tersebut, rupiah cenderung terus melemah. Reny belum mau mengomentari apakah ketujuh kebijakan tersebut sudah efektif. Sebab, kebijakan-kebijakan itu baru beberapa hari diterapkan. “Masih terlalu dini. Kita harus wait and see sampai tiga bulan,” ujarnya.
Rupiah, menurut Reny, masih berpotensi untuk terus terperosok. Faktor penyebabnya, ia menjelaskan, devaluasi yuan Cina dan rencana bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve, menaikkan suku bunga acuan. Jika ini sampai terjadi, investor akan melepas rupiah dan beralih ke dolar AS. “Rupiah akan semakin tertekan,” ujar Reny.
Dengan begitu, Reny memprediksi, ada kemungkinan rupiah bisa ke level Rp 15 ribu. Sebab dalam sejumlah stress test, rupiah cepat menembus titik psikologis, yaitu ke 13.500 dan 14 ribu. “Kalau cepat menembus 14.500, rupiah semakin melemah lagi. Jadi kemungkinan sampai Rp 15 ribu, tetap ada,” ujarnya.
Pada penutupan perdagangan Senin, 24 Agustus 2015, IHSG turun tajam 172,22 poin (3,97 persen) ke level 4.163,73. IHSG yang sejak awal perdagangan sudah dibuka di teritori negatif, bahkan sempat menyentuh posisi terendah di level 4.111,11. Sedangkan nilai tukar rupiah, rupiah turun 108,2 poin (0,78 persen) ke level 14.049,5 per dolar Amerika Serikat.
SUMBER.......