- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Domestik
Jalan jalan dan jelajahi Sumatera Barat


TS
udajon
Jalan jalan dan jelajahi Sumatera Barat
Semoga bermanfaat bagi yang ingn pergi ke Sumatera Barat
Kota Padang merupakan Ibu Kota dari Provinsi Sumatera Barat dan juga menjadi salah satu pintu gerbang pintu masuk, yang terletak di pinggiran pantai Pulau Sumatera, Padang terkenal dengan cerita legenda Malin Kundang dan Kisah Siti Nurbaya. Sebelum berkunjung ke kota Padang, ada baiknya kita mengenali dulu tentang kota Padang, mulai dari sejarah, sampai transportasi dan tempat-tempat wisata agar saat jelajah ke Kota Padang lebih seru. kota Padang juga memiliki banyak tempat kuliner sehingga kalau kita ke kota Padang, tidak menemukan rumah makan dengan sebutan “Masakan Padang”, biasanya rumah makan lebih banyak di sebut “Ampera” kenapa menjadi ampera belum ada cerita yang dapat menjelaskan secara rinci. kota Padang rata-rata memiliki suhu di siang hari antara 28 – 32 derajat celsius, malam hari suhu berkisaran antara 23-25 derajat.

History Kota Padang
Kehadiran bangsa asing di Kota Padang diawali dengan kunjungan pelaut Inggris pada tahun 1649. Beberapa bangsa Eropa silih berganti mengambil alih kekuasaan di Kota Padang. Pada tahun 1781, akibat rentetan Perang Inggris-Belanda Keempat, Inggris berhasil menguasai kota ini. Pada tahun 1793 kota ini sempat dijarah dan dikuasai oleh seorang bajak laut Perancis yang bermarkas di Mauritius bernama François Thomas Le Même, yang keberhasilannya diapresiasi oleh pemerintah Perancis waktu itu dengan memberikannya penghargaan. Kemudian pada tahun 1795, Kota Padang kembali diambil alih oleh Inggris. Namun, setelah peperangan era Napoleon, pada tahun 1819 Belanda mengklaim kembali kawasan ini yang kemudian dikukuhkan melalui Traktat London, yang ditandatangani pada 17 Maret 1824. Pada tahun 1837, pemerintah Hindia-Belanda menjadikan Padang sebagai pusat pemerintahan wilayah Pesisir Barat Sumatera (Sumatra’s Westkust) yang wilayahnya meliputi Sumatera Barat dan Tapanuli sekarang. Selanjutnya kota ini menjadi daerah gemeente sejak 1 April 1906 setelah keluarnya ordonansi (STAL 1906 No.151) pada 1 Maret 1906.

view kota Padang dari atas pesawat
Berita kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 baru sampai ke Kota Padang sekitar akhir bulan Agustus. Namun, pada 10 Oktober 1945 tentara Sekutu telah masuk ke Kota Padang melalui Pelabuhan Teluk Bayur, dan kemudian kota ini diduduki selama 15 bulan.[24] Pada tanggal 9 Maret 1950, Kota Padang dikembalikan ke tangan Republik Indonesia setelah sebelumnya menjadi negara bagian Republik Indonesia Serikat (RIS) melalui surat keputusan Presiden RIS nomor 111. Kemudian, berdasarkan Undang-undang Nomor 225 tahun 1948, Gubernur Sumatera Tengah waktu itu melalui surat keputusan nomor 65/GP-50, pada 15 Agustus 1950 menetapkan Kota Padang sebagai daerah otonom. Wilayah kota diperluas, sementara status kewedanaan Padang dihapus dan urusannya pindah ke Wali kota Padang.[23] Pada 29 Mei 1958, Gubernur Sumatera Barat melalui Surat Keputusan Nomor 1/g/PD/1958, secara de facto menetapkan Padang menjadi ibu kota provinsi Sumatera Barat, dan secara de jure pada tahun 1975, yang ditandai dengan keluarnya Undang-undang Nomor 5 tahun 1974. Pemerintah pusat kemudian mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 1980, yang menetapkan perubahan batas-batas wilayah Kota Padang sebagai pemerintah daerah.[25] Berdasarkan Rencana Jangka Panjang Menengah Nasional 2015–2019, pemerintah pusat menetapkan Kota Padang, bersama Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman untuk pengembangan wilayah metropolitan Palapa (Padang–Lubuk Alung–Pariaman). (dok/wikipedia)
Tempat Wisata Kota Padang

Banyak yang dapat kita lihat dan kunjungi di kota Padang, di antaranya
Batu Malin Kundang (legenda Malin Kundang)
Bukit Siti Nurbaya (cerita Siti Nurbaya)
Kampung Nias (sebrang Padang)

Bukit Lampu
Teluk Bayur
Bukit Sitinjua Laut

Memang beberapa tempat wisata di atas tidak terkenal populer di kalangan traveling, tapi beberapa tempat ini memiliki landscape yang sangat menarik, untuk menunjuk ke tempat-tempat wisata ini kita bisa lakukan dengan beberapa kendaraan, baik kendaraan roda empat maupun roda dua atau kita bisa juga mengunakan kendaraan umum seperti ke tempat Batu Malin Kundang, yang berada di pantai aie maniah (Pantai Air Manis). Kita bisa juga naik kendaraan umum dari Pusat Pasar Raya kota Padang, dan juga untuk tempat wisata lainnya. Jika kita mengunakan kendaraan umum.

Transportasi Umum Kota Padang
Untuk mengunakan transportasi umum atau transportasi umum untuk mengeliling kota Padang sebaiknya mengunakan kendaraan pribadi seperti mobil sewal atau ojek, sedangkan untuk kendaraan umum masih belum efektif untuk traveling, terutama masalah kenyamanan dan waktu tempuh, walau saat ini di kota Padang telah tersedia transportasi publik seperti Bus Way di Jakarta, yang di sebut TransPadang. Kota Padang juga memiliki alat transportasi Kereta Api, namuan area jangkau hanya untuk Padang ke Pariaman yang di lakukan tiap hari.
Mampir ke blog jelajahi sumatera barat
Kota Padang merupakan Ibu Kota dari Provinsi Sumatera Barat dan juga menjadi salah satu pintu gerbang pintu masuk, yang terletak di pinggiran pantai Pulau Sumatera, Padang terkenal dengan cerita legenda Malin Kundang dan Kisah Siti Nurbaya. Sebelum berkunjung ke kota Padang, ada baiknya kita mengenali dulu tentang kota Padang, mulai dari sejarah, sampai transportasi dan tempat-tempat wisata agar saat jelajah ke Kota Padang lebih seru. kota Padang juga memiliki banyak tempat kuliner sehingga kalau kita ke kota Padang, tidak menemukan rumah makan dengan sebutan “Masakan Padang”, biasanya rumah makan lebih banyak di sebut “Ampera” kenapa menjadi ampera belum ada cerita yang dapat menjelaskan secara rinci. kota Padang rata-rata memiliki suhu di siang hari antara 28 – 32 derajat celsius, malam hari suhu berkisaran antara 23-25 derajat.

History Kota Padang
Kehadiran bangsa asing di Kota Padang diawali dengan kunjungan pelaut Inggris pada tahun 1649. Beberapa bangsa Eropa silih berganti mengambil alih kekuasaan di Kota Padang. Pada tahun 1781, akibat rentetan Perang Inggris-Belanda Keempat, Inggris berhasil menguasai kota ini. Pada tahun 1793 kota ini sempat dijarah dan dikuasai oleh seorang bajak laut Perancis yang bermarkas di Mauritius bernama François Thomas Le Même, yang keberhasilannya diapresiasi oleh pemerintah Perancis waktu itu dengan memberikannya penghargaan. Kemudian pada tahun 1795, Kota Padang kembali diambil alih oleh Inggris. Namun, setelah peperangan era Napoleon, pada tahun 1819 Belanda mengklaim kembali kawasan ini yang kemudian dikukuhkan melalui Traktat London, yang ditandatangani pada 17 Maret 1824. Pada tahun 1837, pemerintah Hindia-Belanda menjadikan Padang sebagai pusat pemerintahan wilayah Pesisir Barat Sumatera (Sumatra’s Westkust) yang wilayahnya meliputi Sumatera Barat dan Tapanuli sekarang. Selanjutnya kota ini menjadi daerah gemeente sejak 1 April 1906 setelah keluarnya ordonansi (STAL 1906 No.151) pada 1 Maret 1906.

view kota Padang dari atas pesawat
Berita kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 baru sampai ke Kota Padang sekitar akhir bulan Agustus. Namun, pada 10 Oktober 1945 tentara Sekutu telah masuk ke Kota Padang melalui Pelabuhan Teluk Bayur, dan kemudian kota ini diduduki selama 15 bulan.[24] Pada tanggal 9 Maret 1950, Kota Padang dikembalikan ke tangan Republik Indonesia setelah sebelumnya menjadi negara bagian Republik Indonesia Serikat (RIS) melalui surat keputusan Presiden RIS nomor 111. Kemudian, berdasarkan Undang-undang Nomor 225 tahun 1948, Gubernur Sumatera Tengah waktu itu melalui surat keputusan nomor 65/GP-50, pada 15 Agustus 1950 menetapkan Kota Padang sebagai daerah otonom. Wilayah kota diperluas, sementara status kewedanaan Padang dihapus dan urusannya pindah ke Wali kota Padang.[23] Pada 29 Mei 1958, Gubernur Sumatera Barat melalui Surat Keputusan Nomor 1/g/PD/1958, secara de facto menetapkan Padang menjadi ibu kota provinsi Sumatera Barat, dan secara de jure pada tahun 1975, yang ditandai dengan keluarnya Undang-undang Nomor 5 tahun 1974. Pemerintah pusat kemudian mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 17 tahun 1980, yang menetapkan perubahan batas-batas wilayah Kota Padang sebagai pemerintah daerah.[25] Berdasarkan Rencana Jangka Panjang Menengah Nasional 2015–2019, pemerintah pusat menetapkan Kota Padang, bersama Kabupaten Padang Pariaman dan Kota Pariaman untuk pengembangan wilayah metropolitan Palapa (Padang–Lubuk Alung–Pariaman). (dok/wikipedia)
Tempat Wisata Kota Padang

Banyak yang dapat kita lihat dan kunjungi di kota Padang, di antaranya
Batu Malin Kundang (legenda Malin Kundang)
Bukit Siti Nurbaya (cerita Siti Nurbaya)
Kampung Nias (sebrang Padang)

Bukit Lampu
Teluk Bayur
Bukit Sitinjua Laut

Memang beberapa tempat wisata di atas tidak terkenal populer di kalangan traveling, tapi beberapa tempat ini memiliki landscape yang sangat menarik, untuk menunjuk ke tempat-tempat wisata ini kita bisa lakukan dengan beberapa kendaraan, baik kendaraan roda empat maupun roda dua atau kita bisa juga mengunakan kendaraan umum seperti ke tempat Batu Malin Kundang, yang berada di pantai aie maniah (Pantai Air Manis). Kita bisa juga naik kendaraan umum dari Pusat Pasar Raya kota Padang, dan juga untuk tempat wisata lainnya. Jika kita mengunakan kendaraan umum.

Transportasi Umum Kota Padang
Untuk mengunakan transportasi umum atau transportasi umum untuk mengeliling kota Padang sebaiknya mengunakan kendaraan pribadi seperti mobil sewal atau ojek, sedangkan untuk kendaraan umum masih belum efektif untuk traveling, terutama masalah kenyamanan dan waktu tempuh, walau saat ini di kota Padang telah tersedia transportasi publik seperti Bus Way di Jakarta, yang di sebut TransPadang. Kota Padang juga memiliki alat transportasi Kereta Api, namuan area jangkau hanya untuk Padang ke Pariaman yang di lakukan tiap hari.
Mampir ke blog jelajahi sumatera barat
Diubah oleh udajon 24-08-2015 13:11
0
2.2K
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan