http://www.abc.net.au/news/2015-08-2...laysia/6726012

Setelah berjuang lima tahun, pemerintah Indonesia berhasil membebaskan seorang pembantu rumah tangga dari hukuman mati di Malaysia.
Pemerintah Indonesia bekerja keras membebaskan Wilfrida Soik sambil menerapkan posisi tiada tawar menawar menyangkut tahanan hukuman matinya sendiri, termasuk duo Bali Nine yang dieksekusi April tahun ini.

Sekarang Indonesia mengancam akan melarang TKI bepergian ke Malaysia sebelum suasana kerja disana mengalami perbaikan.

Soik, 24, adalah perempuan cacat mental yang menurutnya adalah korban human trafficking ke Malaysia.

Tahun 2010, dia didakwa menusuk sampai 42 kali dan membunuh majikannya.

Kuasa hukumnya berpendapat dia mengalami kekerasan secara fisik dan verbal.

"Kami berterimakasih kepada pemerintah Indonesia dan Malaysia selama lima tahun terakhir" kata Cornelius, paman Soik. "Kami berterimakasih ke ribuan orang yang membantu kasus ini dan kami berterimakasih kepada negara".
("Prabowo Subianto" kaga disinggung)

Pejabat Indonesia mengatakan Soik masih dirawat oleh dokter dan masih terlalu sakit untuk pulang. "Dia telah disiksa oleh majikannya ... Ini adalah kombinasi penyiksaan fisik dan mental" kata Hermano, deputi dubes di Malaysia.

"Tentu saja ini adalah situasi happy ending. Namun kita harus belajar dari pengalaman. Jika kita mengirim orang ke negara asing tanpa persiapan yang cukup maka situasi ini dapat berulang. "

berhubung di bawah ada yang minta sumber Metro TV karena dikiranya lebih adil maka ane tambah:
http://pemilu.metrotvnews.com/read/2...tikungan-akhir
Migrant CARE: Prabowo Nimbrung Kasus Wilfrida di Tikungan Akhir

Metrotvnews.com, Jakarta: Migrant CARE (MC) menyesalkan pembebasan wilfrida dianggap 'buah karya' Prabowo Subianto secara eksklusif. Hal ini menyusul pernyataan Prabowo dalam debat capres bertema Politik Internasional dan Pertahanan Nasional, Ahad (23/6/2014) malam.

Menurut Direktur Eksekutif MC Anis Hidayah, advokasi terhadap Wilfrida dimulai Desember 2010 oleh MC, saat Wilfrida ditangkap polisi di Kelantan. Alex Wong, aktivis MC Malaysia yang tinggal di Kelantan memulai upaya pembelaan Wilfrida.

"PS (Prabowo Subianto-red) mulai nimbrung pada bulan September 2013, jadi bisa dikatakan, keterlibatan PS di tikungan terakhir saja," tegas Anis melalui keterangan pers yang diterima Metrotvnews.com, Senin (23/6/2014).

Upaya pembelaan Wilfrida, tambah Anis, justru dimulai di DPR RI dengan membuka kesadaran masyarakat luas. Press conference di DPR justru difasilitasi oleh Fraksi PDIP yakni Rieke Dyah Pitaloka dan anggota DPD perwakilan NTT yaitu Lerry Mboik. Dukungan berlanjut ketika Wakil Ketua DPR Pramono Anung menyurati Pemerintah Malaysia.

Begitu pemberitaan Wilfrida melejit, tambah Anis, Prabowo mulai masuk ke dalam advokasi terutama setelah team MC berhasil membuktikan Wilfrida diberangkatkan saat bawah di umur dan di masa moratorium. Kontribusi PS adalah hanya menambah pengacara (Rafidzi and Rao) ke dalam tim hukum yang sudah disediakan KBRI. Kasus Wilfrida juga menjadi bahan lobby ke Ketua Parlemen Malaysia oleh delegasi Parlemen RI yang dipimpin Ketua MPR Sidarto Danusubroto September 2013.

"Berdasar hal tersebut, patut disayangkan jika PS menafikkan upaya banyak pihak dalam penanganan kasus Wilfrida. MC memprotes upaya PS untuk menjadikan Wilfrida sebagai alat kampanye pencapresan apalagi dijadikan sebagai kompensasi visi misi PS yang miskin dari isu perlindungan karena hal tersebut hanya disebut selintas dalam satu kalimat yaitu 'memperjuangkan hak-hak buruh termasuk TKI," tutupnya.


harap dimaklumi titisan allah punya penyakit ge-er