JAKARTA, KOMPAS.com — Teka-teki pemilik truk Unimog yang ditahan polisi sudah terungkap. Truk yang digunakan oleh kubu Prabowo-Hatta dalam aksi unjuk rasa di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, itu tak lain milik mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso.

"Iya itu (Unimog) milik saya. Sekitar akhir Agustus sudah dikembalikan," kata Djoko di Universitas Bung Karno, Jakarta Pusat, Rabu (3/9/2014).

Djoko menuturkan, membawa Unimog dalam unjuk rasa pada 21 Agustus 2014 lalu adalah haknya. Dirinya pun meyakini bahwa penggunaan Unimog dalam berunjuk rasa tidak melanggar aturan.

"Saya kan berhak untuk berkumpul dan menyampaikan pendapat. Itu dilindungi undang-undang," tuturnya.

Menurut Djoko, Unimog miliknya itu bukan pertama kali dilibatkan dalam aksi unjuk rasa. Ia mengaku sudah menyertakan Unimog itu lebih dari delapan kali unjuk rasa bersama massa aksi.
http://www.merdeka.com/peristiwa/dit...an-unimog.html

https://www.deliknews.com/2015/08/18...n-hak-pribumi/
Jakarta – Partai Priboemi dideklarasikan tepat di hari kemerdekaan Republik Indonesia ke 70 tahun, Senin (17/8) di Grand Sahid Hotel, Jakpus.

Deklarasi tersebut, dihadiri mantan Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso yang didapuk sebagai Dewan Pembina Partai Priboemi.

Ketua Harian Partai Priboemi, Bambang Smit kepada wartawan di Jakarta mengatakan Partai Priboemi membawa visi memperjuangkan masyarakat Pribumi agar dapat menjadi tuan di negeri sendiri dan mendesak parlemen melahirkan Undang-undang pembatasan hak non pribumi.

Menurut Bambang, pembatasan hak non pribumi ini diantaranya pembatasan hak politik, pembatasan hak penguasan lahan, pembatasan hak penimbunan barang kebutuhan rakyat. Ucapnya

Lebih lanjut kata Bambang, Partai Priboemi tidak anti orang asing justru mengajak orang asing berdampingan dengan pribumi namun harus mengikuti norma-norma yang ada. Ucapnya